Minggu, 29 September 2013

JAMBU KRISTAL

Budidaya Jambu Biji Kristal adalah salah satu tanaman buah yang sudah memasyarakat, Jambu Biji Kristal bisa dibudidayakan di negara kita, Jambu Biji Kristal dipercaya merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak, ditemukan pada tahun 1991 di District Kao Shiung-Taiwan. Diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1991 oleh Misi Teknik Taiwan yang bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Jambu Biji Kristal sebetulnya tidak benar-benar nirbiji, jumlah bijinya kurang dari 3% bagian buah, sepintas Jambu Biji Kristal hampir tidak berbiji.

Di negara kita jambu biji banyak ragamnya, diantaranya : jambu biji lokal, jambu biji bangkok, jambu biji getas merah, jambu biji pasar minggu, jambu biji Australia, jambu biji Sukun, dan ada satu jenis lagi hasil rekayasa genetika jenis jambu biji yang satu ibi unik dan aneh tapi nyata yaitu Jambu biji daun hijau putih.
Budidaya Jambu Biji Kristal memang sangat menggiurkan, dan secara umum struktur Jambu Biji Kristal ini sebagai berikut:

    Tanaman berbuah sepanjang tahun secara continue
    Produksi buah JambuBiji Kristal dalam sekali berbuah menghasilkan 15-30 buah, dalam usia tanam 2 tahun per tanaman bisa menghasilkan 70-80Kg selama 6 bulan
Bobot rata-rata buah 500 gram bahkan ada yg mencapai 900 gram
    Bentuk buah Jambu Biji Kristal simetris sempurna
    Kulit Jambu Biji Kristal hijau mulus yang dilapisi lilin yang cukup tebal
    Lapisan lilin membuat buah sulit ditembus hama
    Warna daging buah putih dengan tekstur renyah saat hampir matang dan empuk saat di puncak kematangan
    Kadar kemanisan mencapai 11-12 briks dan kadar air cukup tinggi (Menyegarkan)
    Sosok tanaman dan daun relatife lebih besar ketimbang jambu biji lain
    Tekstur daun lebih kaku sehingga Jambu Biji Kristal lebih tahan gangguan kekeringan dan hama penyakit
    Adaptif dengan lingkungan.

Budidaya jambu biji masih terbuka, terutama budidaya jambu biji yang mempunyai varietas baru termasuk Jambu Biji Kristal. Pasokan Jambu Biji Kristal masih sangat terbatas sedangkan permintaan sangat banyak, terutama permintaan gerai-gerai dengan harga yang masih tinggi Rp. 15.000,- s.d. Rp.30.000,-/kg, sedangkan jambu biji merah sekitar Rp 6.000,-/kg dan buah jambu biji bangkok Rp 3.000,-/kg. Dengan begitu prospek budidaya Jambu Biji Kristal mempunyai peluang yang sangat cerah kedepanya.
Budidaya Jambu Biji Kristal lebih menguntungkan karena produktivitasnya tinggi. Perlu di ingat jambu biji sebenarnya sulit untuk bisa dikebunkan secara komersil, karena produktivitasnya rendah.Jambu tanpa biji sulit berbuah lebat itu disebabkan biji merupakan penyedia energi untuk pembesaran buah. Ketika jambu tanpa biji berbuah gampang rontok. Buah Jambu Biji Kristal sebetulnya tidak benar-benar non biji, ia tetap berbiji akan tetapi jumlahnya sedikit kurang dari 3% bagian buah.jadi saat berbuah bisa kuat tidak gampang ronyok dan berbuah lebat.

Cara budidaya Jambu Biji Kristal
Budidaya Jambu Biji Kristal hampir sama dengan tanaman buah lainya. Budidaya Jambu Biji Kristal tidak perlu lahan yang luas apabila ingin budidaya Jambu Biji Kristal, Anda bisa memanfaatkan sisa lahan yang ada disekitar rumah, atau dengan sistem tabulampot sudah bisa budidaya Jambu Biji Kristal, karena tanaman tersebut tidak terlalu membutuhka perawatan extra. Dengan tabulampot lebih praktis dan indah dipandang mata untuk nilai ekonominya nilai jual lebih mahal diwaktu sedang berbuah.selain itu Anda bisa memetik hasil dari penjualan bibit cangkok, yang mana dengan penanaman disekitar/sisa halaman rumah, mempermudah Anda membuat bibit dengan cangkok dengan harga Rp 35.000,-s.d Rp. 50.000,- Anda bisa meraih untung dua kali lipat dari hasil buah dan bibit.dalam waktu umur 7 bulan sudah bisa dipanen akan tetapi hasil belum terlalu banyak. Ditahun pertama perpohon bisa mengahsilkan 50 kg. agar pertumbuhan baik diperlukan pupuk kompos atau pupuk kandang selain pupuk buatan pabrik, dalam per hektar sebanyak 2 ton pupuk kandang. Bagi Anda yang gemar menanam buah dalam pot sangat cocok untuk mencoba budidaya jambu biji kristal dalam pot.

