tag:blogger.com,1999:blog-72210046967201485832023-11-15T22:33:13.975-08:00Wisata Kabupaten MeranginMERANGIN BERIMAN( bersih ,rapi , indah dan aman )Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.comBlogger37125tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-35798945850691993292013-09-29T19:39:00.004-07:002013-10-09T19:30:14.084-07:00BUDIDAYA TANAMAN JAMBU KRISTAL<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h4 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-weight: normal;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;">JAMBU KRISTAL
</span></span></span></b></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-weight: normal;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;">
</span></span></span></b></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-weight: normal;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;">
</span></span></span></b></span></h4>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-7432277881070051956" itemprop="description articleBody" style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicNJ8YXcydAOvYx0liQLFT-uULLlb6DiwGJ7gBZdwsUXnvQcbhOXTq60PHjhKNNNq4pJrdHyz_O5yADvm4VcAYR9BDskPkrnDZ_dw5pWioet9mevHxOncrBvSDuwxS2DriwUFMexEYcShp/s1600/Jambu11.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicNJ8YXcydAOvYx0liQLFT-uULLlb6DiwGJ7gBZdwsUXnvQcbhOXTq60PHjhKNNNq4pJrdHyz_O5yADvm4VcAYR9BDskPkrnDZ_dw5pWioet9mevHxOncrBvSDuwxS2DriwUFMexEYcShp/s320/Jambu11.jpeg" width="320" /></a></span></span></h4>
<h4 class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</h4>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;">
Budidaya Jambu Biji Kristal adalah salah satu tanaman buah yang sudah
memasyarakat, Jambu Biji Kristal bisa dibudidayakan di negara kita,
Jambu Biji Kristal dipercaya merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak,
ditemukan pada tahun 1991 di District Kao Shiung-Taiwan. Diperkenalkan
di Indonesia pada tahun 1991 oleh Misi Teknik Taiwan yang bekerja sama
dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Jambu Biji Kristal sebetulnya
tidak benar-benar nirbiji, jumlah bijinya kurang dari 3% bagian buah,
sepintas Jambu Biji Kristal hampir tidak berbiji.<a href="http://www.blogger.com/null" name="more"></a><br /><br />Di
negara kita jambu biji banyak ragamnya, diantaranya : jambu biji lokal,
jambu biji bangkok, jambu biji getas merah, jambu biji pasar minggu,
jambu biji Australia, jambu biji Sukun, dan ada satu jenis lagi hasil
rekayasa genetika jenis jambu biji yang satu ibi unik dan aneh tapi
nyata yaitu Jambu biji daun hijau putih.<br />Budidaya Jambu Biji Kristal memang sangat menggiurkan, dan secara umum struktur Jambu Biji Kristal ini sebagai berikut:<br /><br /> Tanaman berbuah sepanjang tahun secara continue<br />
Produksi buah JambuBiji Kristal dalam sekali berbuah menghasilkan 15-30
buah, dalam usia tanam 2 tahun per tanaman bisa menghasilkan 70-80Kg
selama 6 bulan<br />Bobot rata-rata buah 500 gram bahkan ada yg mencapai 900 gram<br /> Bentuk buah Jambu Biji Kristal simetris sempurna<br /> Kulit Jambu Biji Kristal hijau mulus yang dilapisi lilin yang cukup tebal<br /> Lapisan lilin membuat buah sulit ditembus hama<br /> Warna daging buah putih dengan tekstur renyah saat hampir matang dan empuk saat di puncak kematangan<br /> Kadar kemanisan mencapai 11-12 briks dan kadar air cukup tinggi (Menyegarkan)<br /> Sosok tanaman dan daun relatife lebih besar ketimbang jambu biji lain<br /> Tekstur daun lebih kaku sehingga Jambu Biji Kristal lebih tahan gangguan kekeringan dan hama penyakit<br /> Adaptif dengan lingkungan.<br /><br />Budidaya
jambu biji masih terbuka, terutama budidaya jambu biji yang mempunyai
varietas baru termasuk Jambu Biji Kristal. Pasokan Jambu Biji Kristal
masih sangat terbatas sedangkan permintaan sangat banyak, terutama
permintaan gerai-gerai dengan harga yang masih tinggi Rp. 15.000,- s.d.
Rp.30.000,-/kg, sedangkan jambu biji merah sekitar Rp 6.000,-/kg dan
buah jambu biji bangkok Rp 3.000,-/kg. Dengan begitu prospek budidaya
Jambu Biji Kristal mempunyai peluang yang sangat cerah kedepanya.<br />Budidaya
Jambu Biji Kristal lebih menguntungkan karena produktivitasnya tinggi.
Perlu di ingat jambu biji sebenarnya sulit untuk bisa dikebunkan secara
komersil, karena produktivitasnya rendah.Jambu tanpa biji sulit berbuah
lebat itu disebabkan biji merupakan penyedia energi untuk pembesaran
buah. Ketika jambu tanpa biji berbuah gampang rontok. Buah Jambu Biji
Kristal sebetulnya tidak benar-benar non biji, ia tetap berbiji akan
tetapi jumlahnya sedikit kurang dari 3% bagian buah.jadi saat berbuah
bisa kuat tidak gampang ronyok dan berbuah lebat.<br /><br />Cara budidaya Jambu Biji Kristal<br />Budidaya
Jambu Biji Kristal hampir sama dengan tanaman buah lainya. Budidaya
Jambu Biji Kristal tidak perlu lahan yang luas apabila ingin budidaya
Jambu Biji Kristal, Anda bisa memanfaatkan sisa lahan yang ada disekitar
rumah, atau dengan sistem tabulampot sudah bisa budidaya Jambu Biji
Kristal, karena tanaman tersebut tidak terlalu membutuhka perawatan
extra. Dengan tabulampot lebih praktis dan indah dipandang mata untuk
nilai ekonominya nilai jual lebih mahal diwaktu sedang berbuah.selain
itu Anda bisa memetik hasil dari penjualan bibit cangkok, yang mana
dengan penanaman disekitar/sisa halaman rumah, mempermudah Anda membuat
bibit dengan cangkok dengan harga Rp 35.000,-s.d Rp. 50.000,- Anda bisa
meraih untung dua kali lipat dari hasil buah dan bibit.dalam waktu umur 7
bulan sudah bisa dipanen akan tetapi hasil belum terlalu banyak.
Ditahun pertama perpohon bisa mengahsilkan 50 kg. agar pertumbuhan baik
diperlukan pupuk kompos atau pupuk kandang selain pupuk buatan pabrik,
dalam per hektar sebanyak 2 ton pupuk kandang. Bagi Anda yang gemar
menanam buah dalam pot sangat cocok untuk mencoba budidaya jambu biji
kristal dalam pot.<br /><br />Syarat Tumbuh<br />Iklim<br /><br /> Dalam
budidaya tanaman jambu biji kristal angin berperan dalam penyerbukan,
namun angin yang kencang dapat menyebabkan kerontokan pada bunga.<br />
Tanaman jambu biji kristal merupakan tanaman daerah tropis dan dapat
tumbuh di daerah sub-tropis dengan intensitas curah hujan yang
diperlukan berkisar antara 1000-2000 mm/tahun dan merata sepanjang
tahun.<br /> Tanaman jambu biji kristal dapat tumbuh berkembang serta
berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 23-28°C di siang hari.
Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang
sempurna (kerdil), yang ideal musim berbunga dan berbuah pada waktu
musim kemarau yaitu sekitar bulan Juli-September sedang musim buahnya
terjadi bulan Nopember-Februari bersamaan musim penghujan.<br />
Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di
dataran rendah dan sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yang
rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian
cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu biji kristal.<br /><br />Media Tanam<br /><br /> Tanaman jambu biji kristal sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah.<br />
Jambu biji kristal dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur
serta banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik atau pada tanah
yang keadaan liat dan sedikit pasir.<br /> Derajat keasaman tanah (pH)
tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman lainnya, yaitu antara 4,5-8,2
dan bila kurang dari pH tersebut maka perlu dilakukan pengapuran
terlebih dahulu.<br /><br />Ketinggian Tempat<br />Jambu biji kristal dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan ketinggian antara 5-1200 mdpl.<br /><br />Pengolahan Media Tanam<br />Sebagai
salah satu syarat dalam mempersiapkan lahan kebun buah-buahan khususnya
Jambu biji kristal dipilih tanah yang subur, banyak mengandung unsur
nitrogen, meskipun pada daerah perbukitan tetapi tanahnya subur,
dilakukan dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yang curam,
kemudian untuk menggemburkan tanah perlu di bajak atau cukup dicangkul
dengan kedalaman sekitar 30 cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk
kandang dengan dosis 40 kg/m persegi, kemudian dibuatkan bedengan dengan
ukuran 1,20 m yang panjangnya disesuaikan dengan ukuran yang
diperlukan.]<br />Untuk penanaman dalam pot gunakan media tanam tanah,
pupuk kandang, dan sekam yang sudah menjadi arang dengan perbandingan
1:2:2, sebelum pot diisi dengan media tanam usahakan dasar pot dikasih
kerikil/batu apung/busa agar air bisa cepat jatuh saat penyiraman
berlebihan atau pada musim hujan, sehingga media tanam tidak becek.<br /><br />Pemeliharaan Tanaman<br />Meskipun
penanaman jambu biji kristal mampu tumbuh dan menghasilkan tanpa perlu
diperhatikan keadaan tanah dan cuaca yang mempengaruhinya tetapi akan
lebih baik apabila keberadaannya diperhatikan, karena tanaman yang
diperhatikan dengan baik akan memberikan imbalan hasil yang memuaskan.<br /><br />Penjarangan dan Penyulaman<br />Karena
kondisi tanah telah gembur dan mudah tanaman lain akan tumbuh kembali
terutama Gulma (tanaman pengganggu), seperti rumput-rumputan dan harus
disiangi sampai radius 1,5-2 m sekeliling tanaman. Apabila bibit tidak
tumbuh dengan baik segera dilakukan penggantian dengan bibit cadangan.
Dan apabila tumbuh tanaman terlalu jauh jaraknya maka perlu dilakukan
penyulaman dan sebaliknya apabila tumbuhnya sangat berdekatan lakukan
penjarangan.<br /><br />Penyiangan<br />Selama 2 minggu setelah bibit yang
berasal dari cangkokan/okulasi ditanam di lahan perlu penyiangan
dilakukan hanya pada batang dahan tua (warna coklat) dengan dahan muda
(warna hijau) dan apabila buah terlalu banyak, tunas yang ada dalam satu
ranting bisa dikurangi, dengan dikuranginya tunas yang tidak diperlukan
akan berakibat buah menjadi besar dan menjadi manis rasanya. Khusus
jambu non biji dengan membatasi percabangan buahnya maksimal 3 buah
setelah panjang 30-50 cm dilakukan pangkasan, dan setelah tumbuh cabang
tersier segera dilenturkan ke arah mendatar, guna untuk merangsang tunas
bunga dan buah yang akan tumbuh.<br /><br />Pembubunan<br />Supaya tanah
tetap gembur dan subur pada lokasi penanaman jambu biji kristal perlu
dilakukan pembalikan dan penggemburan tanah supaya tetap dalam keadaan
lunak, dilakukan setiap 1 bulan sekali hingga tanaman bisa dianggap
telah kuat betul.<br /><br />Perempalan<br />Agar tanaman jambu biji kristal
mendapatkan tajuk yang rimbun, setelah tanaman berumur 2 tahun segera
dilakukan perempelan/pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya. Disamping
untuk memperoleh tajuk yang seimbang juga berguna memberi bentuk
tanaman, juga memperbanyak dan mengatur produksi agar tanaman tetap
terpelihara dan pemangkasan juga perlu dilakukan setelah setiap kali
jambu biji kristal dipanen, dengan harapan agar muncul tajuk-tajuk baru
sebagai tempat munculnya bunga baru dengan hasil lebih meningkat atau
tetap stabil keberadaannya.<br /><br />Pemupukan<br />Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman jambu biji kristal tetap stabil perlu diberikan pupuk secara berkala dengan aturan:<br /><br />
Pada tahun 0-1 umur penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dengan
campuran 40 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea dan 20 gram ZK
dengan cara ditaburkan disekeliling pohon atau dengan jalan menggali di
sekeliling pohon sedalam 30 cm dan lebar antara 40-50 cm, kemudian
masukkan campuran tersebut dan tutup kembali dengan tanah galian
sebelumnya.<br /> Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun. Pemupukan dilakukan
dengan NPK 250 gram/pohon, dan TSP 250 gram/pohon, dan seterusnya cara
seperti ini dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan TSP dan NPK dengan
takaran sama.<br /> Pemupukan tanaman umur 3 tahun keatas, Kalau
pertumbuhan tanaman kurang sempurna, terutama terlihat pada pertumbuhan
tunas hasil pemangkasan ranting, berarti selain TSP dan NPK dengan
ukuran yang sama tanaman memerlukan pupuk kandang sebanyak 2 kaleng
minyak per pohon.<br /><br />Cara pemupukan dilakukan dengan membuat torakan
yang mengelilingi tanaman persis di bawah ujung tajuk dengan kedalaman
sekitar 30-40 cm dan pupuk segera di tanam dalam torakan tersebut dan
ditutup kembali dengan bekas galian terdahulu.<br /><br />Pengairan dan Penyiraman<br />Selama
dua minggu pertama setelah bibit yang berasal dari cangkokan atau
okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi dan
sore. Dan minggu-minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi menjadi
satu kali sehari. Apabila tanaman jambu biji kristal telah tumbuh
benar-benar kuat frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi yang dapat
dilakukan saat-saat diperlukan saja. Dan bila turun hujan terlalu lebat
diusahakan agar sekeliling tanaman tidak tegenang air dengan cara
membuat lubang saluran untuk mengalirkan air. Sebaliknya pada musim
kemarau tanah kelihatan merekah maka diperlukan penyiraman dengan
menggunakan pompa air 3 PK untuk lahan seluas kurang lebih 3000 m2 dan
dilakukan sehari sekali tiap sore hari. <br /><br />Waktu Penyemprotan Pestisida<br />Guna
menjaga kemungkinan tumbuhnya penyakit atau hama yang ditimbulkan baik
karena kondisi cuaca dan juga dari hewan-hewan perusak, maka perlu
dilakukan penyemprotan pestisida, disamping itu penyemprotan dilakukan
dengan fungisida, selain itu juga digunakan insektisida guna memberantas
lalat buah dan kutu daun disemprot 2x seminggu dan setelah sebulan
sebelum panen penyemprotan dihentikan.<br /><br />Hama dan Penyakit<br />Hama<br />Ulat daun (trabala pallida)<br />Pengendalian: dengan menggunakan pestisida yang sesuai.<br />Ulat keket (Ploneta diducta)<br />Pengendalian: sama dengan ulat daun.<br />Semut dan tikus<br />Pengendalian: dengan penyemprotan dengan fungisida yang sesuai.<br />Kalong dan Bajing<br />Keberadaan
hama ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun
abiotik. Yang termasuk faktor biotik seperti persediaan makanan,
Pengendalian: dengan menggunakan musuh secara alami.<br />Ulat putih<br />Gejala:
buah menjadi berwarna putih hitam, Pengendalian: dilakukan penyemprotan
dengan insektisida yang sesuai sebanyak 2 kali seminggu hingga satu
bulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.<br />Ulat penggerek batang (Indrabela sp)<br />Gejala: membuat kulit kayu dan mampu membuat lobang sepanjang 30 cm; Pengendalian: sama dengan ulat putih.<br />Ulat jengkal (Berta chrysolineate)<br />Ulat
pemakan daun muda, berbentuk seperti tangkai daun berwarna cokelat dan
beruas-ruas Gejala: pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna
cokelat kuning. Pengendalian: sama dengan ulat putih.<br /><br />Penyakit<br />Penyakit karena ganggang (Cihephaleusos Vieccons)<br />Menyerang
daun tua dan muncul pada musim hujan. Gejala: adanya bercakbercak kecil
dibagian atas daun disertai serat-serat halus berwarna jingga yang
merupakan kumpulan sporanya. Pengendalian: dengan menyempotakan
fungisida yang sesuai.<br />Jamur Ceroospora psidil , Jamur karat poccinia psidil, Jamur allola psidil<br />Gejala: bercak pada daun berwarna hitam. Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida yang sesuai.<br />Penyakit karena cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus<br />Gejala:
rizom berwarna putih yang menempel pada akar dan apabila akar yang kena
dikupas akan nampak warna kecoklatan. Pengendalian: dengan
menyempotakan fungisida yang sesuai.<br /><br />Gulma<br />Segala macam
tumbuhan pengganggu tanaman jambu biji kristal yang berbentuk rerumputan
yang berada disekitar tanaman jambu biji kristal yang mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan bibit tanaman, oleh sebab itu perlu
dilakukan penyiangan secara rutin.<br /><br />Panen<br />Ciri dan Umur Panen<br />Buah
jambu biji kristal umumnya pada umur 2-3 tahun akan mulai berbuah,
berbeda dengan jambu yang pembibitannya dilakukan dengan cangkok/stek
umur akan lebih cepat kurang lebih 6 bulan sudah bisa buah, jambu biji
kristal yang telah matang dengan ciri-ciri melihat warna yang disesuikan
dengan jenis jambu biji kristal yang ditanam dan juga dengan mencium
baunya serta yang terakhir dengan merasakan jambu biji yang sudah masak
dibandingkan dengan jambu yang masih hijau dan belum masak, dapat
dipastikan bahwa pemanenan dilakukan setelah jambu bewarna hijau pekat
menjadi muda ke putih-putihan dalam kondisi ini maka jambu telah siap
dipanen.<br /><br />Cara Panen<br />Cara pemanenan yang terbaik adalah dipetik
beserta tangkainya, yang sudah matang (hanya yang sudah masak)
sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tidak menjadi rusak, waktunya
setelah 4 bulan umur buah kemudian dimasukkan ke dalam keranjang yang
dibawa oleh pemetik dan setelah penuh diturunkan dengan tali yang telah
disiapkan sebelumnya, hingga pemanenan selesai dilakukan. Pemangkasan
dilakukan sekaligus panen supaya dapat bertunas kembali dengan baik
dengan harapan dapat cepat berbuah kembali.<br /><br />Prakiraan Produksi<br />Apabila
penanganan dan pemeliharaan semenjak pembibitan hingga panen dilakukan
secara baik dan benar serta memenuhi aturan yang ada maka dapat
diperkirakan mendapatkan hasil yang diharapkan. Pada penanaman 400 pohon
setelah 2-3 bulan dari pohon cangkokan setelah tanam sudah mulai
berbunga dan 6 bulan sudah mulai dipanen, pemanenan dilakukan setiap 4
hari sekali dengan hasil setiap panenan seberat 100 kg buah jambu.<br /><br />Pemasaran Jambu Biji Kristal<br />Dengan
masih sedikitnya yang budidaya Jambu Biji Kristal maka peluang
penjualan terbuka lebar Anda bisa menjual ke gerai-gerai, pasar
tradisional, pengepul, tengkulak bahkan penjual buah keliling, stok akan
buah Jambu Biji Kristal kekurangan.<br /><br />Asumsi dari budidaya Jambu Biji Kristal per tahun:<br /><br />
Jual bibit cangkok, induk bagus bisa dicangok minimal 10 cangkoan,
dengan harga bibit cangkok @ Rp. 35.000,- hasil yang didapat Rp.
35.000,- X 10 = Rp. 350.000,- /pohon Kalau Anda punya induk bagus lebih
dari 1 maka tinggal mengalikanya.<br /> Buah dengan 50 pohon, usia pohon 1 tahun @ 50 kg harga Rp. 15.000,-50kg X 50 X Rp. 15.000.00 = Rp. 37.500.000,-<br /><br />Biaya:<br /><br /> Bibit Rp. 35.000,- X 50 = Rp. 1.750.000,-<br /> Pupuk kandang Rp . 250.000,-<br /> Tenaga Rp. 5.000.000,-<br /> Total biaya selama 1 tahun Rp 7.000.000,-<br /><br />Keuntungan yang didapat dengan 50 pohon selama 1 tahun:<br /><br /> Rp 37.500.000,- dikurangi Rp 7.000.000,00 = Rp. 30.500.000,-<br /><br /><br />(saya
sendiri mengembangkan bibit Jambu Biji Kristal hasil sambungan) menurut
penelitian bibit hasil sambungan akan lebih unggul, dikarenakan batang
bawah berasal dari biji artinya akar akan lebih baik, lebih kuat, dan
lebih subur dibandingkan dengan bibit cangkokan.<br /><br />Baca Juga Artikel : jambu biji indonesia raya, khasiat buah dan daun jambu biji, buah yang mempercantik tubuh</span></span></span></h4>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-7432277881070051956" itemprop="description articleBody" style="text-align: left;">
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></span></span>
</h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;">SUMBER :( http://hidup-sukses-milikmu.blogspot.com/p/blog-page_26.html )</span></span></span>
</h4>
</div>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-weight: normal;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;">
</span></span></span></b></span></h4>
<div class="post-footer" style="text-align: left;">
<div class="post-footer-line post-footer-line-1">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="post-author vcard">
</span></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="post-timestamp">
</span></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="reaction-buttons">
</span></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="star-ratings">
</span></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="post-comment-link">
</span></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="post-backlinks post-comment-link">
</span></span></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="post-icons">
</span></span></span></span>
</h4>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-2">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="post-labels">
</span></span></span></span>
</h4>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-3">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;"><span class="post-location">
</span></span></span></span>
</h4>
</div>
</div>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-weight: normal;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;">
</span></span></span></b></span></h4>
<div class="comments" id="comments" style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;"><a href="http://www.blogger.com/null" name="comments"></a></span></span></span>
</h4>
</div>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-weight: normal;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;">
</span></span></span></b></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-weight: normal;"><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;">
</span></span></span></b></span></h4>
<footer style="text-align: left;">
<div class="footer-outer">
<div class="fauxborder-left footer-fauxborder-left">
<div class="region-inner footer-inner">
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="section-columns columns-3">
<tbody>
<tr>
<td class="first columns-cell"><span style="background-color: white;"><b><br /></b></span></td><td class="first columns-cell"><span style="background-color: white;"><b><br /></b></span></td><td class="first columns-cell"><span style="background-color: white;"><b><br /></b></span></td>
<td class="columns-cell"><span style="background-color: white;"><b><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></span></b></span></td>
<td class="columns-cell"><span style="background-color: white;"><b><span style="color: #cc0000;"><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></span></b></span></td>
</tr>
</tbody>
</table>
</div>
</div>
</div>
</footer></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-87664461251998126102013-09-29T19:15:00.001-07:002013-10-09T19:31:42.502-07:00 BUDIDAYA IKAN MAS KOKI <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h4 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;">
BUDIDAYA
</span></span></h4>
<h4 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;">IKAN MAS KOKI
</span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNx6NQ1lavFUEnKE-jSMD5nAlpdBxfBH_U1q7ikm4nj-8sZ6goBAjOp0yJQ9us5cLUD2t6TgfE8OPs3jVakLmhSh0lZ5fG0zOnzJbXLrrZSIWEpDoI7vor0ACq0TYXAf87BYXS0xUaAI0/s1600/redcaporanda.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNx6NQ1lavFUEnKE-jSMD5nAlpdBxfBH_U1q7ikm4nj-8sZ6goBAjOp0yJQ9us5cLUD2t6TgfE8OPs3jVakLmhSh0lZ5fG0zOnzJbXLrrZSIWEpDoI7vor0ACq0TYXAf87BYXS0xUaAI0/s320/redcaporanda.jpg" width="320" /></a></b></span></span></h4>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><span style="font-size: xx-small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7413367575566952010#editor/target=page;pageID=191925559273179558">Sejarah</a> > Jenis >Ekosistem > Budidaya > Perawatan ></span> </span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><span lang="id" style="font-style: italic;">SEJARAH</span></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span lang="id" style="font-size: xx-small;">Badan bulat
dengan gaya berenang yang lucu merupakan daya tarik tersendiri bagi ikan
mas koki. Para peng-hobi ikan hias pasti tidak asing lagi dengan ikan
“imut” yang berwarna-warni ini. Ikan mas koki merupakan ikan yang lebih
dahulu tenar daripada beberapa jenis ikan lain. Diyakini ikan ini sudah
menjadi </span><span lang="id" style="font-size: xx-small; font-style: italic;">trend </span><span lang="id" style="font-size: xx-small;">sejak
1000 tahun yang lalu. Sebenarnya bermacam-macam jenis ikan mas koki
yang ada sekarang ini merupakan kawin silang dari beberapa jenis ikan
mas koki. Di cina dan jepang ikan ini dipercaya membawa hoki bagi
pemiliknya.</span></b></span></span></h4>
</div>
<div>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><i>JENIS</i></span></b></span></span></h4>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span lang="id" style="font-size: xx-small;">Jenis-jenis ikan mas koki dibedakan dari bentuk tubuhnya. </span></b></span></span></h4>
</div>
<ol style="text-align: justify;"><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"></table>
</ol>
<ol style="text-align: justify;"><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
</ol>
<h4>
</h4>
<ol style="text-align: justify;"><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizPAZ2lfCo93wrCuiiu4yzcAYxbVx1DMd3HWxtBQ0Cb-0h6hUnilR8PFZsLM5jxqnSoaT5z94Wq8xxgR9e7e_IrYV5s2__EhHxa5oddru4_C61qH2y5pPw-G6jZAQ2lUXTPuAGcKnnmPU/s1600/ryukin-white-red.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="143" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizPAZ2lfCo93wrCuiiu4yzcAYxbVx1DMd3HWxtBQ0Cb-0h6hUnilR8PFZsLM5jxqnSoaT5z94Wq8xxgR9e7e_IrYV5s2__EhHxa5oddru4_C61qH2y5pPw-G6jZAQ2lUXTPuAGcKnnmPU/s200/ryukin-white-red.jpg" width="200" /></a></span></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
</ol>
<h4>
</h4>
<ol style="text-align: justify;"><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr style="text-align: left;"><td class="tr-caption"><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><i>Ribbon tail Goldfish</i></span></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
</ol>
<h4>
</h4>
<ol style="text-align: justify;"><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"></table>
</ol>
<ol style="text-align: justify;"><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
</ol>
<h4>
</h4>
<div style="text-align: justify;">
<div>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span lang="id" style="font-size: xx-small;"><i>RIBBONTAIL GOLDFISH (ryukin)</i></span></b></span></span></h4>
</div>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span lang="id" style="font-size: xx-small;"><i> </i>merupakan
jenis ikan mas koki yang habitat aslinya berasal dari Cina.Dikenal
dengan nama " Ryukin Goldfish", ikan ini memiliki ciri ekor panjang
yang menarik dengan tulang punggung membungkuk dari belakang.Jenis ini
sering diikutkan dalam kontes ikan mas koki.</span></b></span></span></h4>
</div>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span lang="id" style="font-size: xx-small;"> </span><span style="font-size: xx-small;"><br /></span><span lang="id" style="font-size: xx-small;"> </span></b></span></span></h4>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><br /></span></b></span></span></h4>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"> </span></b></span></span></h4>
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
<h4>
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr style="text-align: left;"><td><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_EM8XPtQETrwWCaDJJgNvzlRcMku3Biwhaqs1Guzh_ptziGipzji_IX7WXedSq8XSfk-OQk5hC_y-v0FzNttnFLbJus8I_6eChQGInJaVyG5C_KZAwNzhXHWJUBR2AaDh9VF05jU9BB8/s1600/003-gold-fish-aquarium.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="124" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_EM8XPtQETrwWCaDJJgNvzlRcMku3Biwhaqs1Guzh_ptziGipzji_IX7WXedSq8XSfk-OQk5hC_y-v0FzNttnFLbJus8I_6eChQGInJaVyG5C_KZAwNzhXHWJUBR2AaDh9VF05jU9BB8/s200/003-gold-fish-aquarium.jpg" width="200" /></a></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
<h4>
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr style="text-align: left;"><td class="tr-caption"><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><i>Oranda Goldfish</i></span></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
<h4>
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<div>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><i><span lang="id">ORANDA GOLDFISH</span></i></span></b></span></span></h4>
</div>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;">salah satu jenis yang paling populer dari ikan mas koki</span><span style="font-size: xx-small;"> yaitu jenis </span><span style="font-size: xx-small;">Oranda
Goldfish. Jenis ini diyakini berasal dari Cina dan Jepang. Dengan topi
merah yang ada di kepala dan 4 ekor berumbai yang panjang ikan ini
banyak dicari oleh penghobi ikan hias.</span></b></span></span></h4>
</div>
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
</div>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><i><br /></i></b></span></span></h4>
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 1em; text-align: left;"></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 1em; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoibXrAM6YbP5L9s0MwEdsL1EU2XI6jH6JDwcWSrUVdeD8qoI-l8qhPOd8YXpt6F_CbKGcbjQKdZKgNFaqc5veKm0aA_p_kKxd3QlQoOoX0Uer3JQPDsuJ2QiTVrqoCJXe-CDNUZSSrw0/s1600/butterfly+tail.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="122" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoibXrAM6YbP5L9s0MwEdsL1EU2XI6jH6JDwcWSrUVdeD8qoI-l8qhPOd8YXpt6F_CbKGcbjQKdZKgNFaqc5veKm0aA_p_kKxd3QlQoOoX0Uer3JQPDsuJ2QiTVrqoCJXe-CDNUZSSrw0/s200/butterfly+tail.jpg" width="200" /></a></i></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr style="text-align: left;"><td class="tr-caption"><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><i><span style="font-size: xx-small;">Ribbon tail Goldfish</span></i></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 1em; text-align: left;"></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin-left: 1em; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">RIBBON TAIL GOLDFISH</span></i></b></span></span></h4>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;">bentuk
ekor menyilang dan badan yang agak memanjang merupakan ciri dari ikan
ini. Habitat asli ikan ini berasal dari Cina sedang di Indonesia sendiri
ikan mas koki jenis jarang sekali di jumpai. Ribbon tail Goldfish juga
memiliki nama lain <i>Rokuri Goldfish</i></span></b></span></span></h4>
</div>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6nktjl2N1CXEoXkaW64DArXdPcbF_8IPAbdt4uHxtqjyjUtuxcEN6sQipnUstxl5OsritLhz7e7_JaCg2brH2LFXQsjL4VrcF4hqRs3UHB5n_EfbO2TwDMY12xCjDXJgyIlRion71QLc/s1600/LIONHEAD.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6nktjl2N1CXEoXkaW64DArXdPcbF_8IPAbdt4uHxtqjyjUtuxcEN6sQipnUstxl5OsritLhz7e7_JaCg2brH2LFXQsjL4VrcF4hqRs3UHB5n_EfbO2TwDMY12xCjDXJgyIlRion71QLc/s200/LIONHEAD.jpg" width="200" /></a></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody>
<tr style="text-align: left;"><td class="tr-caption"><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Ranchu Goldfish</span></i></span></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;">RANCHU GOLDFISH</span></i></b></span></span></h4>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;">mempunyai bentuk seperti Lion Head Goldfish, ikan ini merupakan perkawinan silang dari Lion Head Goldfish</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;">
dan ikan koki jenis lain. Ikan ini sering dijumpai di indonesia dan
memiliki bermacam-macam warna antara lain kuning , merah-putih, hitam,
orange.</span></b></span></span></h4>
</div>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBkBy5gaVvCypKlAHWjcK6em2Sbd4RoxUNDL3GMwXTopBHuC44UPvlSSEl1hnSqNXadjSXazpSHLCo_gESajLzgCWSyBYxGDwQq0Hv5QaM_cL_YKg59DHXwTuKX1UDbnb-zp6dRVmdZ_w/s1600/jewel.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBkBy5gaVvCypKlAHWjcK6em2Sbd4RoxUNDL3GMwXTopBHuC44UPvlSSEl1hnSqNXadjSXazpSHLCo_gESajLzgCWSyBYxGDwQq0Hv5QaM_cL_YKg59DHXwTuKX1UDbnb-zp6dRVmdZ_w/s200/jewel.jpg" width="200" /></a></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody>
<tr style="text-align: left;"><td class="tr-caption"><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><i style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Jewel Goldfish</i></span></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
<div style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><i style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">JEWEL GOLDFISH (mutiara tikus)</i></b></span></span></h4>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;">merupakan
ikan yang banyak dicari para penghobi ikan hias. Dengan bintik-bintik
putih yang menonjol menyerupai mutiara di seluruh bagian tubuhnya,
terasa kasar bila diraba.</span></b></span></span></h4>
</div>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<div style="text-align: left;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
<h4>
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0cM4YY06I6E4FKzH2WqezkVllgrZTBYVuR3obJewegSEhnJqO95qoyjFmNkfh8HsG5xuREMbFh9nde56kGJVDA7s5gIbxQ35wuoHUYk5Qg0PqsJxl1w1AE0BzEPistgkwB6QeozOeEYA/s1600/2.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="146" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0cM4YY06I6E4FKzH2WqezkVllgrZTBYVuR3obJewegSEhnJqO95qoyjFmNkfh8HsG5xuREMbFh9nde56kGJVDA7s5gIbxQ35wuoHUYk5Qg0PqsJxl1w1AE0BzEPistgkwB6QeozOeEYA/s200/2.jpg" width="200" /></a></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
<h4>
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody>
<tr style="text-align: left;"><td class="tr-caption"><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><i style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Celestial Eye Goldfish</i></span></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
<h4>
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><i style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">CELESTIAL GOLDFISH (telescope)</i></b></span></span></h4>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">mempunyai bentuk mata yang aneh, </span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">besar
dan menghadap keatas, itulah ikan mas koki Celestial Eye. Jenis ini
cenderung mempunyai badan yang lebih kecil dari pada mas koki jenis yang
lain</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>.</i></span></b></span></span></h4>
</div>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<div style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">LION HEAD GOLDFISH</span></i></b></span></span></h4>
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYpDjPHk3xoTrv3sk_lk2ppReUQzhiVccYs4Q7M41qHWJhcfGdH7HATGamLBEzVf3zIE46byieyPv10Ae3Sc5rkfE3J412xm2IrVaK692Zk8OhPmqXnIe0blxjbEyrhgNiNZvfWlW3lek/s1600/LION.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYpDjPHk3xoTrv3sk_lk2ppReUQzhiVccYs4Q7M41qHWJhcfGdH7HATGamLBEzVf3zIE46byieyPv10Ae3Sc5rkfE3J412xm2IrVaK692Zk8OhPmqXnIe0blxjbEyrhgNiNZvfWlW3lek/s200/LION.jpg" width="200" /></a></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"><td class="tr-caption"><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><span style="font-size: xx-small;"><i>Lion Head Goldfish</i></span></b></span></span></h4>
</td></tr>
</tbody></table>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody></tbody></table>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>sekilas hampir sama dengan jenis Ranchu Goldfish.ekor pendek tanpa sirip bagian atas serta punggung yang melengkung.</b></span></span></h4>
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><i>EKOSISTEM</i></b></span></span></h4>
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<div style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Ikan mas koki dapat bertahan hidup pada suhu 10 - 30 derajat Celcius.