Syarat Tumbuh
Iklim

    Dalam budidaya tanaman jambu biji kristal angin berperan dalam penyerbukan, namun angin yang kencang dapat menyebabkan kerontokan pada bunga.
    Tanaman jambu biji kristal merupakan tanaman daerah tropis dan dapat tumbuh di daerah sub-tropis dengan intensitas curah hujan yang diperlukan berkisar antara 1000-2000 mm/tahun dan merata sepanjang tahun.
    Tanaman jambu biji kristal dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 23-28°C di siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kerdil), yang ideal musim berbunga dan berbuah pada waktu musim kemarau yaitu sekitar bulan Juli-September sedang musim buahnya terjadi bulan Nopember-Februari bersamaan musim penghujan.
    Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah dan sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu biji kristal.

Media Tanam

    Tanaman jambu biji kristal sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah.
    Jambu biji kristal dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik atau pada tanah yang keadaan liat dan sedikit pasir.
    Derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman lainnya, yaitu antara 4,5-8,2 dan bila kurang dari pH tersebut maka perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.

Ketinggian Tempat
Jambu biji kristal dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan ketinggian antara 5-1200 mdpl.

Pengolahan Media Tanam
Sebagai salah satu syarat dalam mempersiapkan lahan kebun buah-buahan khususnya Jambu biji kristal dipilih tanah yang subur, banyak mengandung unsur nitrogen, meskipun pada daerah perbukitan tetapi tanahnya subur, dilakukan dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yang curam, kemudian untuk menggemburkan tanah perlu di bajak atau cukup dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk kandang dengan dosis 40 kg/m persegi, kemudian dibuatkan bedengan dengan ukuran 1,20 m yang panjangnya disesuaikan dengan ukuran yang diperlukan.]
Untuk penanaman dalam pot gunakan media tanam tanah, pupuk kandang, dan sekam yang sudah menjadi arang dengan perbandingan 1:2:2, sebelum pot diisi dengan media tanam usahakan dasar pot dikasih kerikil/batu apung/busa agar air bisa cepat jatuh saat penyiraman berlebihan atau pada musim hujan, sehingga media tanam tidak becek.

Pemeliharaan Tanaman
Meskipun penanaman jambu biji kristal mampu tumbuh dan menghasilkan tanpa perlu diperhatikan keadaan tanah dan cuaca yang mempengaruhinya tetapi akan lebih baik apabila keberadaannya diperhatikan, karena tanaman yang diperhatikan dengan baik akan memberikan imbalan hasil yang memuaskan.

Penjarangan dan Penyulaman
Karena kondisi tanah telah gembur dan mudah tanaman lain akan tumbuh kembali terutama Gulma (tanaman pengganggu), seperti rumput-rumputan dan harus disiangi sampai radius 1,5-2 m sekeliling tanaman. Apabila bibit tidak tumbuh dengan baik segera dilakukan penggantian dengan bibit cadangan. Dan apabila tumbuh tanaman terlalu jauh jaraknya maka perlu dilakukan penyulaman dan sebaliknya apabila tumbuhnya sangat berdekatan lakukan penjarangan.

Penyiangan
Selama 2 minggu setelah bibit yang berasal dari cangkokan/okulasi ditanam di lahan perlu penyiangan dilakukan hanya pada batang dahan tua (warna coklat) dengan dahan muda (warna hijau) dan apabila buah terlalu banyak, tunas yang ada dalam satu ranting bisa dikurangi, dengan dikuranginya tunas yang tidak diperlukan akan berakibat buah menjadi besar dan menjadi manis rasanya. Khusus jambu non biji dengan membatasi percabangan buahnya maksimal 3 buah setelah panjang 30-50 cm dilakukan pangkasan, dan setelah tumbuh cabang tersier segera dilenturkan ke arah mendatar, guna untuk merangsang tunas bunga dan buah yang akan tumbuh.