Kondisi idealnya 24 - 28 derajat Celcius dengan pH air kisaran 7 - 8.
Ikan ini agak rentan terhadap perubahan suhu dan pH yang drastis. Oleh
sebab itu disarankan pada waktu mengganti air , sisakan 30% dari air
yang lama untuk dicampur dengan air yang baru.</b></span></span></h4>
</div>
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><i>BUDIDAYA</i></b></span></span></h4>
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Berternak Ikan mas koki merupakan sebuah "lahan basah" untuk menambah
bisnis anda. Meskipun ada beberapa orang mengatakan sulit, tapi pada
dasarnya membudidayakan ikan mas koki tidaklah rumit<i>. </i>Yang
penting pantang menyerah dan selalu berusaha serta menguasai tehniknya.
Indukan, air dan pakan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam
budidaya.</b></span></span></h4>
</div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Langkah-langkah budidaya ikan mas koki</b></span></span></h4>
</div>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>1. Siapkan indukan 4 indukan jantan dan 1 indukan betina yang berumur 8 bulan.</b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>2. Kolam berukuran 1 m x 2 m.</b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>3. Siapkan media pemijahan, bisa berupa eceng gondok atau tanaman air lainnya sebagai tempat penempelan telur.</b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>4. Masukkan indukan jantan dan betina ke dalam kolam yang sudah disiapkan.</b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>5. Setelah kkurang lebih seminggu maka akan tampak kumpulan telur menempel pada akar eceng gondok.</b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>6. Ambil segera indukan.</b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>7. Besoknya benih ikan akan mulai tampak.</b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>8. Umur 3-4 hari ikan akan memakan cangkang dari bekas telur yang
menetas. Setelah itu bisa diberi pakan kutu air 2 sendok / hari.</b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>9. Setelah ikan berumur 2 bulan, bisa diberi makan cacing sutra atau cacing rambut. Cocok buat pembesaran ikan.</b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>10. Setelah dewasa ikan bisa diberi jentik nyamuk atau bisa juga pelet ikan.</b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<div style="text-align: left;">
<h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><i>PERAWATAN</i></b></span></span></h4>
</div>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Ikan mas koki merupakan ikan yang begitu rentan terhadap perubahan suhu dan kualitas air.</b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b><br /></b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Perawatan dalam Akuarium</b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<ol style="text-align: left;">
<li><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Pasang Aerator pada akuarium untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air.</b></span></span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<ol style="text-align: left;">
<li><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Pemberian pakan jangan terlalu banyak, karena sisa sisa pakan dapat menyebabkan pH dalam air meningkat.</b></span></span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<ol style="text-align: left;">
<li><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Ganti air 2 minggu sekali. Sekresi ikan yang banyak akan meningkatkan kadar amoniak tinggi dan menurunkan kualitas air.</b></span></span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<ol style="text-align: left;">
<li><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Pemasangan filter mutlak diperlukan untuk menjaga kondisi air tetap bersih.</b></span></span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<ol style="text-align: left;">
<li><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Jangan mencampur ikan mas koki dengan ikan lain yang agresif.</b></span></span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<ol style="text-align: left;">
<li><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Ikan mas koki sifatnya perusak, oleh sebab itu jangan menempatkan tumbuhan air pada akuarium.</b></span></span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<ol style="text-align: left;">
<li><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Beri penerangan yang cukup pada akuarium.</b></span></span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<ol style="text-align: left;">
<li><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Bersihkan kerak yang menempel pada akuarium minimal sekali sebulan </b></span></span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<h4 style="text-align: left;">
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b> Perawatan dalam Kolam</b></span></span></h4>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<ol style="text-align: left;">
<li><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Pasang pancuran air untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air</b></span></span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<ol style="text-align: left;">
<li><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Beri pakan secukupnya. Untuk proses pembesaran, bisa diberikan 2 kali sehari.</b></span></span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
<ol style="text-align: left;">
<li><h4>
<span style="background-color: white;"><span style="color: red;"><b>Untuk kolam dengan ukuran 2 x 3 meter atau lebih, penggantian air bisa dilakukan sebulan sekali.</b></span></span></h4>
</li>
</ol>
<h4 style="text-align: left;">
</h4>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-35515435577487766452013-09-29T19:13:00.001-07:002013-10-01T18:19:49.942-07:00BUDIDAYA IKAN EMAS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-pp9xjVN2YxQ/Ukjdvw0YioI/AAAAAAAABYM/jjW3o7QScjM/s1600/ikan+mas.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="http://1.bp.blogspot.com/-pp9xjVN2YxQ/Ukjdvw0YioI/AAAAAAAABYM/jjW3o7QScjM/s320/ikan+mas.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Cara Budidaya Ikan Mas - Budidaya Petani.</i> Ikan Mas jika <b>dipelihara</b> dengan baik dan benar maka akan menjadikan nilai tambah bagi pemasukan keluarga. Ikan Mas di Indonesia sudah banyak "membudidayakannya". Berikut ini tips <u><b>Cara Budidaya Ikan Mas</b></u> </span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: x-small;"><u>tip</u></span><span style="font-size: x-small;">Beberapa </span><span style="font-size: x-small;"><u>s utk memilih Lokasi Budidaya Ikan Mas</u> antara lain:</span></b></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"> </span>
</div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-7BDzmO_E_W8/UkjdwZJ0K0I/AAAAAAAABYU/7kK7EQivtaY/s1600/budidaya-ikan-mas.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://2.bp.blogspot.com/-7BDzmO_E_W8/UkjdwZJ0K0I/AAAAAAAABYU/7kK7EQivtaY/s200/budidaya-ikan-mas.jpg" width="200" /></a>
<li><span style="font-size: x-small;">Kemiringan tanah yg baik utk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% utk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Tanah yg baik
utk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos.
Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yg besar & tidak bocor
sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, &
sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yg mengalir sangat
baik bagi pertumbuhan & perkembangan fisik ikan mas. Debit air utk
kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan utk pembesaran di kolam
air deras debitnya 100 liter/menit/m³.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Kualitas air
utk pemeliharaan ikan mas<br />
harus bersih, tidak terlalu keruh & tidak
tercemar bahan-bahan kimia beracun, & minyak/limbah pabrik. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Suhu air yg baik berkisar antara 20-25°C.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Keasaman air (pH) yg baik adalah antara 7-8.</span></li>
</ul>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Ciri-Ciri Strain Ikan Mas adalah sebagai berikut:
</span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">Ikan mas
punten: potongan badan paling pendek; sisik berwarna hijau gelap; mata agak
menonjol; gerakannya gesit; bagian punggung tinggi melebar; perbandingan antara
panjang badan & tinggi badan antara 2,3:1.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Ikan mas si
nyonya: sisik berwarna kuning muda; mata pada ikan muda tidak menonjol,
sedangkan ikan dewasa bermata sipit; badan relatif panjang; gerakannya lamban, lebih suka berada di
permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Ikan mas
majalaya: punggung tinggi; badannya relatif pendek; sisik berwarna hijau
keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap; gerakannya lamban, bila diberi
makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan
tinggi badan antara 3,2:1.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Ikan mas
taiwan: badan relatif panjang; penampang punggung membulat; sisik berwarna
hijau kekuning-kuningan; mata agak menonjol; gerakan lebih gesit & aktif;
perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,5:1.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Ikan mas
koi: bentuk badan bulat panjang & bersisisk penuh; warna sisik
bermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari
warna-warna tersebut. Beberapa ras koi adalah long tail Indonesian carp, long
tail platinm nishikigoi, shusi nishikigoi<a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/search/label/Budidaya%20Hewan" target="_blank">,</a> kohaku hishikigoi, lonh tail
hishikigoi, platinum nishikigoi, long tail shusui nishikigoi, taishusanshoku
nshikigoi & long tail taishusanshoku nishikigoi. Ikan mas majalaya termasuk
jenis unggul yg banyak dibudidayakan.</span></li>
</ul>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"> Berikut ini akan disajikan tentang
bagai mana sistem pembenihan/pemijahan ikan mas & hal2 yg perlu
diperhatikan dlm melakukan pemijahan ikan mas. <br /><br />
Saat ini dikenal dua macam </span>
<span style="font-size: x-small;">sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu<br />
1. Sistem pemijahan tradisional. Dikenal beberapa cara melakukan pemijahan secara tradisional, yaitu:<br />
</span>
</div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">
Cara sunda: </span></div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">Luas kolam
pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam
dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore
hari.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">disediakan injuk utk menepelkan telur; stlh proses pemijahan selesai, ijuk dipindah ke kolam penetasan.</span></li>
</ul>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">
Cara cimindi: </span></div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit
berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk
dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan; </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">disediakan injuk utk menepelkan telur, ijuk dijepit bambu &
diletakkan dipojok kolam & dibatasi pematang antara dari tanah; </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">tujuh hari stlh pemijahan ijuk ini dibuka kemudian sekitar 2-3 minggu stlh itu dapat dipanen benih-benih ikan.</span></li>
</ul>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">
Cara rancapaku: </span></div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit
berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk
dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan,
batas pematang antara terbuat dari batu; </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">disediakan rumput kering utk menepelkan telur, rumput disebar merata
di seluruh permukaan air kolam & dibatasi pematang antara dari
tanah; </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">stlh proses pemijahan selesai induk tetap di kolam pemijahan.;</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">stlh benih ikan kuat maka akan berpindah tempat melalui sela bebatuan, stlh 3 minggu maka benih dapat dipanen.</span></li>
</ul>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">
Cara sumatera: </span></div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">luas kolam pemijahan 5 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur,
kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada
sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan; </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">disediakan injuk utk menepelkan telur, ijuk ditebar di permukaan air; </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain; </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">stlh benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.</span></li>
</ul>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">
Cara dubish: </span></div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">luas kolam pemijahan 25-50 meter persegi, dibuat parit keliling
dengan lebar 60 cm dlm 35 cm, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi
hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam
penetasan; </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">sebagai media penempel telur digunakan tanaman hidup seperti Cynodon dactylon setinggi 40 cm; </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">stlh proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain; </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">stlh benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.</span></li>
</ul>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">
Cara hofer: </span></div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">sama seperti cara dubish hanya tidak ada parit & tanaman Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.</span></li>
</ul>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">
2. Sistim kawin suntik. Pada sisitim ini induk baik jantan maupun betina
yg matang bertelur dirangsang utk memijah stlh penyuntikan ekstrak
kelenjar hyphofise ke dlm tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh dari
kepala ikan donor (berada dilekukan tulang tengkorak di bawah otak
besar). Stlh suntikan dilakukan dua kali, dlm tempo 6 jam induk akan
terangsang melakukan pemijahan. Sistim ini memerlukan biaya yg tinggi,
sarana yg lengkap & perawatan yg intensif.</span>
</div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">
Hal yg perlu diperhatikan dlm melakukan pemijahan ikan mas:</span></div>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span>
<br />
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">Dasar kolam tidak berlumpur, tidak bercadas.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Air tidak terlalu keruh; kadar oksigen dlm air cukup; debit air cukup; & suhu berkisar 25 derajat C.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Diperlukan bahan penempel telur seperti ijuk atau tanaman air.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Jumlah induk yg disebar tergantung dari luas kolam, sebagai patokan
seekor induk berat 1 kg memerlukan kolam seluas 5 meter persegi.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Pemberian makanan dengan kandungan protein 25%. Utk pellet diberikan
secara teratur 2 kali sehari (pagi & sore hari) dengan takaran 2-4%
dari jumlah berat induk ikan.</span></li>
</ul>
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;"> </span><span style="font-family: inherit;"><u>C</u><u>iri-ciri
induk jantan & induk betina unggul</u> yg sudah matang untuk dipijah adalah
sebagai berikut: </span></span>
<br />
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">Betina: umur antara
1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; Jantan: umur minimum 8 bulan
dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Sisik tersusun rapih,
cerah tidak kusam. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Bentuk tubuh ikan mas secara<i> </i>keseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak
cacat.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Pangkal ekor kuat &
normal dengan panjang panmgkal ekor harus lebih panjang dibandingkan
lebar/tebal ekor. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Tutup insan normal
tidak tebal & bila dibuka tidak terdapat bercak putih<a href="http://budidaya-petani.blogspot.com/" target="_blank">;</a> panjang kepala
minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak jernih. </span></li>
</ul>
<div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Sedangkan “<u>ciri-ciri
untuk membedakan induk jantan & induk betina ikan mas”</u> adalah sebagai
berikut:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;">
Ciri-Ciri Ikan Mas Betina</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">Badan bagian
perut besar, buncit & lembek.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Jika perut
distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Gerakan
lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat. </span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">
Ciri-Ciri Ikan Mas Jantan</span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">Badan tampak
langsing.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Gerakan
lincah & gesit.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Jika perut
distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">Dalam
membudidayakan ikan mas banyak sekali hambatan yang dihadapi berupa
hama dan penyakit. Berikut adalah hama dan penyakit ikan mas:</span><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Hama Ikan Mas</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Bebeasan (Notonecta)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah
ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Ular</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Menyerang benih & ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran
kolam. </span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Lingsang</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun. </span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Ikan gabus</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Memangsa ikan kecil. Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat
bak filter.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Belut & kepiting</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Pengendalian: lakukan penangkapan. </span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Ucrit (Larva cybister)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit
diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Kodok</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yg mengapung;
menagkap & membuang hidup-hidup.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Burung</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Memakan benih yg berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi
penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali
penghalang.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Penyakit Ikan Mas</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Bakteri aeromonas punctata</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat & melepuh; cara
bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan dlm organ hati &
ginjal.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">
Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin
80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari
berturut-turut. </span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Bengkak insang & badan (
Myxosporesis)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung
terjadi pendarahan. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">
Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m 2
, biarkan selama 1-2 minggu.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Cacing insang, sirip, kulit
(Dactypogyrus & girodactylogyrus)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan
menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan &
menebal pada insang. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">
Pengendalian: direndam dlm larutan formalin 250
gram/m3 selama 15 menit & direndam dlm Methylene blue 3 gram/m3 selama 24
jam; hindari penebaran ikan yg berlebihan.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Bintik merah (White spot)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih,
pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya
pada benda yg ada disekitarnya & berenang sangat lemah serta sering muncul
di permukaan air. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">
Pengendalian: direndam dlm larutan Methylene blue 1% (1 gram dlm 100 cc air)
larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam & Direndam dlm
garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Kutu ikan (argulosis)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Gejala: benih & induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit,
sirip & insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">
Pengendalian: ikan yg terinfeksi diren& dlm garam
dapur 20 gram/liter air selama 15 menit & direndam larutan PK 10 ppm (10
ml/m3) selama 30 menit; dengan pengeringan kolam hingga
retak-retak. </span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Gatal (Trichodiniasis)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Menyerang benih ikan. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">
Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">
Pengendalian: rendam selam 15 menit dlm larutan formalin 150-200 ppm.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Bakteri psedomonas flurescens</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Gejala: pendarahan & bobok pada kulit; sirip ekor terkikis. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">
Pengendalian: pemberian pakan yg dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau
sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit; line-height: normal; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Jamur (Saprolegniasis)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;">
</span></span></div>
<ul style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">
Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip & bagian yg lainnya.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">
Gejala: tubuh yg diserang tampak seperti kapas. Telur yg terserang jamur, terlihat
benang halus seperti kapas. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">
Pengendalian: direndam dlm larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3
selama 30 menit; telur yg terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1
jam.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: inherit;"> </span><span style="font-family: inherit;">Berikut ini adalah </span><u style="font-family: inherit;">cara mencegah hama dan penyakit pada ikan mas</u><span style="font-family: inherit;">.</span></span></div>
<ol>
<li><span style="font-size: x-small;">Sistem pemasukan air yg ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati & benar.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus
peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal
perkolaman. </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Pemeliharaan ikan yg benar-benar bebas penyakit.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.</span></li>
</ol>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-31095663264773805822013-09-01T20:49:00.002-07:002013-09-01T20:49:34.141-07:00KABUPATEN MERANGIN DAN DAERAH KECAMATAN JANGKAT YANG TERTINGAL<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12px;"><span style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">Pengertian
Daerah Tertinggal adalah daerah Kabupaten yang masyarakat serta
wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam
skala nasional. Suatu daerah dikategorikan sebagai daerah tertinggal,
karena beberapa faktor penyebab, antara lain:</span></span></div>
<ol>
<li style="text-align: justify;"><strong style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">Geografis</strong><span style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">.
Umumnya secara geografis daerah tertinggal relatif sulit dijangkau
karena letaknya yang jauh di pedalaman, perbukitan/ pegunungan,
kepulauan, pesisir, dan pulau-pulau terpencil atau karena faktor
geomorfologis lainnya sehingga sulit dijangkau oleh jaringan baik
transportasi maupun media komunikasi.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><strong style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">Sumberdaya Alam</strong><span style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">.
Beberapa daerah tertinggal tidak memiliki potensi sumberdaya alam,
daerah yang memiliki sumberdaya alam yang besar namun lingkungan
sekitarnya merupakan daerah yang dilindungi atau tidak dapat
dieksploitasi, dan daerah tertinggal akibat pemanfaatan sumberdaya alam
yang berlebihan.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><strong style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">Sumberdaya Manusia</strong><span style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">.
Pada umumnya masyarakat di daerah tertinggal mempunyai tingkat
pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang relatif rendah serta
kelembagaan adat yang belum berkembang.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><strong style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">Prasarana dan Sarana.</strong><span style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">
Keterbatasan prasarana dan sarana komunikasi, transportasi, air bersih,
irigasi, kesehatan, pendidikan, dan pelayanan lainnya yang menyebabkan
masyarakat di daerah tertinggal tersebut mengalami kesulitan untuk
melakukan aktivitas ekonomi dan sosial.</span></li>
<li style="text-align: justify;"><strong style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">Daerah Terisolasi, Rawan Konflik dan Rawan Bencana</strong><span style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">.
Daerah tertinggal secara fisik lokasinya amat terisolasi, disamping itu
seringnya suatu daerah mengalami konflik sosial bencana alam seperti
gempa bumi, kekeringan dan banjir, dan dapat menyebabkan terganggunya
kegiatan pembangunan sosial dan ekonomi.</span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">Penetapan
kriteria daerah tertinggal dilakukan dengan menggunakan pendekatan
relatif berdasarkan pada perhitungan enam (6) kriteria dasar dan 27
indikator utama yaitu : (i) </span><em style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">perekonomian masyarakat</em><span style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">, dengan indikator utama persentase keluarga miskin dan konsumsi perkapita; (ii) </span><em style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">sumber daya manusia</em><span style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">, dengan indikator utama angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf; (iii) </span><em style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">prasarana (infrastruktur)</em><span style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">
dengan indikator utama jumlah jalan dengan permukaan terluas
aspal/beton, jalan diperkeras, jalan tanah, dan jalan lainnya,
persentase pengguna listrik, telepon dan air bersih, jumlah desa dengan
pasar tanpa bangunan permanen, jumlah prasarana kesehatan/1000 penduduk,
jumlah dokter/1000 penduduk, jumlah SD-SMP/1000 penduduk; (iv) </span><em style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">kemampuan keuangan </em><em style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">daerah</em><span style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">
dengan indikator utama celah fiskal, (v) aksesibilitas dengan indikator
utama rata-rata jarak dari desa ke kota kabupaten, jarak ke pelayanan
pendidikan, jumlah desa dengan akses pelayanan kesehatan lebih besar
dari 5 km dan (vi) </span><em style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">karakteristik daerah</em><span style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;">
dengan indikator utama persentase desa rawan gempa bumi, tanah longsor,
banjir, dan bencana lainnya, persentase desa di kawasan lindung, desa
berlahan kritis, dan desa rawan konflik satu tahun terakhir. </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/XbynPzuuikc?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: tahoma,geneva,sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12px;"><span style="font-family: tahoma, geneva, sans-serif;"><br /></span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-71925602379903173832013-06-28T02:07:00.004-07:002013-06-28T02:07:55.697-07:00INDONESIA ADALAH NEGARA TERKAYA DI DUNIA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="fullpost">
<b> INDONESIA KU</b></div>
<div class="fullpost">
</div>
<div class="fullpost">
Banyak sebenarnya yang tidak tahu dimanakah negara
terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang
mengatakan negera-negara di Timur Tengah.<br />
<br />
Tidak salah sebenarnya, contohnya Amerika, negara super power itu
memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi segelintir
negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di Timur Tengah.<br />
<br />
Rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu
mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah.<br />
<br />
Tapi itu semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. Bahkan
Amerika dan negara-negara Timur Tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu
menyamainya. Dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari
perhatian warga bumi lainnya.<br />
<br />
Warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu. Tapi sayangnya
mereka tidak sadar "berdiri di atas berlian" langsung saja kita lihat
profil negaranya.<br />
<br />
<br />
<h2 style="text-align: center;">
Negara Republik Indonesia</h2>
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="http://4.bp.blogspot.com/_97RPDJSidlw/SQnVkvyWuhI/AAAAAAAABAw/O0abvwb0eyE/s400/indonesia_bendera.jpg" src="http://4.bp.blogspot.com/_97RPDJSidlw/SQnVkvyWuhI/AAAAAAAABAw/O0abvwb0eyE/s400/indonesia_bendera.jpg" /></div>
<br />
<br />
Wooww... Apa yang terjadi? Apakah penulis salah? Tapi dengan tegas
penulis nyatakan bahwa negara itulah sebagai negara terkaya di dunia.<br />
<br />
Tapi bukankah negara itu sedang dalam kondisi terpuruk? Hutang
dimana-mana, kemiskinan, korupsi yang meraja lela, kondisi moral bangsa
yang kian menurun serta masalah-masalah lain yang sedang menyelimuti
negara itu.<br />
<br />
Baiklah mari kita urai semuanya satu persatu sehingga kita bisa melihat kekayaan negara ini sesungguhnya.<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: medium;">1. Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia.</span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBnxmtIKpKKmfUchGuAe2WCerD3npXB0c7j6_ZuIDWHY5KiGgEa5b4QDquW7B0kOw0q-rF-fdvbIcN4QSUT_qDd9hkg8u8EGhrXybLNC0HN_JOoakJp9thSsSce4KvuUt2s7g4HF3dgotQ/s400/mining.jpg" /></div>
<br />
Apa saja kandungan yang terdapat di tambang di Freeport? ketika
pertambangan ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah
mengasilkan 7,3 juta ons tembaga dan 724,7 juta ons emas. Yang mau
bantu penulis untuk menghitung nilai tersebut dipersilahkan. Hitunglah
sendiri dan Anda akan tercengang dengan nilainya.<br />
<br />
Lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? Bukan negara ini tapi
Amerika! Prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99%
untuk Amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan
pertambangan disana.<br />
<br />
Bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah
lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan
kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas,
ya.. dialah URANIUM!<br />
<br />
Bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana. Belum
jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar
terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup
untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat
menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana.<br />
<br />
Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para
jenderal dan juga para politisi nakal, yang bisa menikmati hidup dengan
bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini.<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: medium;">2. Negara ini punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA! tepatnya di Blok Natuna.</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgufh8AaZDYhP2RdIxC_tCEg7N3tYlpfZf-Q6NztF_PhpDdojP7W78bQ4YUIoIqsSYyxndE7c0XDFcKd2TfrIsgfR7gVL_0PleJ5BXon6DeZddwkYnFHSWT8AuristfqEAKp7SIQUm0CUa-/s400/2sbv7o1.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcByJFSzPOq9pCkKUPqD3fDy3-AMkANKCBoeq0UXW0Ul6Y-uZ_vEMDn9APfZYaaUx4voKAAUwYg4FbT85keHmizVrFxEcaDajP74wbOO_Cs5X8EnMg_LGTmvI_KFwkBTRXOUgHpseNZ88A/s320/2laa89v.jpg" /></div>
<br />
Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki
cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok
penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dll. DIKELOLA SIAPA?