Pembubunan
Supaya tanah tetap gembur dan subur pada lokasi penanaman jambu biji kristal perlu dilakukan pembalikan dan penggemburan tanah supaya tetap dalam keadaan lunak, dilakukan setiap 1 bulan sekali hingga tanaman bisa dianggap telah kuat betul.

Perempalan
Agar tanaman jambu biji kristal mendapatkan tajuk yang rimbun, setelah tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan perempelan/pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya. Disamping untuk memperoleh tajuk yang seimbang juga berguna memberi bentuk tanaman, juga memperbanyak dan mengatur produksi agar tanaman tetap terpelihara dan pemangkasan juga perlu dilakukan setelah setiap kali jambu biji kristal dipanen, dengan harapan agar muncul tajuk-tajuk baru sebagai tempat munculnya bunga baru dengan hasil lebih meningkat atau tetap stabil keberadaannya.

Pemupukan
Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman jambu biji kristal tetap stabil perlu diberikan pupuk secara berkala dengan aturan:

    Pada tahun 0-1 umur penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dengan campuran 40 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea dan 20 gram ZK dengan cara ditaburkan disekeliling pohon atau dengan jalan menggali di sekeliling pohon sedalam 30 cm dan lebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan campuran tersebut dan tutup kembali dengan tanah galian sebelumnya.
    Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun. Pemupukan dilakukan dengan NPK 250 gram/pohon, dan TSP 250 gram/pohon, dan seterusnya cara seperti ini dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan TSP dan NPK dengan takaran sama.
    Pemupukan tanaman umur 3 tahun keatas, Kalau pertumbuhan tanaman kurang sempurna, terutama terlihat pada pertumbuhan tunas hasil pemangkasan ranting, berarti selain TSP dan NPK dengan ukuran yang sama tanaman memerlukan pupuk kandang sebanyak 2 kaleng minyak per pohon.

Cara pemupukan dilakukan dengan membuat torakan yang mengelilingi tanaman persis di bawah ujung tajuk dengan kedalaman sekitar 30-40 cm dan pupuk segera di tanam dalam torakan tersebut dan ditutup kembali dengan bekas galian terdahulu.

Pengairan dan Penyiraman
Selama dua minggu pertama setelah bibit yang berasal dari cangkokan atau okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi dan sore. Dan minggu-minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman jambu biji kristal telah tumbuh benar-benar kuat frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi yang dapat dilakukan saat-saat diperlukan saja. Dan bila turun hujan terlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tidak tegenang air dengan cara membuat lubang saluran untuk mengalirkan air. Sebaliknya pada musim kemarau tanah kelihatan merekah maka diperlukan penyiraman dengan menggunakan pompa air 3 PK untuk lahan seluas kurang lebih 3000 m2 dan dilakukan sehari sekali tiap sore hari.

Waktu Penyemprotan Pestisida
Guna menjaga kemungkinan tumbuhnya penyakit atau hama yang ditimbulkan baik karena kondisi cuaca dan juga dari hewan-hewan perusak, maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida, disamping itu penyemprotan dilakukan dengan fungisida, selain itu juga digunakan insektisida guna memberantas lalat buah dan kutu daun disemprot 2x seminggu dan setelah sebulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.

Hama dan Penyakit
Hama
Ulat daun (trabala pallida)
Pengendalian: dengan menggunakan pestisida yang sesuai.
Ulat keket (Ploneta diducta)
Pengendalian: sama dengan ulat daun.
Semut dan tikus
Pengendalian: dengan penyemprotan dengan fungisida yang sesuai.
Kalong dan Bajing
Keberadaan hama ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. Yang termasuk faktor biotik seperti persediaan makanan, Pengendalian: dengan menggunakan musuh secara alami.
Ulat putih
Gejala: buah menjadi berwarna putih hitam, Pengendalian: dilakukan penyemprotan dengan insektisida yang sesuai sebanyak 2 kali seminggu hingga satu bulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.
Ulat penggerek batang (Indrabela sp)
Gejala: membuat kulit kayu dan mampu membuat lobang sepanjang 30 cm; Pengendalian: sama dengan ulat putih.
Ulat jengkal (Berta chrysolineate)
Ulat pemakan daun muda, berbentuk seperti tangkai daun berwarna cokelat dan beruas-ruas Gejala: pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna cokelat kuning. Pengendalian: sama dengan ulat putih.