EXXON MOBIL! dibantu sama Pertamina.<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: medium;">3. Negara ini punya Hutan Tropis terbesar di dunia.</span><br />
<br />
Hutan tropis ini memiliki luas 39.549.447 Hektar, dengan keanekaragaman hayati dan plasmanutfah terlengkap di dunia.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh07Ne1Ww8mjwgnJth3siUqFIbsZFoN7rAlYE8LD369Rc1oTUIgz28yCNnEpDnyU6eOsgaRfv0Np1Dan6CSqNHf6gwKp8EpSPtX7mCvpIrDLbWwHC9fCGNnxywajauhAWOHPc71jk5n0Vxe/s400/pwyls.jpg" /></div>
<br />
Letaknya di pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Sebenarnya jika
negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka. Tebang
saja semua pohon di hutan itu maka bumi pasti kiamat.<br />
<br />
Karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk
menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan amazon tak cukup kuat
untuk menyeimbangkan iklim bumi.<br />
<br />
Dan sekarang mereka sedikit demi sedikit telah menghancurkanya hanya
untuk segelintir orang yang punya uang untuk perkebunan dan lapangan
Golf. Sungguh sangat ironis sekali.<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: medium;">4. Negara ini punya Lautan terluas di dunia.</span><br />
<br />
Dikelilingi dua samudra, yaitu Pasifik dan Hindia hingga tidak heran
memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1m_KaVfmVAgZnxQqfFfnqwzn16gkNbLf1L3O09NFl9vp22KF_3CljNLPTZ0xKEC4Gg0GoivIyawU1E1CpsaoherjNVVcGnQepzhmiShdvI_RV-IDncPXSKJPjX5sC4uI7WSoOq_HmdJqe/s320/b3ooxz.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrcG86WMgWhEmOHSm9L_ekeONJ1ukD-U4ujM4dJuylhzPclesbRGFpjspJlQaXk-YbRUgF5NUFDHituuXDCRzEcwoVn5t8EJmq_m_Wt3KLNdC1RsI2p3P-HhDAk_LDhdZfQzLEecKbksBH/s320/tuna.jpg" /></div>
<br />
Saking kaya-nya laut negara ini sampai-sampai negara lain pun ikut memanen ikan di lautan negara ini.<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: medium;">5. Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4 di dunia.</span><br />
<br />
Dengan jumlah penduduk segitu harusnya banyak orang-orang pintar yang
telah dihasilkan negara ini, tapi pemerintah menelantarkan
mereka-mereka. Sebagai sifat manusia yang ingin bertahan hidup tentu
saja mereka ingin di hargai.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhggaDzwtdNmKlkqtl3vYCNHe-JyumynyJu0acnOhz1BmnAi5MDK4MzSdp3HiyN0chyphenhyphennQhh9vX0yYtJTK1CbXlJIVtKWAKXe_fJ_57UTZ6DLGo31p7qFQZOBo-1XCacU-JOvCZ6yWpmp1nT/s400/hibmasa.gif" /></div>
<br />
Jalan lainnya adalah keluar dari negara ini dan memilih membela negara
lain yang bisa menganggap mereka dengan nilai yang pantas.<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: medium;">6. Negara ini memiliki tanah yang sangat subur.</span><br />
<br />
Karena memiliki banyak gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di
negara ini sangat subur, terlebih lagi negara ini dilintasi garis
khatulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvEHWKJEkzxNIF7acV8T5YCOdiyCFxKtV_TS6JkIznSBGUP73b7Y7CoKw0Lbnowi1oH0pklHhDQpQAoVNWxlyC8WEMKKGe0IoiUZ-Elm1_O9h1H6b36wWaEddl26i5veanZrLvptcVhg6n/s400/sawah.jpg" /></div>
<br />
Jika dibandingkan dengan negara-negara Timur Tengah yang memiliki minyak
yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya. Coba kita
semua bayangkan karena hasil mineral itu tak bisa diperbaharui dengan
cepat.<br />
<br />
Dan ketika seluruh minyak mereka telah habis maka mereka akan menjadi
negara yang miskin karena mereka tidak memiliki tanah sesubur negara
ini yang bisa ditanami apapun juga. "Bahkan tongkat kayu dan batu jadi
tanaman."<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: medium;">7. Negara ini punya pemandangan yang sangat eksotis dan lagi-lagi tak ada negara yang bisa menyamainya.</span><br />
<br />
Dari puncak gunung hingga ke dasar laut bisa kita temui pemandangan yang sangat indah di negara ini.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibUHEaChG1q1lak0KCb9gm2R7kZoyPfUQ3eFd4lYdQJCsEQp-nQ7qtuNSc4PKeA7bnRNMAIun3QmjfoCfaV0j_Pu7Px_52AzykNy8c3XbqBnhq5RzCeS7alIkrz4ApiWS5HA2aPPMrcuPe/s400/bali.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw8URb6aArrhKMzvZIoUauLKUYrYg0t0rmtqgHQsGYvysWziLiWMfBm_E-rDkYVPrUz25FSswz5qrsc3tRQ6s6IgvfHccZOBJZvU0OIeSK_y2w3wDlKVevcyFxckPA0fJMgFNW4H3WleoK/s400/borobudur-temple-292612-lw.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb9trZQjUM9T1Aq3K4CkbOJv57VcuKdEduIyPkfQCM0x1rI0vAKWEgt9Q5iwyTlGRZvcJSjqFD-h4IvTyp5RtKLwlbuIzudQvcB1eSAHbdrB_TRRkT3ohOxjxDczUo49FgpY5Ww8CUhs1D/s400/kelimutu-lake.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifeIT5xaKdSlS9PLwGWFwXJSkeNTP0dG2b5k5QA4tKYbF2fjbSlTXPMt3tErBPp1CKoryMwf45yYfhoWOSweniv_j_7c7I4OB_chyphenhyphenZk6Pb3OD2g5Up8zyhQgY7A_tbpqLEGTaChNXJD7h1/s400/raja+ampat.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimPylTWzaJv1lt59W0wrsVOMoSiV7Kl6RkeulKz52kJ-trvCwiTo5N3L0G2pS8VlLVdjgz6wI6vYn5jB-zsrKIF-r2kzLJnwZXnNADOYT66UUANr3nRTp7W48Ip7etrrknQu4-tAJctjlY/s400/prambanan.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMhzOeSCXS4FIVXBX3ZDcf8LfncMAS6pXAXF_qI9sISLQhmKKZ-HoI6wyZUxZV777OrXV_AmqalGqUAWa4MiCVJldd_aEIg4uBt2rYQKg4yRQPQgYx6a7eiTH9NAvIyQ_8ON1xstXb3K_5/s400/sipiso.jpg" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZRsWgfDR9D1SyPfs8ApJbsIfGMEAUgbMi0v8OxrHmdjTtRs1DEIhARJdh9dbMqGpYgxAj4UdULZseXO-333oZGg4jeMeRV3Sof9Eh6LAwJaX6U-fCiIqzAWblTzIDRdIuYrKDG4-qgDB1/s1600/indonesiaku.jpg"><br />
</a></div>
<br />
Negara ini sangat amat kaya sekali, tak ada bangsa atau negara lain sekaya INDONESIA! tapi apa yang terjadi?<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGnjnx9zHkRZgx3Ys5B-1x2qIs8dIIt3dV4sDb4yOeNfw5brOhX7LimLqFbB_eJYTLC0v61PfS5eMFsC8mukNzD6TpysH7ynLMhTN252AhSIBQ26MRUbhwcBsgN48106iVkmGpMjvAV4RB/s400/gelandangan.jpg" /></div>
<br />
<br />
Untuk EXXON MOBIL OIL, FREEPORT, SHELL, PETRONAS dan semua PEJABAT
NEGARA yang menjual kekayaan Bangsa untuk keuntungan negara asing,
diucapkan TERIMA KASIH.<br />
<br />
Sebuah cerita mungkin akan bisa menggambarkan indonesia saat ini silahkan disimak.<br />
<br />
<blockquote>
<h3 style="text-align: center;">
Ketika Tuhan Menciptakan Indonesia</h3>
<br />
Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja
diciptakan-Nya. Malaikat pun bertanya, "Apa yang baru saja Engkau
ciptakan, Tuhan?"<br />
<br />
"Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama
Bumi," kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan
hujan Amazon.<br />
<br />
Tuhan melanjutkan, "Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang
pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara
seimbang".<br />
<br />
Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa
sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan
menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah
itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.<br />
<br />
Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin,
seperti Spanyol dan Portugal, tetapi banyak sinar matahari dan hangat
serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar.<br />
<br />
Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, "Lalu daerah
apakah itu Tuhan?" "O, itu," kata Tuhan, "itu Indonesia. Negara yang
sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. <br />
<br />
Ada jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan
ikan segar di laut yang siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. <br />
<br />
Penduduknya Ku ciptakan ramah tamah, suka menolong dan berkebudayaan
yang beraneka warna. Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan
bersahaja serta mencintai seni."<br />
<br />
Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, "Lho, katanya tadi setiap
negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik
semua. Lalu dimana letak keseimbangannya?"<br />
<br />
Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, "Wait, until you see the
id***s I put in the government." (tunggu sampai Saya menaruh 'id***s2'
di pemerintahannya).</blockquote>
<br />
<br />
Dan sebagai rasa terima kasih untuk Kemerdekaan Indonesia yang ke 65
tahun, kami pemuda-pemudi Indonesia memberikan penghargaan
sebesar-besarnya kepada pejuang yang telah mengorbankan darah dan air
mata mereka untuk bangsa yang tidak tahu terima kasih ini.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVg5t3coE2FM50fmXdhLBHjH_eIDt9tlx2Y0c-8xAXWQC4D7FbvWDvftRSN4TyE1qommNkjR1t65wXeis_-nYrV68oSjktHQaPw5BOA1M473syzqQL9mMeJZhvhmBHTu1yE-cjY6eTbIkQ/s400/veteran.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: medium;">Indonesia tanah air beta</span><br />
<span style="font-size: medium;">disana tempat lahir beta,</span><br />
<span style="font-size: medium;">dibuai dibesarkan bunda,</span><br />
<span style="font-size: medium;">Tempat berlindung di hari Tua,</span><br />
<span style="font-size: medium;">Hingga nanti menutup mata</span></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2dEMsCUIts42Xz4FOKYoby_OxKszQibG0KLE846YOlEBU-0wERPLbtewzv_qR_yuqH65MqyrCcoBUavqorjEGxLnmDpwt4E6ueijtbnPgzMHE6T4h4__b63htoYmAiIdvF7yfd9WlI4qD/s400/bendera-indonesia+%281%29.jpg" /></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: medium;">HIDUPLAH INDONESIA RAYA......!!!!!!</span><br />
<span style="font-size: medium;">Memperingati HUT RI ke 65 Tahun</span><br />
<span style="font-size: medium;">17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2010</span><br />
<span style="font-size: medium;">MERDEKA....!!!!!</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"> </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: medium;"> </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: medium;">SUMBER http://www.apakabardunia.com/ </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-60693829963062630112013-05-03T02:59:00.006-07:002013-05-03T02:59:59.448-07:00Hidroponik pada Tanaman Tomat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title">
<a href="http://riseandshinewithiap.blogspot.com/2013/01/hidroponik-pada-tanaman-tomat.html">Hidroponik pada Tanaman Tomat</a>
</h3>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjValcee9Ip1O3tuSoL3gtd4cFhm5WlFThuk20VMISSFNBOiqjZi5AQTxGLuDWTkGMFpgJmP0Ofk2_uwJpzCs69fPU1ifsPmtrHRjBEsN4VSgKxDcpjc_k-lVdlamzar-dAB9Uzuw_gT4nF/s320/tomat-hidroponik.jpg" width="320" /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b>Hidroponik pada Tanaman Tomat<span lang="IN"></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b>Pengertian
Hidroponik<span lang="IN"></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
Hidroponik
(hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang
berarti air dan ponos yang artinya daya. </div>
<div class="MsoNormal">
<b>Hidroponik juga
dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah</b>. </div>
<div class="MsoNormal">
Jadi hidroponik
berarti budidaya tanaman yang mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah
sebagai media tanam atau soilles.<br />
<a href="http://www.blogger.com/null" name="more"></a></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b>Latar Belakang
Tomat<span lang="IN"></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJzm6WZundRH402l8EZn-WBVvgGnAIJ-iivimJT-dPqCKt9e5Vb_VeULGtpJZZOuOv6uokVi51jYoj8iwkY8OhYK0xWl63BoRAuDESBNlu3MyAb3vP_wmr-8LPQWOLn-Rrjz1SzrO9g3iS/s1600/tomat+hidroponik.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tomat merupakan satu dari sayuran yang paling
banyak dibudidayakan di dunia. Sebagai sayuran buah, tomat merupakan sumber
vitamin A dan C. Buah tomat saat ini merupakan salah satu komoditas
hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan
serius, terutama dalam hal peningkatan hasilnya dan kualitas buahnya.</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Rendahnya produksi
tomat di Indonesia kemungkinan disebabkan varietas yang ditanam tidak cocok,
kultur teknis yang kurang baik atau pemberantasan hama/penyakit yang kurang
efisien. Namun seringkali terjadi penanaman tomat tanpa memperhatikan
kualitasnya, sehingga hasil dan kualitas buahnya sangat rendah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Oleh karena itu untuk
memenuhi kebutuhan tomat yang semakin tinggi maka perlu diarahkan untuk
meningkatkan hasil dan kualitas buah tomat dengan menanam varietas-varietas
unggul dan juga perlunya menerapkan teknologi-teknologi yang lebih produktif.
Teknik budidaya hidrponik bisa menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan
produktifitas tomat. Teknik budidaya hidroponik memiliki banyak keunggulan dan
sesuai untuk dikembangkan di Indonesia. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-AU"><b>Tujuan
Hidroponik pada Tomat:</b></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ul>
<li><span style="text-indent: -18pt;">Mengetahui bagaimana system budidaya tomat
dengan hidroponik,</span></li>
<li><span style="text-indent: -18pt;">Untuk mengetahui varietas tomat yang terbaik
untuk dibudidayakan menggunakan sistem hidroponik,</span></li>
<li><span style="text-indent: -18pt;">Mengetahui manfaat dari penerapan teknologi
tomat hidroponik.</span></li>
</ul>
<br />
<div>
<b><b><br /></b></b></div>
<b>
<span style="font-family: inherit;">Perbandingan Teknik Penanaman Secara Hidroponik dengan Konvensional:</span></b><br />
<div>
<b><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">Penanaman
Secara Hidroponik</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">:</span></span></b></div>
<div>
<ol>
<li><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Bekerja
secara bersih, semuanya dalam keadaan steril</span></span></li>
<li><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Nutrien
yang diberikan digunakan secara efisien oleh tanaman</span></span></li>
<li><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;">Nutrien
yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman karena tidak ada zat lain
yang mungkin dapat bereaksi dengan nutrien</span></span></li>
<li><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">Tanaman
bebas dari gulma</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"> </span></span></span></li>
<li><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">Tanaman
lebih jarang terserang hama dan penyakit</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"> </span></span></span></span></li>
<li><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">Pertumbuhan
tanaman lebih terkontrol</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"> </span></span></span></span></span></li>
<li><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">Tanaman
sayuran dapat berproduksi dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"> </span></span></span></span></span></span></li>
<li><span style="line-height: 115%;"><span style="line-height: 115%;"><span style="line-height: 115%;"><span style="line-height: 115%;"><span style="line-height: 115%;"><span style="font-family: inherit;"><div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0in; margin-top: 0pt; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
Pertanian hidroponik mempunyai ciri:
</div>
<div class="O1" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.94in; margin-top: 0pt; text-indent: -0.44in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
i.Lahan yang dibutuhkan sempit
</div>
<div class="O1" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.94in; margin-top: 0pt; text-indent: -0.44in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
ii.Kesuburan dapat diatur
</div>
<div class="O1" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.94in; margin-top: 0pt; text-indent: -0.44in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
iii.Nilai jual tinggi
</div>
<div class="O1" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.94in; margin-top: 0pt; text-indent: -0.44in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
iv.Bekerja tida bersih, tidak dalam keadaan steril
</div>
</span></span></span></span></span></span></li>
</ol>
<div>
<b><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">Penanaman
secara Konvensional:</span><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-AU; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"></span></b></div>
</div>
<div>
<ol>
<li><span style="font-family: Calibri, sans-serif;"><span style="font-size: 15px; line-height: 17px;"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">Bekerja
tida</span><span lang="EN-AU" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">k</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"> bersih, tidak dalam keadaan steril</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt; font-weight: bold; line-height: 115%;"> </span></span></span></li>
<li><span style="text-indent: 0in;">Penggunaan</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">nutrien</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">oleh</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">tanaman</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">kurang</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">efisien</span></li>
<li><span style="text-indent: 0in;">Nutrien</span><span style="text-indent: 0in;"> yang </span><span style="text-indent: 0in;">diberikan</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">dapat</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">bereaksi</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">dengan</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">zat</span><span style="text-indent: 0in;"> yang </span><span style="text-indent: 0in;">mungkin</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">terdapat</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">dalam</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">tanah</span><span style="text-indent: 0in;"> (</span><span style="text-indent: 0in;">karena</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">tanah</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">tidak</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">steril</span><span style="text-indent: 0in;">)</span></li>
<li><span style="text-indent: 0in;">Gulma sering tumbuh di tanah </span></li>
<li><span style="text-indent: 0in;">Tanaman lebih sering terserang hama dan penyakit</span></li>
<li><span style="text-indent: 0in;">Pertumbuhan</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">tanaman</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">kurang</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">terkontrol</span></li>