Penyakit
Penyakit karena ganggang (Cihephaleusos Vieccons)
Menyerang daun tua dan muncul pada musim hujan. Gejala: adanya bercakbercak kecil dibagian atas daun disertai serat-serat halus berwarna jingga yang merupakan kumpulan sporanya. Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida yang sesuai.
Jamur Ceroospora psidil , Jamur karat poccinia psidil, Jamur allola psidil
Gejala: bercak pada daun berwarna hitam. Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida yang sesuai.
Penyakit karena cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus
Gejala: rizom berwarna putih yang menempel pada akar dan apabila akar yang kena dikupas akan nampak warna kecoklatan. Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida yang sesuai.

Gulma
Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman jambu biji kristal yang berbentuk rerumputan yang berada disekitar tanaman jambu biji kristal yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bibit tanaman, oleh sebab itu perlu dilakukan penyiangan secara rutin.

Panen
Ciri dan Umur Panen
Buah jambu biji kristal umumnya pada umur 2-3 tahun akan mulai berbuah, berbeda dengan jambu yang pembibitannya dilakukan dengan cangkok/stek umur akan lebih cepat kurang lebih 6 bulan sudah bisa buah, jambu biji kristal yang telah matang dengan ciri-ciri melihat warna yang disesuikan dengan jenis jambu biji kristal yang ditanam dan juga dengan mencium baunya serta yang terakhir dengan merasakan jambu biji yang sudah masak dibandingkan dengan jambu yang masih hijau dan belum masak, dapat dipastikan bahwa pemanenan dilakukan setelah jambu bewarna hijau pekat menjadi muda ke putih-putihan dalam kondisi ini maka jambu telah siap dipanen.

Cara Panen
Cara pemanenan yang terbaik adalah dipetik beserta tangkainya, yang sudah matang (hanya yang sudah masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak menjadi rusak, waktunya setelah 4 bulan umur buah kemudian dimasukkan ke dalam keranjang yang dibawa oleh pemetik dan setelah penuh diturunkan dengan tali yang telah disiapkan sebelumnya, hingga pemanenan selesai dilakukan. Pemangkasan dilakukan sekaligus panen supaya dapat bertunas kembali dengan baik dengan harapan dapat cepat berbuah kembali.

Prakiraan Produksi
Apabila penanganan dan pemeliharaan semenjak pembibitan hingga panen dilakukan secara baik dan benar serta memenuhi aturan yang ada maka dapat diperkirakan mendapatkan hasil yang diharapkan. Pada penanaman 400 pohon setelah 2-3 bulan dari pohon cangkokan setelah tanam sudah mulai berbunga dan 6 bulan sudah mulai dipanen, pemanenan dilakukan setiap 4 hari sekali dengan hasil setiap panenan seberat 100 kg buah jambu.

Pemasaran Jambu Biji Kristal
Dengan masih sedikitnya yang budidaya Jambu Biji Kristal maka peluang penjualan terbuka lebar Anda bisa menjual ke gerai-gerai, pasar tradisional, pengepul, tengkulak bahkan penjual buah keliling, stok akan buah Jambu Biji Kristal kekurangan.

Asumsi dari budidaya Jambu Biji Kristal per tahun:

    Jual bibit cangkok, induk bagus bisa dicangok minimal 10 cangkoan, dengan harga bibit cangkok @ Rp. 35.000,- hasil yang didapat Rp. 35.000,- X 10 = Rp. 350.000,- /pohon Kalau Anda punya induk bagus lebih dari 1 maka tinggal mengalikanya.
    Buah dengan 50 pohon, usia pohon 1 tahun @ 50 kg harga Rp. 15.000,-50kg X 50 X Rp. 15.000.00 = Rp. 37.500.000,-

Biaya:

    Bibit Rp. 35.000,- X 50 = Rp. 1.750.000,-
    Pupuk kandang Rp . 250.000,-
    Tenaga Rp. 5.000.000,-
    Total biaya selama 1 tahun Rp 7.000.000,-

Keuntungan yang didapat dengan 50 pohon selama 1 tahun:

    Rp 37.500.000,- dikurangi Rp 7.000.000,00 = Rp. 30.500.000,-


(saya sendiri mengembangkan bibit Jambu Biji Kristal hasil sambungan) menurut penelitian bibit hasil sambungan akan lebih unggul, dikarenakan batang bawah berasal dari biji artinya akar akan lebih baik, lebih kuat, dan lebih subur dibandingkan dengan bibit cangkokan.