<li><span style="text-indent: 0in;">Kuantitas</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">dan</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">kualitas</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">produksi</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">tanaman</span><span style="text-indent: 0in;"> </span><span style="text-indent: 0in;">kurang</span></li>
<li><span style="text-indent: 0in;"><div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0in; margin-top: 0pt; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
Pertanian dengan tanah mempunyai ciri:
</div>
<div class="O0" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.89in; margin-top: 0pt; text-indent: -0.4in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
i.Lahan yang dibutuhkan luas
</div>
<div class="O0" style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.89in; margin-top: 0pt; text-indent: -0.4in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
ii.Kesuburan sukar diatur
</div>
<div style="direction: ltr; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.89in; margin-top: 0pt; text-indent: -0.4in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
iii.Nilai jual rendah
</div>
</span></li>
</ol>
<div style="direction: ltr; font-size: 14pt; margin: 0pt 0in; text-indent: 0in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="font-size: 14pt;"></span></div>
<div style="direction: ltr; font-size: 14pt; margin: 0pt 0in; text-indent: 0in; unicode-bidi: embed; word-break: normal;">
<span style="font-size: 14pt;"></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-weight: bold;">Bahan</span><span style="font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: bold;">dan</span><span style="font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: bold;">Alat</span><span style="font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: bold;">Menanam</span><span style="font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: bold;">Tomat</span><span style="font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: bold;">dengan</span><span style="font-weight: bold;"> </span><span style="font-weight: bold;">Hidroponik:</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
Bahan:</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Bibit tomat </li>
<li class="MsoNormal">Nutrisi A, B Mix </li>
<li class="MsoNormal">Pupuk Gandasil B/ Gandapan </li>
<li class="MsoNormal">Pupuk NPK, Urea, KCL dan SP-18 </li>
<li class="MsoNormal">Media arang sekam, pupuk organik (bokashi)
dan pasir steril </li>
<li class="MsoNormal">Polybag 40 x 35 cm </li>
<li class="MsoNormal">Insektisida dan fungisida </li>
<li class="MsoNormal">Ajir bambu (4 buah panjang ±2 m) </li>
<li class="MsoNormal">Rafia</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-AU">Alat:</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Alat ukur volume cairan </li>
<li class="MsoNormal">Cetok </li>
<li class="MsoNormal">Timba plastik </li>
<li class="MsoNormal">Cutter </li>
<li class="MsoNormal">Penggaris</li>
</ol>
<div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-AU">Cara
Menanam Tomat dengan Hidroponik </span></b><span lang="IN" style="font-family: 'Wingdings 2'; text-indent: -18pt;">—</span><b style="text-indent: -18pt;"><span lang="IN">P</span></b><b style="text-indent: -18pt;">ersemaian</b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN" style="text-indent: -18pt;">Dalam melakukan persemaian hampir sama dengan komoditi lainnya, tomat
dengan sistem hidroponik pun dilakukan pembibitan terlebih dahulu. Periode
pembibitan merupakan awal dari sistem bercocok tanam yang sangat penting karena
akan menentukan berhasil tidaknya tanaman pada masa produksi</span><span style="text-indent: -18pt;">.</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo9; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2"; mso-bidi-font-family: "Wingdings 2"; mso-fareast-font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><b><span lang="IN">P</span></b><b>ersemaian</b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-AU"></span><span lang="IN">Dalam melakukan persemaian hampir sama dengan komoditi lainnya, tomat
dengan sistem hidroponikpun dilakukan pembibitan terlebih dahulu. Periode
pembibitan merupakan awal dari sistem bercocok tanam yang sangat penting karena
akan menentukan berhasil tidaknya tanaman pada masa produksi</span>. </div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l29 level1 lfo10; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2"; mso-bidi-font-family: "Wingdings 2"; mso-fareast-font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><b><span lang="IN">Persiapan</span></b><b><span lang="IN"> </span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sarana, alat dan bahan yang harus dipersiapkan adalah Green house,
Nursery, Tray semai/wadah, Benih (contoh benih tomay cerry yang ada), Media
semai (Rockwool-Grodan, arang sekam(Sekam bakar), pasir, dll), Thermometerdan
Hygrometer, Pinset, Ruang semai dan Alat semprot (hand sprayer).</span><span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2"; mso-bidi-font-family: "Wingdings 2"; mso-fareast-font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><b><span lang="IN">Faktor-faktor Yang Mempengaruhi</span></b><span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan
dalam budidaya tomat cerry, diantaranya; 1) kontruksi dari Green house
harus disesuaikan dengan ketinggian tempat, 2) persemaian/pembibitan antara
lain Kualitas benih, Jenis media yang digunakan, 3) Suhu dan Kelembapan,
intensitas cahaya dan 4) Teknis pembibitan.</span><span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN">Teknis Pembibitan</span></b><span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama ± 30
menit, sambilmenunggu kita bisa menyiapkan media semai yang akan
digunakan.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Basahi media dengan air bersih dan pastikan media basah sampai
merata dan biarkan sesaat agar air siraman yang berlebihan menetes.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Buat lubang kecil pada rockwool-Grodan (apabila menggunakan
Rockwool) atau garitan kecil yang saling berpotongan pada Sekam (apabila
menggunakan sekam bakar) sehingga membentuk bujur sangkar dengan jarak
± 2 Cm.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Letakkan benih satu persatu pada setiap lubang dengan posisi calon
lembaga (titik tumbuh menghadap kebawah ± 0,5 Cm dengan menggunakan
Pinset, setelah semua benih disemai kemudian tutup dengan plastik
mulsa. </span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Benih akan berkecambah dalam waktu ± 4 – 7 hari, Plastik mulsa
dibuka kemudian bibit dipindahkan ke tempat yang ada sinar dengan tetap
menjaga suhu dan kelembaban.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Bibit dengan koteledon tumbuh sempurna, dipindahkan kepolybag 15 x
15 Cm yang telah dibasihi dengan larutan nutrisi dengan EC. 1,5
mS/Cm dan pH. 5.5.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Pemeliharaan dipersemaian/pembibitan meliputi Penyiraman,1-2 kali
sehari (tergantung Cuaca, Fase pertumbuhan bibit, dan media yang
digunakan), Pengendalian hama dan penyakit selama di nursery dan yang tak
kalah pentingnya adalah pengaturan kembali jarak antar tanam agar daun
tanaman tidak saling menutupi.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Bibit siap tanam ke <i>greenhouse</i> produksi setelah
berumur ± 21 hari di polybag atau sudah berdaun ± 5 h</span><span lang="EN-AU">e</span><span lang="IN">lai.</span><span lang="IN"> </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-AU">Gambar
teknis pembibitan</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbAh7YKlt-hfQ0s_9yhtrXqKH6sF_239_pAm7r-nxznShVPwIAIWNKUDxgLo9DYlHuwI4eX2is3cDqFrauivgwtfrPZ2vBYF1AH39Nnx6g4PD-LJNwgsp1o8hJXUb8d05bRH8D5Y5xvJyJ/s320/Picture1.jpg" width="320" /></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l31 level1 lfo13; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: center; text-indent: -18pt;">
<b>Persiapan Tanam dan Transplanting</b> </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: center; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN">Setelah bibit siap untuk dipindahkan ke greenhouse ada beberapa hal
yang harus dilakukan/dipersiapkan sebelum transplanting:</span><span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Sterilisasi Green
House</b> </div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Sterilisasi dilakukan dengan
tujuan untuk membersihkan seluruh greenhouse dari mikroorgnisme (telur/larva,
virus, bakteri dan fungi) yang dapat merugikan tanaman. Ada beberapa bahan yang
sering digunakan dalam sterilisasi antara lain lysol, formalin dan beberapa
jenis pestisida, yang dalam penggunaannya biasa dilakukan dengan cara:</span><span lang="IN"> </span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Formalin 5% disemprotkan ke seluruh bagian greenhouse dengan
konsentrasi 5 cc/liter air</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Dalam waktu ±4-5 hari setelah penyemprotan formalin disusul dengan
penyemprotan pestisida (insektisida dan fungisida) dan diulang sampai 2-3
kali.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"> <span lang="IN">Sehari sebelum
media tanam ditata, greenhouse disemprot dengan larutan lysol dengan
konsentrasi 3-5 cc/ liter air.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"> <span lang="IN">Instalasi bak
desinfektan kaki supaya penyakit tidak bisa dibawa ke dalam screenhouse.</span></li>
</ol>
<b style="text-indent: -18pt;">Persiapan Tanam</b><span style="text-indent: -18pt;"> </span><br />
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Sebelum media ditempatkan, terlebih dahulu media dimasukkan kedalam
polybag atau plastik slab atau pot.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Bila menggunakan plastik slab, ukuran yang biasa digunakan adalah
100 x 25 cm dan jika menggunakan polybag, ukurannya 35 x 40 cm</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Media yang biasa digunakan adalah sekam bakar, rockwool-grodan
atau cocopeat.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Kemudian media tersebut ditata didalam screen house sesuai dengan
jarak tanam yang diinginkan (pada umumnya menggunakan jarak tanaman
antar bedengan ± 100 cm dan antar tanaman ± 50 cm).</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Buat lubang tanam dengan diameter ± 15 cm pada permukaan slab
(jika menggunakan sistem slab) apabila menggunakan polybag buatlah lubang
tanam sesuai dengan besarnya polybag yang digunakan untuk pemeliharaan
dinursery.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Media dibasahi dengan larutan nutrisi/pupuk dengan EC 1,5 dan pH
5,5 sampai benar-benar basah/jenuh.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Tahap selanjutnya bibit siap untuk ditransplanting ke screen
house. Sebelum bibit ditempatkan bagian bawah polybag digunting dengan
hati-hati supaya akar bibti tidak putus/rusak, kemudian bibit ditempatkan
pada lubang tanam yang telah dipersiapkan.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Untuk menghindari terjadi kelebihan air siraman dan tumpukan
garam-garam dimedia, satu hari setelah transplanting lubang draenase
dibuat pada bagian bawah slab/polybag.</span><span lang="IN"> </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="IN">1. Penyiraman dan Pemupukan
(Fertigasi)</span></b><span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pemupukan dan Penyiraman (fertigasi) pada
budidaya tomat sistem hidroponik umumnya dilakukan secara bersamaan. Teknis
fertigasi bisa dilakukan dengan manual atau sistem irigasi tetes (Drip
irrigation system), tapi yang terbaik untuk fertigasi adalah dengan sistem
irigasi tetes yang berkualitas baik dengan demikian fertigasi bisa merata,
tenaga kerja tidak terlalu banyak, menghemat waktu (dalam waktu singkat bisa
menyiram tanaman dalam jumlah yang banyak). Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan:</span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ol>
<li><span style="text-indent: -24px;">Kualitas air (sumber air/sumur/mata air), harus bersih dan bebas dari penyakit/kimia,</span></li>
<li><span style="text-indent: -24px;">Kualitas pupuk/nutrisi (komposisi
hara harus sesuai dengan kebutuhan tanaman, pupuk yang dipakai mempunyai
kemampuan larut 100 %),</span></li>
<li><span style="text-indent: -24px;">Waktu, volume dan frekuensi fertigasi,</span></li>
<li><span style="text-indent: -24px;">Jenis media yang digunakan.</span></li>
</ol>
<div style="text-indent: -24px;">
<b><br /></b></div>
<br />
<ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal"><b><span lang="EN-AU">P</span><span lang="IN">ewiwilan</span><span lang="IN"> </span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-AU">P</span><span lang="IN">ewiwilan
adalah membuang baik tunas maupun daun yang sudah tua bertujuan agar nutrisi
yang diserap oleh tanaman terpusat pada batang utama sehingga akan menghasilkan
kualitas buah yang baik.</span><span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-AU">3. </span><span lang="IN">Pengendalian Hama dan
Penyakit</span></b><span lang="IN"> </span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggGFwepHc_3INKr2MygQp1HN5CdQOz_hO8ttJGn-grRnfqwo3ifI6BoSI_BGI3W_btgSXoJ4_Zl-l8ZtzuyU0QQhyjjKiiLLxOlI_aIrd2jhsLSk9gEoIvyCZvvALmoXSIMs3-kjNo59r8/s320/pengendalian+hama+dan+penyakit+tomat+hidroponik.jpg" width="320" /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Monitoring terhadap serangan hama dan penyakit
menjadi penting sebab akan diketahui </span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ol>
<li><span style="text-indent: -18pt;">Serangan apa yang terjadi</span></li>
<li><span style="text-indent: -18pt;">Berapa berat serangan</span></li>
<li><span style="text-indent: -18pt;">Tindakan apa yang akan dilakukan</span></li>
<li><span style="text-indent: -18pt;">Kapan akan dilakukan pengendalian </span></li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN">Pengalaman dari beberapa petani
terakhir ada beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang seperti: Kutu
kebul (white play), ulat buah, virus, layu fusarium, layu bakteri, powdery
meldew, busuk daun, penyakit fisiologis (defesiensi unsur hara) dan sebagainya.</span><span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l23 level1 lfo21; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Wingdings 2"; mso-bidi-font-family: "Wingdings 2"; mso-fareast-font-family: "Wingdings 2";">—<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><b><span lang="IN">Pencegahan dan Pengendalian </span></b><b><span lang="EN-AU">Hama </span><span lang="IN">dapat dilakukan
dengan cara:</span></b><b><span lang="IN"> </span></b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Menjaga kebersihan, membuang sisa tanaman/gulma jauh dari lokasi
screenhouse/masuk bak sampah dan dibakar.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Sterilisasi screenhouse (gunakan lysol,formalin dan pestisida) ini
harus dilakukan setiap awal musim tanam/sebelum tanam dimmulai.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Memasang bak disenfeksi kaki untuk mencegah masuknya telur/larva
hama dan patogen penyakit yang terbawa oleh alas kaki.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Menggunakan varietas yang resisten</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Tanaman yang terserang penyakit (virus, bakteri) di masukkan
kekantong/karung plastik lalu buang jauh dari lokasi greenhouse/dibakar.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Biologis, dengan memanfaatkan musuh alami (predator), tapi cara
ini diIndonesia masih jarang dilakukan.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Kimiawi (pestisida), ini akan menjadi bagus jika penggunaannya
tepat dalam pemilihan jenis, konsentrasi dan volume semprot. Disamping itu
bisa mempunyai epek kurang baik kalau dalam penggunaannya salah. Untuk
menghindari terjadinya kesalahan, memerlukan pengetahuan teknis dan alat
(nozle) kualitas tinggi.</span><span lang="IN"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN">Lakukan pengendalian bersama-sama dengan kebun disekitar (kebun
tetangga) supaya pengendalian hama dan penyakit mungkin akan lebih efektif</span><span lang="EN-AU">.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<span lang="IN"><br />
</span><span lang="EN-AU"> </span><span lang="IN">Satu hal perlu diperhatikan
pengaruh pestisida terhadap kesehatan petani, konsumen, dan lingkungan. Untuk
menghindari hal tersebut harus menggunakan pengaman seperti jas/pakain semprot,
sarung tangan, masker, kacamata dan pengaman lainnya.</span><span lang="IN"> </span></div>
<div class="MsoNormal">
Setelah lama
penyemaian benih menjadi bibit selama 1 bulan dan dalam 2 – 3 bulan kemudian
sudah bisa dilakukan panen perdana. Tanaman ini dipanen 2 hari sekali sampai
sekitar 5 -6 bulan lamanya. Jadi total produktivitas tomat sekitar 10 bulan dan
setelah itu harus diganti bibit baru. </div>
<div class="MsoNormal">
Sebelum tanaman
diganti agar terus menerus bisa kontinue panen sebaiknya disiapkan penyemaian
baru 4 bulan sebelumnya . Buah yangg dipanen tidak usah dicuci untuk mencegah
kebusukan tapi cukup dilap agar bersih dan langsung dikemas , baik dengan
styrofoam dibungkus plastik wrapping. Untuk suhu penyimpanan tomat cherry yang
baik sekitar 5 – 10 derajat C , yangg akan membuat tomat cherry bertahan 1 – 2
minggu lamanya </div>
<div class="MsoNormal">
Penanganan tomat
dilakukan untuk tujuan penyimpanan, transportasi dan kemudian pemasaran.
Langkah yang harus dilakukan dalam penanganan buah setelah dipanen meliputi
pemilihan (<i>sorting</i>), pemisahan berdasarkan umuran (<i>sizing</i>),
pemilihan berdasarkan mutu (<i>grading</i>), dan pengepakan (<i>packing</i>). </div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0px;">
<b><span style="text-indent: -18pt;">1. </span><span style="text-indent: -18pt;">Sorting</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
Pemilihan yang efisien sangat
tergantung pada penanganan yang serius dan pengawasan serta pemeliharaan
peralatan yang terlibat digunakan dalam proses pemilihan. Fasilitas lainnya
adalah berupa cukup luasnya ruangan yang digunakan dalam proses pemilihan tomat
tidak ditumpuk satu sama lainnya. Pemilihan terhadap tomat dilakukan untuk
memisahkan tomat yang berbeda tingkat kematangan, berbeda bentuk (<i>mallformation</i>),
dan juga berbeda warna maupun tanda-tanda lainnya yang merugikan (cacat)
seperti luka, lecet, dan adanya infeksi penyakit maupun luka akibat hama.
Berikut beberapa persyaratan dalam pelaksanakan pemilihan buah : </div>
<div class="MsoNormal">
a. Ruangan yang cukup
luas, </div>
<div class="MsoNormal">
b. Kemampuan mengatur
aliran tomat, </div>
<div class="MsoNormal">
c. Tanggung jawab, </div>
<div class="MsoNormal">
d. Kemampuan melihat
produk, </div>
<div class="MsoNormal">
e. Menghindari luka
pada produk (tomat), dan </div>
<div class="MsoNormal">
f. Pengawasan</div>
<div class="MsoNormal">
<b style="text-indent: -18pt;"><br /></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0px;">
<b style="text-indent: -18pt;">2. Sizing</b></div>
<div class="MsoNormal">
Pengukuran tomat
dimaksudkan untuk memilah-milah tomat berdasarkan ukuran, berat atau dimensi
terhadap tomat yang telah dipilih (proses di atas – <i>sorting</i>). Proses
pengukuran tomat dilakukan secara manual maupun mekanik. Kalau pekerjaan ini
dilakukan secara mekanik, maka persyaratan perlatan seharusnya memiliki
kapasitas yang tinggi, memiliki ketepatan (akurasi), dan tidak menyebabkan luka
pada buah. <i>Bambang B. Santoso Penanganan Pascapanen Buah </i>168.</div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>3. Grading</b></div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahapan ini,
tomat dipilah-pilah berdasarkan tingkatan kualitas pasar (grade). Tingkatan
kualitas dimaksud adalah kualitas yang telah ditetapkan sebagai patokan
penilaian ataupun ditetapkan sendiri oleh produsen.</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0px;">
<b><span style="text-indent: -18pt;">4. </span><span style="text-indent: -18pt;">Sizing</span></b></div>
<div class="MsoNormal">
Pengukuran tomat
dimaksudkan untuk memilah-milah tomat berdasarkan ukuran, berat atau dimensi
terhadap tomat yang telah dipilih (proses di atas – <i>sorting</i>).
Proses pengukuran tomat dilakukan secara manual maupun mekanik. Kalau pekerjaan
ini dilakukan secara mekanik, maka persyaratan perlatan seharusnya memiliki
kapasitas yang tinggi, memiliki ketepatan (akurasi), dan tidak menyebabkan luka
pada buah. <i>Bambang B. Santoso Penanganan Pascapanen Buah </i>168</div>
<div class="MsoNormal">
<b style="text-indent: -18pt;"><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="text-indent: -18pt;"><b>5. Grading</b></span></div>
<div class="MsoListParagraph">
Pada tahapan
ini, tomat dipilah-pilah berdasarkan tingkatan kualitas pasar (grade).
Tingkatan kualitas dimaksud adalah kualitas yang telah ditetapkan sebagai
patokan penilaian ataupun ditetapkan sendiri oleh produsen.</div>
<div class="MsoListParagraph">
<b style="text-indent: -18pt;"><br /></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-indent: 0px;">
<b style="text-indent: -18pt;">6. Packing</b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-indent: 0px;">
Pengepakan tomat untuk konsumen sering dilakukan dengan membungkus tomat
dengan plastik ataupun bahan lain yang kemudian dimasukkan ke dalam wadah
(kontainer) yang lebih besar. Bahan pembungkus lainnya dapat berupa bahan <i>pulp </i>maupun
kertas. tomat dalam wadah disesuaikan dengan kualitas yang diinginkan. Dalam
satu wadah dapat terdiri hanya beberapa tomat atau terdiri dari banyak tomat..
Sedangkan bahan wadah yang dapat digunakan dapat berupa peti kayu, ataupun
plastik.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-indent: 0px;">
<b style="text-indent: -18pt;"><br /></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-indent: 0px;">
<b style="text-indent: -18pt;">7. Pre-cooling</b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-indent: 0px;">
<i>Pre-cooling </i>diartikan
sebagai pendinginan awal, yaitu upaya menghilangkan panas lapang pada tomat
akibat pemanenan di siang hari. Seperti diketahui suhu yang tinggi pada tomat
akan merusak tomat selama penyimpanan sehingga menurunkan kualitas. Makin cepat
membuat panas di lapang, makin baik kemungkinan menjaga kualitas komoditi selama
disimpan. <i>Pre-cooling </i>dimaksudkan untuk memperlambat
respirasi, menurunkan kepekaan terhadap serangan mikroba, mengurangi jumlah air
yang hilang melalui transpirasi, dan memudahkan pemindahan ke dalam ruang
penyimpanan dingin bila sistim ini digunakan.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-indent: 0px;">
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-indent: 0px;">
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="text-indent: 0px;">
<b>Pemasaran Tomat</b> </div>
<div class="MsoNormal">
Kebanyakan
produk-produk hasil budidaya secara hidroponik (termasuk tomat cherry) di
pasaran lebih mahal dari produk-produk pertanian secara konvensional. Tetapi
tujuan pasarnya pun berbeda dari produk pertanian biasa. Harga yang dipatok
untuk tanaman hasil teknologi hidroponik yang terbilang mahal, pada umumnya
memang bisa ditemui di tempat perbelanjaan seperti supermarket dan hipermarket.
Karena tujuan akhir pasarnya adalah konsumen dengan tingkat kesejahteraan
menengah ke atas. Karena seperti kita ketahui bahwa pada umumnya masyarakat
Indonesia yang peduli dan mengutamakan kualitas produk-produk yang
dikonsumsinya hanya yang tingkat kesejahteraannya menengah ke atas, sedangkan
yang menengah ke bawah hanya berorientasi pada apa yang bisa dimakan, jarang atau
bahkan tanpa memperdulikan kualitasnya. </div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-AU">Aneka
Produk Olahan Tomat</span><span lang="IN"></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-AU">Berikut ini
beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk menganekaragamkan dan
memperpanjang umur simpan produk berbasis tomat:</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-AU">Sari tomat </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-AU">Jelly drink tomat </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-AU">Yoghurt tomat </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-AU">Sirup tomat </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-AU">Puree tomat </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-AU">Saos tomat </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-AU">Selai tomat </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-AU">Permen jelly tomat </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-AU">Manisan tomat </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-AU">Torakur (Tomat Rasa Kurma) </span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-AU">Leather tomat </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-AU">YOGHURT TOMAT</span></div>
<div class="MsoNormal">
<img border="0" height="243" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCp-VcAyRT9hf9DcKy8LzvIIIQUZ6Eqt0nq3cZ3FuEIeJRFavXW_eA9vf4iuKBHF5u8NusvyBZcwyvCZ9eQy8iugdtvY_FQzKd5-49byCAKxGYoY-qvnDEhpmoipz6aLgxIvpfcfoZibEQ/s320/yoghurt+tomat1.png" width="320" /><span lang="EN-AU">Yoghurt
merupakan produk minuman fermentasi yang berasa masam, sedikit kental yang pada
mulanya berbahan dasar susu. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman,
pembuatan yoghurt berbasis bahan nabati semakin diminati. Salah satu yoghurt
berbasis nabati yaitu yoghurt tomat. Yoghurt ini memiliki sifat fungsional
berupa kandungan antioksidan tinggi, senyawa antimikroba (asam laktat) dan
vitamin C. Berikut ini bahan, alat dan proses pembuatan yoghurt tomat. </span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<br />
</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-AU">Bahan : </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l26 level1 lfo31; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="EN-AU"> Sari tomat 1 L </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l26 level1 lfo31; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="EN-AU"> Susu skim 5 % (b/v) </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l26 level1 lfo31; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="EN-AU"> Gula (sukrosa) 10 % (b/v) </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l26 level1 lfo31; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="EN-AU"> Starter yoghurt 1 botol </span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span lang="EN-AU">Alat : </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="EN-AU"> Kompor - Panci <i>stainless steel </i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="EN-AU"> Pisau - Sealer </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="EN-AU"> Saringan - Wadah / cup gelas </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="EN-AU"> Blender - Baskom dan penutup </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">v<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="EN-AU"> Termometer - Refrigerator</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<b style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-AU"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<b style="text-indent: -18pt;"><span lang="EN-AU">Cara Pembuatan :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI">1. Siapkan sari tomat sebanyak 1 L. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-AU">2. Sari tomat ditambah dengan susu
skim sebanyak 5% (b/v), gula 10% (b/v). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI">3. Campuran sari tomat dipasteurisasi suhu
85-90oC selama 30 menit.</span><span lang="FI"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="FI">4. Setelah selesai dipasteurisasi,
didinginkan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-AU">5. Setelah dingin, siap untuk
diinokulasi dengan starter yoghurt sebanyak 5-10% (v/v). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-AU">6. Kemudian diinkubasi pada suhu
37oC selama 24 jam. Kalau tidak ada incubator dapat diinkubasi pada suhu ruang.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l12 level1 lfo32; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-AU">7. Yoghurt hasil inkubasi siap
dikemas ke dalam cup bersih dan steril. </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-8782841040744249452013-05-03T02:57:00.004-07:002013-05-03T02:57:47.487-07:00Budidaya Sayuran Secara Hidroponik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="title">
<h2 class="entry-title">
Teknik Budidaya Sayuran Secara Hidroponik</h2>
</div>
Istilah hidroponik berasal dari istilah Yunani yaitu hidro yang
berarti air dan ponos berarti kerja. Hidroponik adalah istilah yang
digunakan untuk menjelaskan cara bercocok tanam tanpa tanah tetapi
menggunakan air atau bahan porous lainnya dengan pemberian unsur hara
terkendali yang berisi unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman.
Dilontarkan pertama kali oleh W.A. Setchell dari University of
California, sehubungan dengan keberhasilan W.F. Gericke dari university
yang sama, dalam pengembangan teknik bercocok tanam dengan air sebagai
medium tanam.
<br />
<div class="gallery galleryid-460 gallery-columns-3 gallery-size-thumbnail" data-carousel-extra="{"blog_id":24781571,"permalink":"http:\/\/idcapricornus.wordpress.com\/2011\/07\/06\/teknik-budidaya-sayuran-secara-hidroponik\/","likes_blog_id":24781571}" id="gallery-460-2">
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon landscape">
</dt>
</dl>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/3.jpg?w=150&h=97" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="3" border="0" class="attachment-thumbnail" data-attachment-id="461" data-comments-opened="1" data-image-description="" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":""}" data-image-title="3" data-large-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/3.jpg?w=627" data-liked="0" data-medium-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/3.jpg?w=300" data-orig-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/3.jpg" data-orig-size="1804,1176" data-reblogged="0" height="206" src="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/3.jpg?w=150&h=97" width="320" /></a></div>
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon landscape">
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/8496_hidroponik-kit4-dolly_resize.jpg?w=150&h=121" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="8496_hidroponik-kit4-dolly_resize" border="0" class="attachment-thumbnail" data-attachment-id="462" data-comments-opened="1" data-image-description="" data-image-meta="{"aperture":"7.1","credit":"","camera":"Canon EOS 20D","caption":"","created_timestamp":"1158850133","copyright":"","focal_length":"17","iso":"400","shutter_speed":"0.016666666666667","title":""}" data-image-title="8496_hidroponik-kit4-dolly_resize" data-large-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/8496_hidroponik-kit4-dolly_resize.jpg?w=400" data-liked="0" data-medium-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/8496_hidroponik-kit4-dolly_resize.jpg?w=300" data-orig-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/8496_hidroponik-kit4-dolly_resize.jpg" data-orig-size="400,325" data-reblogged="0" height="258" src="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/8496_hidroponik-kit4-dolly_resize.jpg?w=150&h=121" width="320" /></a></div>
<dt class="gallery-icon landscape">
<a href="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hal-05b.jpg?w=150&h=147" imageanchor="1"><img alt="hal-05b" border="0" class="attachment-thumbnail" data-attachment-id="463" data-comments-opened="1" data-image-description="" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":""}" data-image-title="hal-05b" data-large-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hal-05b.jpg?w=200" data-liked="0" data-medium-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hal-05b.jpg?w=200" data-orig-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hal-05b.jpg" data-orig-size="200,196" data-reblogged="0" height="313" src="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hal-05b.jpg?w=150&h=147" width="320" /></a>
</dt>
</dl>
<br style="clear: both;" />
<dl class="gallery-item">
<dt class="gallery-icon portrait">
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="hidroponik-isma" class="attachment-thumbnail" data-attachment-id="464" data-comments-opened="1" data-image-description="" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":""}" data-image-title="hidroponik-isma" data-large-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hidroponik-isma.jpg?w=627" data-liked="0" data-medium-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hidroponik-isma.jpg?w=298" data-orig-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hidroponik-isma.jpg" data-orig-size="652,655" data-reblogged="0" height="320" src="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hidroponik-isma.jpg?w=150&h=150" width="320" /></div>
<dt class="gallery-icon landscape">
</dt>
</dl>
<dl class="gallery-item"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hidroponik-modifikasi-nft-untuk-bertanam-sayuran.jpg?w=150&h=106" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Hidroponik-Modifikasi-NFT-Untuk-Bertanam-Sayuran" border="0" class="attachment-thumbnail" data-attachment-id="465" data-comments-opened="1" data-image-description="" data-image-meta="{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":""}" data-image-title="Hidroponik-Modifikasi-NFT-Untuk-Bertanam-Sayuran" data-large-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hidroponik-modifikasi-nft-untuk-bertanam-sayuran.jpg?w=267" data-liked="0" data-medium-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hidroponik-modifikasi-nft-untuk-bertanam-sayuran.jpg?w=267" data-orig-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hidroponik-modifikasi-nft-untuk-bertanam-sayuran.jpg" data-orig-size="267,189" data-reblogged="0" height="226" src="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hidroponik-modifikasi-nft-untuk-bertanam-sayuran.jpg?w=150&h=106" width="320" /></a></div>
<dt class="gallery-icon landscape">
</dt>
</dl>
<br style="clear: both;" />
<br style="clear: both;" />
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hydroponic-re-circulating-system_7071.jpg?w=150&h=112" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="OLYMPUS DIGITAL CAMERA" border="0" class="attachment-thumbnail" data-attachment-id="466" data-comments-opened="1" data-image-description="" data-image-meta="{"aperture":"4","credit":"","camera":"C770UZ","caption":"","created_timestamp":"1110625460","copyright":"","focal_length":"7.4","iso":"64","shutter_speed":"0.003125","title":"OLYMPUS DIGITAL CAMERA"}" data-image-title="OLYMPUS DIGITAL CAMERA" data-large-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hydroponic-re-circulating-system_7071.jpg?w=550" data-liked="0" data-medium-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hydroponic-re-circulating-system_7071.jpg?w=300" data-orig-file="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hydroponic-re-circulating-system_7071.jpg" data-orig-size="550,412" data-reblogged="0" height="238" src="http://idcapricornus.files.wordpress.com/2011/07/hydroponic-re-circulating-system_7071.jpg?w=150&h=112" width="320" /></a></div>
Berdasarkan media tumbuh yang digunakan, hidroponik dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:<br />
1 <strong>Kultur Air</strong>. Teknik ini telah lama dikenal,
yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh bangsa Aztec. Dalam metode ini
tanaman ditumbuhkan pada media tertentu yang di bagian dasar terdapat
larutan yang mengandung hara makro dan mikro, sehingga ujung akar
tanaman akan menyentuh larutan yang mengandung nutrisi tersebut.<br />
2 <strong>Kultur Agregat</strong>. Media tanam berupa kerikil,
pasir, arang sekam padi (kuntan), dan lain-lain yang harus disterilkan
terlebih dahulu sebelum digunakan. Pemberian hara dengan cara mengairi
media tanam atau dengan cara menyiapkan larutan hara dalam tangki atau
drum, lalu dialirkan ke tanaman melalui selang plastik.<br />
3 <strong>Nutrient Film Technique</strong>. Pada cara ini
tanaman dipelihara dalam selokan panjang yang sempit, terbuat dari
lempengan logam tipis tahan karat. Di dalam saluran tersebut dialiri air
yang mengandung larutan hara. Maka di sekitar akar akan terbentuk film
(lapisan tipis) sebagai makanan tanaman tersebut.<br />
Faktor-faktor Penting dalam Budidaya Hidroponik:<br />
1. <strong></strong><strong><span style="text-decoration: underline;">Unsur Hara</span></strong>.<br />
Pemberian larutan hara yang teratur sangatlah penting pada
hidroponik, karena media hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan
sarana meneruskan larutan atau air yang berlebihan.Hara tersedia bagi
tanaman pada pH 5.5 – 7.5 tetapi yang terbaik adalah 6.5, karena pada
kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi tanaman. Unsur hara
makro dibutuhkan dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam larutan
relatif tinggi. Termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, Mg, dan S.