Baca Juga Artikel : jambu biji indonesia raya, khasiat buah dan daun jambu biji, buah yang mempercantik tubuh


SUMBER :( http://hidup-sukses-milikmu.blogspot.com/p/blog-page_26.html )

BUDIDAYA

IKAN MAS KOKI
















Sejarah > Jenis >Ekosistem > Budidaya > Perawatan >


SEJARAH

Badan bulat dengan gaya berenang yang lucu merupakan daya tarik tersendiri bagi ikan mas koki. Para peng-hobi ikan hias pasti tidak asing lagi dengan ikan “imut” yang berwarna-warni ini. Ikan mas koki merupakan ikan yang lebih dahulu tenar daripada beberapa jenis ikan lain. Diyakini ikan ini sudah menjadi trend sejak 1000 tahun yang lalu. Sebenarnya bermacam-macam jenis ikan mas koki yang ada sekarang ini merupakan kawin silang dari beberapa jenis ikan mas koki. Di cina dan jepang ikan ini dipercaya membawa hoki bagi pemiliknya.

JENIS

Jenis-jenis ikan mas koki dibedakan dari bentuk tubuhnya. 

    Ribbon tail Goldfish

RIBBONTAIL GOLDFISH (ryukin)

merupakan jenis ikan mas koki yang habitat aslinya berasal  dari Cina.Dikenal dengan nama " Ryukin Goldfish", ikan ini memiliki  ciri ekor panjang yang menarik dengan tulang punggung membungkuk dari belakang.Jenis ini sering diikutkan dalam kontes ikan mas koki.

 
 




Oranda Goldfish

ORANDA GOLDFISH

salah satu jenis yang paling populer dari ikan mas koki yaitu jenis Oranda Goldfish. Jenis ini diyakini berasal dari Cina dan Jepang. Dengan topi merah yang ada di kepala dan 4 ekor berumbai yang panjang ikan ini banyak dicari oleh penghobi ikan hias.







Ribbon tail Goldfish

RIBBON TAIL GOLDFISH

bentuk ekor menyilang dan badan yang agak memanjang merupakan ciri dari ikan ini. Habitat asli ikan ini berasal dari Cina sedang di Indonesia sendiri ikan mas koki jenis jarang sekali di jumpai. Ribbon tail Goldfish juga memiliki nama lain Rokuri Goldfish







Ranchu Goldfish

RANCHU GOLDFISH

mempunyai bentuk seperti Lion Head Goldfish, ikan ini merupakan perkawinan silang dari Lion Head Goldfish dan ikan koki jenis lain. Ikan ini sering dijumpai di indonesia dan memiliki bermacam-macam warna antara lain kuning , merah-putih, hitam, orange.








Jewel Goldfish

JEWEL GOLDFISH (mutiara tikus)

merupakan ikan yang banyak dicari para penghobi ikan hias. Dengan bintik-bintik putih yang menonjol menyerupai mutiara  di seluruh bagian tubuhnya, terasa kasar bila diraba.




Celestial Eye Goldfish

CELESTIAL GOLDFISH (telescope)

mempunyai bentuk mata yang aneh, besar dan menghadap keatas, itulah ikan mas koki Celestial Eye. Jenis ini cenderung mempunyai badan yang lebih kecil dari pada mas koki jenis yang lain.








LION HEAD GOLDFISH

Lion Head Goldfish

sekilas hampir sama dengan jenis Ranchu Goldfish.ekor pendek tanpa sirip bagian atas serta punggung yang melengkung.





EKOSISTEM


Ikan mas koki dapat bertahan hidup pada suhu 10 - 30 derajat Celcius. Kondisi idealnya 24 - 28 derajat Celcius dengan pH air kisaran 7 - 8. Ikan ini agak rentan terhadap perubahan suhu dan pH yang drastis. Oleh sebab itu disarankan pada waktu mengganti air , sisakan 30% dari air yang lama untuk dicampur dengan air yang baru.

BUDIDAYA

Berternak Ikan mas koki merupakan sebuah "lahan basah" untuk menambah bisnis anda. Meskipun ada beberapa orang mengatakan sulit, tapi pada dasarnya membudidayakan ikan mas koki tidaklah rumit. Yang penting pantang menyerah dan selalu berusaha serta menguasai tehniknya. Indukan, air dan pakan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya.


Langkah-langkah budidaya ikan mas koki

1. Siapkan indukan 4 indukan jantan dan 1 indukan betina yang berumur 8 bulan.

2. Kolam berukuran 1 m x 2 m.

3. Siapkan media pemijahan, bisa berupa eceng gondok atau tanaman air lainnya sebagai tempat penempelan telur.

4. Masukkan indukan jantan dan betina ke dalam kolam yang sudah disiapkan.

5. Setelah kkurang lebih seminggu maka akan tampak kumpulan telur menempel pada akar eceng gondok.

6. Ambil segera indukan.

7. Besoknya benih ikan akan mulai tampak.

8. Umur 3-4 hari ikan akan memakan cangkang dari bekas telur yang menetas. Setelah itu bisa diberi pakan kutu air 2 sendok / hari.

9. Setelah ikan berumur 2 bulan, bisa diberi makan cacing sutra atau cacing rambut. Cocok buat pembesaran ikan.

10. Setelah dewasa ikan bisa diberi jentik nyamuk atau bisa juga pelet ikan.




PERAWATAN

Ikan mas koki merupakan ikan yang begitu rentan terhadap perubahan suhu dan kualitas air.


Perawatan dalam Akuarium

  1. Pasang Aerator pada akuarium untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air.

  1. Pemberian pakan jangan terlalu banyak, karena sisa sisa pakan dapat menyebabkan pH dalam air meningkat.

  1. Ganti air 2 minggu sekali. Sekresi ikan yang banyak akan meningkatkan kadar amoniak tinggi dan menurunkan kualitas air.

  1. Pemasangan filter mutlak diperlukan untuk menjaga kondisi air tetap bersih.

  1. Jangan mencampur ikan mas koki dengan ikan lain yang agresif.

  1. Ikan mas koki sifatnya perusak, oleh sebab itu jangan menempatkan tumbuhan air pada akuarium.

  1. Beri penerangan yang cukup pada akuarium.

  1. Bersihkan kerak yang menempel pada akuarium minimal  sekali sebulan

 Perawatan dalam Kolam

  1. Pasang pancuran air untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air

  1. Beri pakan secukupnya. Untuk proses pembesaran, bisa diberikan 2 kali sehari.

  1. Untuk kolam dengan ukuran 2 x 3 meter atau lebih, penggantian air bisa dilakukan sebulan sekali.

Cara Budidaya Ikan Mas - Budidaya Petani. Ikan Mas jika dipelihara dengan baik dan benar maka akan menjadikan nilai tambah bagi pemasukan keluarga. Ikan Mas di Indonesia sudah banyak "membudidayakannya". Berikut ini tips Cara Budidaya Ikan Mas
tipBeberapa s utk memilih Lokasi Budidaya Ikan Mas antara lain:
 
  • Kemiringan tanah yg baik utk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% utk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  • Tanah yg baik utk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yg besar & tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  • Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
  • Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, & sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yg mengalir sangat baik bagi pertumbuhan & perkembangan fisik ikan mas. Debit air utk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan utk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m³.
  • Kualitas air utk pemeliharaan ikan mas
    harus bersih, tidak terlalu keruh & tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, & minyak/limbah pabrik.
  • Suhu air yg baik berkisar antara 20-25°C.
  • Keasaman air (pH) yg baik adalah antara 7-8.
Ciri-Ciri Strain Ikan Mas adalah sebagai berikut:

  • Ikan mas punten: potongan badan paling pendek; sisik berwarna hijau gelap; mata agak menonjol; gerakannya gesit; bagian punggung tinggi melebar; perbandingan antara panjang badan & tinggi badan antara 2,3:1.
  • Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; mata pada ikan muda tidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit; badan relatif panjang;  gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.
  • Ikan mas majalaya: punggung tinggi; badannya relatif pendek; sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap; gerakannya lamban, bila diberi makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,2:1.
  • Ikan mas taiwan: badan relatif panjang; penampang punggung membulat; sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; mata agak menonjol; gerakan lebih gesit & aktif; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,5:1.
  • Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang & bersisisk penuh; warna sisik bermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Beberapa ras koi adalah long tail Indonesian carp, long tail platinm nishikigoi, shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh tail hishikigoi, platinum nishikigoi, long tail shusui nishikigoi, taishusanshoku nshikigoi & long tail taishusanshoku nishikigoi. Ikan mas majalaya termasuk jenis unggul yg banyak dibudidayakan.
 Berikut ini akan disajikan tentang bagai mana sistem pembenihan/pemijahan ikan mas & hal2 yg perlu diperhatikan dlm melakukan pemijahan ikan mas.

Saat ini dikenal dua macam
sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu
1. Sistem pemijahan tradisional. Dikenal beberapa cara melakukan pemijahan secara tradisional, yaitu:
Cara sunda:

  • Luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari.
  • disediakan injuk utk menepelkan telur; stlh proses pemijahan selesai, ijuk dipindah ke kolam penetasan.

Cara cimindi:

  • luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
  • disediakan injuk utk menepelkan telur, ijuk dijepit bambu & diletakkan dipojok kolam & dibatasi pematang antara dari tanah;
  • stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
  • tujuh hari stlh pemijahan ijuk ini dibuka kemudian sekitar 2-3 minggu stlh itu dapat dipanen benih-benih ikan.

Cara rancapaku:

  • luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan, batas pematang antara terbuat dari batu;
  • disediakan rumput kering utk menepelkan telur, rumput disebar merata di seluruh permukaan air kolam & dibatasi pematang antara dari tanah;
  • stlh proses pemijahan selesai induk tetap di kolam pemijahan.;
  • stlh benih ikan kuat maka akan berpindah tempat melalui sela bebatuan, stlh 3 minggu maka benih dapat dipanen.

Cara sumatera:

  • luas kolam pemijahan 5 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
  • disediakan injuk utk menepelkan telur, ijuk ditebar di permukaan air;
  • stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
  • stlh benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.

Cara dubish:

  • luas kolam pemijahan 25-50 meter persegi, dibuat parit keliling dengan lebar 60 cm dlm 35 cm, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
  • sebagai media penempel telur digunakan tanaman hidup seperti Cynodon dactylon setinggi 40 cm;
  • stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
  • stlh benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.

Cara hofer:

  • sama seperti cara dubish hanya tidak ada parit & tanaman Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.

2. Sistim kawin suntik. Pada sisitim ini induk baik jantan maupun betina yg matang bertelur dirangsang utk memijah stlh penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise ke dlm tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh dari kepala ikan donor (berada dilekukan tulang tengkorak di bawah otak besar). Stlh suntikan dilakukan dua kali, dlm tempo 6 jam induk akan terangsang melakukan pemijahan. Sistim ini memerlukan biaya yg tinggi, sarana yg lengkap & perawatan yg intensif.

Hal yg perlu diperhatikan dlm melakukan pemijahan ikan mas:

  • Dasar kolam tidak berlumpur, tidak bercadas.
  • Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dlm air cukup; debit air cukup; & suhu berkisar 25 derajat C.
  • Diperlukan bahan penempel telur seperti ijuk atau tanaman air.
  • Jumlah induk yg disebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan seekor induk berat 1 kg memerlukan kolam seluas 5 meter persegi.
  • Pemberian makanan dengan kandungan protein 25%. Utk pellet diberikan secara teratur 2 kali sehari (pagi & sore hari) dengan takaran 2-4% dari jumlah berat induk ikan.
 Ciri-ciri induk jantan & induk betina unggul yg sudah matang untuk dipijah adalah sebagai berikut:
  • Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
  • Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
  • Bentuk tubuh ikan mas secara keseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
  • Pangkal ekor kuat & normal dengan panjang panmgkal ekor harus lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor. 
  • Tutup insan normal tidak tebal & bila dibuka tidak terdapat bercak putih;  panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak jernih.
Sedangkan “ciri-ciri untuk membedakan induk jantan & induk betina ikan mas” adalah sebagai berikut:

Ciri-Ciri Ikan Mas Betina
  • Badan bagian perut besar, buncit & lembek.
  • Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
  • Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.
Ciri-Ciri Ikan Mas Jantan
  • Badan tampak langsing.
  • Gerakan lincah & gesit.
  • Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
Dalam membudidayakan ikan mas banyak sekali hambatan yang dihadapi berupa hama dan penyakit. Berikut adalah hama dan penyakit ikan mas:

Hama Ikan Mas

Bebeasan (Notonecta)
  • Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
Ular
  • Menyerang benih & ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.
Lingsang
  • Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
Ikan gabus
  • Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.
Belut & kepiting
  • Pengendalian: lakukan penangkapan.
Ucrit (Larva cybister)
  • Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
Kodok
  • Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yg mengapung; menagkap & membuang hidup-hidup.
Burung
  • Memakan benih yg berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.
Penyakit Ikan Mas

Bakteri aeromonas punctata
  • Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat & melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan dlm organ hati & ginjal.
  • Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
Bengkak insang & badan ( Myxosporesis)
  • Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan.
  • Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m 2 , biarkan selama 1-2 minggu.
Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus & girodactylogyrus)
  • Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan & menebal pada insang.
  • Pengendalian: direndam dlm larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit & direndam dlm Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam; hindari penebaran ikan yg berlebihan.
Bintik merah (White spot)
  • Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yg ada disekitarnya & berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air.
  • Pengendalian: direndam dlm larutan Methylene blue 1% (1 gram dlm 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam & Direndam dlm garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.
Kutu ikan (argulosis)
  • Gejala: benih & induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip & insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).
  • Pengendalian: ikan yg terinfeksi diren& dlm garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit & direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit; dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.
Gatal (Trichodiniasis)
  • Menyerang benih ikan.
  • Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium.
  • Pengendalian: rendam selam 15 menit dlm larutan formalin 150-200 ppm.
Bakteri psedomonas flurescens
  • Gejala: pendarahan & bobok pada kulit; sirip ekor terkikis.
  • Pengendalian: pemberian pakan yg dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
Jamur (Saprolegniasis)
  • Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip & bagian yg lainnya.
  • Gejala: tubuh yg diserang tampak seperti kapas. Telur yg terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas.
  • Pengendalian: direndam dlm larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur yg terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.
 Berikut ini adalah cara mencegah hama dan penyakit pada ikan mas.
  1. Sistem pemasukan air yg ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
  2. Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
  3. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati & benar.
  4. Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
  5. Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
  6. Pemeliharaan ikan yg benar-benar bebas penyakit.
  7. Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.

Minggu, 01 September 2013

Pengertian Daerah Tertinggal adalah daerah Kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional. Suatu daerah dikategorikan sebagai daerah tertinggal, karena beberapa faktor penyebab, antara lain:
  1. Geografis. Umumnya secara geografis daerah tertinggal relatif sulit dijangkau karena letaknya yang jauh di pedalaman, perbukitan/ pegunungan, kepulauan, pesisir, dan pulau-pulau terpencil atau karena faktor geomorfologis lainnya sehingga sulit dijangkau oleh jaringan baik transportasi maupun media komunikasi.
  2. Sumberdaya Alam. Beberapa daerah tertinggal tidak memiliki potensi sumberdaya alam, daerah yang memiliki sumberdaya alam yang besar namun lingkungan sekitarnya merupakan daerah yang dilindungi atau tidak dapat dieksploitasi, dan daerah tertinggal akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan.
  3. Sumberdaya Manusia. Pada umumnya masyarakat di daerah tertinggal mempunyai tingkat pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang relatif rendah serta kelembagaan adat yang belum berkembang.
  4. Prasarana dan Sarana. Keterbatasan prasarana dan sarana komunikasi, transportasi, air bersih, irigasi, kesehatan, pendidikan, dan pelayanan lainnya yang menyebabkan masyarakat di daerah tertinggal tersebut mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi dan sosial.
  5. Daerah Terisolasi, Rawan Konflik dan Rawan Bencana.  Daerah tertinggal secara fisik lokasinya amat terisolasi, disamping itu seringnya suatu daerah mengalami konflik sosial bencana alam seperti gempa bumi, kekeringan dan banjir, dan dapat menyebabkan terganggunya kegiatan pembangunan sosial dan ekonomi.
Penetapan kriteria daerah tertinggal dilakukan dengan menggunakan pendekatan relatif berdasarkan pada perhitungan enam (6) kriteria dasar dan 27 indikator utama yaitu : (i) perekonomian masyarakat, dengan indikator utama persentase keluarga miskin dan konsumsi perkapita; (ii) sumber daya manusia, dengan indikator utama angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf; (iii) prasarana (infrastruktur) dengan indikator utama jumlah jalan dengan permukaan terluas aspal/beton, jalan diperkeras, jalan tanah, dan jalan lainnya, persentase pengguna listrik, telepon dan air bersih, jumlah desa dengan pasar tanpa bangunan permanen, jumlah prasarana kesehatan/1000 penduduk, jumlah dokter/1000 penduduk, jumlah SD-SMP/1000 penduduk; (iv) kemampuan keuangan daerah dengan indikator utama celah fiskal, (v) aksesibilitas dengan indikator utama rata-rata jarak dari desa ke kota kabupaten, jarak ke pelayanan pendidikan, jumlah desa dengan akses pelayanan kesehatan lebih besar dari 5 km dan (vi) karakteristik daerah dengan indikator utama persentase desa rawan gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan bencana lainnya, persentase desa di kawasan lindung, desa berlahan kritis, dan desa rawan konflik satu tahun terakhir.