Unsur hara mikro hanya diperlukan dalam konsentrasi yang rendah, yang
meliputi unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl.<br />
Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda menurut tingkat
pertumbuhannya dan jenis tanaman (Jones, 1991).Larutan hara dibuat
dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air. Berbagai garam jenis
pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pemilihannya biasanya atas
harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.<br />
2. <strong></strong><strong><span style="text-decoration: underline;">Media Tanam Hidroponik</span></strong>.<br />
Jenis media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media yang baik membuat unsur hara
tetap tersedia, kelembaban terjamin dan drainase baik. Media yang
digunakan harus dapat menyediakan air, zat hara dan oksigen serta tidak
mengandung zat yang beracun bagi tanaman. Bahan-bahan yang biasa
digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik antara lain pasir,
kerikil, pecahan batu bata, arang sekam, spons, dan sebagainya. Bahan
yang digunakan sebagai media tumbuh akan mempengaruhi sifat lingkungan
media.<br />
Tingkat suhu, aerasi dan kelembaban media akan berlainan antara media
yang satu dengan media yang lain, sesuai dengan bahan yang digunakan
sebagai media. Arang sekam (kuntan) adalah sekam bakar yang berwarna
hitam yang dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna, dan telah
banyak digunakan sabagai media tanam secara komersial pada sistem
hidroponik.<br />
Komposisi arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO2 yaitu 52% dan
C sebanyak 31%. Komponen lainnya adalah Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan
Cu dalam jumlah relatif kecil serta bahan organik. Karakteristik lain
adalah sangat ringan, kasar sehingga sirkulasi udara tinggi karena
banyak pori, kapasitas menahan air yang tinggi, warnanya yang hitam
dapat mengabsorbsi sinar matahari secara efektif, pH tinggi (8.5 – 9.0),
serta dapat menghilangkan pengaruh penyakit khususnya bakteri dan
gulma.<br />
3. <strong></strong><strong><span style="text-decoration: underline;">Oksigen</span></strong>.<br />
Keberadaan Oksigen dalam sistem hidroponik sangat penting. Rendahnya
oksigen menyebabkan permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding
sel makin sukar untuk ditembus, Akibatnya tanaman akan kekurangan air.
Hal ini dapat menjelaskan mengapa tanaman akan layu pada kondisi tanah
yang tergenang. Tingkat oksigen di dalam pori-pori media mempengaruhi
perkembangan rambut akar.<br />
Pemberian oksigen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
memberikan gelembung-gelembung udara pada larutan (kultur air),
penggantian larutan hara yang berulang-ulang, mencuci atau mengabuti
akar yang terekspose dalam larutan hara dan memberikan lubang ventilasi
pada tempat penanaman untuk kultur agregat.<br />
4. <strong></strong><strong><span style="text-decoration: underline;">Air</span></strong>.<br />
Kualitas air yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman secara hidroponik
mempunyai tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau
mempunyai nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm serta tidak mengandung
logam-logam berat dalam jumlah besar karena dapat meracuni tanaman.<br />
<strong>Keuntungan dan Kendala Hidroponik</strong><br />
Beberapa kelebihan bertanam secara hidroponik adalah produksi tanaman
persatuan luas lebih banyak, tanaman tumbuh lebih cepat, pemakaian
pupuk lebih hemat, pemakaian air lebih efisien, tenaga kerja yng
diperlukan lebih sedikit, lingkungan kerja lebih bersih, kontrol air,
hara dan pH lebih teliti, masalah hama dan penyakit tanaman dapat
dikurangi serta dapat menanam tanaman di lokasi yang tidak mungkin/sulit
ditanami seperti di lingkungan tanah yang miskin hara dan berbatu atau
di garasi (dalam ruangan lain) dengan tambahan lampu. Sedangkan
kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik
agak sulit, memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu
bahan kimia serta investasi awal yang mahal.<br />
<strong>Teknik Budidaya</strong><br />
A. <strong>Media</strong>.<br />
Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5
-6.5. Selain itu media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban.
Media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap
pertumbuhan tanaman :<br />
1. <strong></strong><strong>Media untuk persemaian atau pembibitan</strong>.
Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam
atau rockwool. Pasir halus sering digunakan karena mudah diperoleh dan
harganya murah, namun kurang dapat menahan air dan tidak terdapat
nutrisi di dalamnya. Media yang biasa digunakan adalah campuran arang
sekam dan serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.<br />
2. <strong></strong><strong>Media untuk tanaman dewasa</strong>.
Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir
agak kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah
arang sekam. Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih
terjamin bebas dari kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu
seperti cacing, kutu dan sebagainya yang dapt hidup dalam pasir. Media
arang sekam bersifat lebih ringan namun lebih mudah hancur,
penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian. Arang sekam dapat
dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.<br />
B. <strong>Benih</strong>.<br />
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman
teranganutng dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan
benih, yaitu tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih.
Pemilihan komoditas yang akan ditanam diperhitungkan masak-masak
mengenai harga dan pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai
nilai jual di atas rat-rata adalah tomat Recento, ketimun Jepang,
Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.<br />
C. <strong>Peralatan Budidaya Hidroponi</strong><strong>k</strong>.<br />
<ul>
<li> Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak
plastik, nampan semai, atau kotak kayu (Wadah tanaman dewasa, umumnya
digunakan polybag berukuran 30-40 cm dengan lobang secukupnya untuk
mengalirkan kelebihan air saat penyiraman).</li>
<li>Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban.</li>
<li>Ayakan pasir untuk mengayak media semai.</li>
<li>Handsprayer untuk penyiraman.</li>
<li>Centong pengaduk media, pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai.</li>
<li>Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant, benang rami (seperti
yang sering digunakan tukang bangunan) untuk mengikat tanaman, dan
ember penyiram.</li>
</ul>
D. <strong>Pelaksanaan</strong>.<br />
1. <strong></strong><strong>Persiapan media semai</strong>. Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara merata.<br />
2. <strong></strong><strong>Persemaian tanaman</strong>.<br />
a. <strong></strong><strong>Persemaian benih besar</strong>. Untuk
benih yang berukuran besar seperti benih melon dan ketimun, sebaiknya
dilakukan perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung
ditanamkan dalam wadah semai yang berisi media dan telah disiram dengan
air. Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah
permukaan media. Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yang
lebih besar dapat dilakukan ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30
hari setelah semai).<br />
b. <strong></strong><strong>Persemaian benih kecil</strong>. Untuk
benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara
persemaiannya berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai
dengan media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang
dicampurkan dengan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata.
Benih yang telah tercampur dengan pasir ditebarkan di atas permukaan
media semai secara merata, kemudian ditutup dengan media semai
tipis-tipis (3-5 mm). Setelah itu permukaan wadah semai ditutup dengan
kertas tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer kemudian simpan di
tempat gelap dan aman.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip
pagi selama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan sehat.
Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang. Setelah bibit
mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.<br />
3. <strong></strong><strong>Perlakuan semai</strong>. Bibit kecil
yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan air
biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan
penyakit busuk.<br />
4. <strong></strong><strong>Pembibitan</strong>. Setalah bibit
berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu
dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh
dengan baik. Caranya adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai
(umur 3-4 minggu setelah semai) secara hati-hati dengan tangan agar akar
tidak rusak kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada
pot/polybag pembibitan.<br />
5. <strong></strong><strong>Transplanting/pindah tanam</strong>.
Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam,
yaitu dengan mengisikan media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian
dilakukan di dekat lokasi penanaman di dalam green house agar sterilitas
media tetap terjaga. Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang
tanam, maka transplanting siap dilakukan. Transplanting dilakukan dengan
membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan dan menahan
permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit diantara jari telunjuk
dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag, maka cara
transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting dasar polybag
secara horisontal.<br />
6. <strong></strong><strong>Penyiraman</strong>. Penyiraman dilakukan
secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh dipegang dengan
tangan terasa kering. Meida tanam hidroponik bersifat kering sehingga
penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan cara penyiraman
adalah sebagai berikut:<br />
a. <strong></strong><strong>Penyiraman manual</strong>. Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung. Cara penyiramannya adalah sebagai berikut :<br />
1) <strong></strong><strong>Pada masa persemaian</strong>. Cara
penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan handsprayer 4-5 kali
sehari untuk menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar
digunakan gembor/emprat berlubang halus atau tree sprayer.<br />
2) <strong></strong><strong>Pada masa pembibitan</strong>. Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali sehari dan ditambahkan larutan encer hara.<br />
3) <strong></strong><strong>Pada masa pertumbuhan dan produksi</strong>. Penyiraman dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer hara setiap harinya.<br />
b. <strong></strong><strong>Penyiraman otomatis</strong>. Penyiraman
dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation
System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga
berasal dari pompa.<br />
7. <strong></strong><strong>Perawatan Tanaman</strong>. Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :<br />
a. <strong></strong><strong>Pemangkasan</strong>. Pemangkasan
dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air, atau
cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Misal pada tomat recento
hanya dipelihara satu batang utama untuk produksi.<br />
b. <strong></strong><strong>Pengikatan</strong>. Tanaman yang telah
berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang agar dapat
berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang
tersebut diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali (benang
rami).<br />
c. <strong></strong><strong>Penjarangan bunga (pada sayuran buah)</strong>.
Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar.
Namun hasil penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak
menunjukkan hasil yang berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga.<br />
d. <strong></strong><strong>Pengendalian hama dan penyakit. </strong>Pengendalian dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan pestisida.<br />
8. <strong></strong><strong>Panen dan Pasca panen</strong>.<br />
a. <strong></strong><strong>Pemanenan</strong>. Dalam pemanenan perlu
diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar diperoleh mutu
yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau gunting
panen. Cara panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan
tanaman yang dapat mengganggu produksi berikutnya. Kriteria panen
masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan tergantung
dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah
termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen yang tepat dan
pengawasan pada proses produksi perlu diperhatikan.<br />
b. <strong></strong><strong>Penanganan pasca panen</strong>.
Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh
perlakuan pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantung dari
menarik atau tidaknya produk yang dihasilkan, terutama dilihat dari
penampilan produk (bentuk, warna, dan ukuran). Perlakuan pasca panen
sangat penting karena kualitas produk tidak semata-mata dari hasil
produksi saja, melainkan sangat tegantung dan ditentukan oleh penanganan
pasca panen, kemasan, sistem penyusunan, metode pengangkutam maupun
selektivitas produk. Kerusakan produk dapat dikurangai dengan penanganan
pasca panen yang tepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai
tambah pada produk yang dijual.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-59507009538622645002013-05-03T02:54:00.002-07:002013-05-03T02:54:30.112-07:00Budidaya Sayuran secara Hidroponik <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title">
Teknik Budidaya Sayuran secara Hidroponik
</h3>
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIaEuPNamItNmzyOtXEpi1Hk4hQq-w54VDB0c7RiRUQXs_ckEsv92P5-DfTmfoDgfs16nlfKkZ6K20posBpPBqxucRy_qOSUbchsKdfrHib0yNdwPMgj1Lhsp6Lhow5piVeBhZxuq_9T0B/s320/3.jpg" width="320" /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Istilah
hidroponik berasal dari istilah Yunani yaitu hidro yang berarti air dan
ponos berarti kerja. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan cara bercocok tanam tanpa tanah tetapi menggunakan air atau
bahan porous lainnya dengan pemberian unsur hara terkendali yang berisi
unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman. Dilontarkan pertama kali
oleh W.A. Setchell dari University of California, sehubungan dengan
keberhasilan W.F. Gericke dari university yang sama, dalam pengembangan
teknik bercocok tanam dengan air sebagai medium tanam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Berdasarkan media tumbuh yang digunakan, hidroponik dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Kultur Air<br />Teknik
ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh bangsa
Aztec. Dalam metode ini tanaman ditumbuhkan pada media tertentu yang di
bagian dasar terdapat larutan yang mengandung hara makro dan mikro,
sehingga ujung akar tanaman akan menyentuh larutan yang mengandung
nutrisi tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Kultur Agregat<br />Media
tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam padi (kuntan), dan lain-lain
yang harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Pemberian hara
dengan cara mengairi media tanam atau dengan cara menyiapkan larutan
hara dalam tangki atau drum, lalu dialirkan ke tanaman melalui selang
plastik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3. Nutrient Film Technique<br />Pada
cara ini tanaman dipelihara dalam selokan panjang yang sempit, terbuat
dari lempengan logam tipis tahan karat. Di dalam saluran tersebut
dialiri air yang mengandung larutan hara. Maka di sekitar akar akan
terbentuk film (lapisan tipis) sebagai makanan tanaman tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Faktor-faktor Penting dalam Budidaya Hidroponik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">a. Unsur Hara</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemberian
larutan hara yang teratur sangatlah penting pada hidroponik, karena
media hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan sarana meneruskan
larutan atau air yang berlebihan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Hara
tersedia bagi tanaman pada pH 5.5 – 7.5 tetapi yang terbaik adalah 6.5,
karena pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi tanaman.
Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam
larutan relatif tinggi. Termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca,
Mg, dan S. Unsur hara mikro hanya diperlukan dalam konsentrasi yang
rendah, yang meliputi unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Kebutuhan
tanaman akan unsur hara berbeda-beda menurut tingkat pertumbuhannya dan
jenis tanaman (Jones, 1991).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Larutan
hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air.
Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara,
pemilihannya biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. Media Tanam Hidroponik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jenis
media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Media yang baik membuat unsur hara tetap tersedia,
kelembaban terjamin dan drainase baik. Media yang digunakan harus dapat
menyediakan air, zat hara dan oksigen serta tidak mengandung zat yang
beracun bagi tanaman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bahan-bahan
yang biasa digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik antara lain
pasir, kerikil, pecahan batu bata, arang sekam, spons, dan sebagainya.
Bahan yang digunakan sebagai media tumbuh akan mempengaruhi sifat
lingkungan media. Tingkat suhu, aerasi dan kelembaban media akan
berlainan antara media yang satu dengan media yang lain, sesuai dengan
bahan yang digunakan sebagai media.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Arang
sekam (kuntan) adalah sekam bakar yang berwarna hitam yang dihasilkan
dari pembakaran yang tidak sempurna, dan telah banyak digunakan sabagai
media tanam secara komersial pada sistem hidroponik.<br />Komposisi arang
sekam paling banyak ditempati oleh SiO2 yaitu 52% dan C sebanyak 31%.
Komponen lainnya adalah Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dalam jumlah
relatif kecil serta bahan organik. Karakteristik lain adalah sangat
ringan, kasar sehingga sirkulasi udara tinggi karena banyak pori,
kapasitas menahan air yang tinggi, warnanya yang hitam dapat
mengabsorbsi sinar matahari secara efektif, pH tinggi (8.5 – 9.0), serta
dapat menghilangkan pengaruh penyakit khususnya bakteri dan gulma.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Oksigen</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keberadaan
Oksigen dalam sistem hidroponik sangat penting. Rendahnya oksigen
menyebabkan permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding sel
makin sukar untuk ditembus, Akibatnya tanaman akan kekurangan air. Hal
ini dapat menjelaskan mengapa tanaman akan layu pada kondisi tanah yang
tergenang.<br />Tingkat oksigen di dalam pori-pori media mempengaruhi
perkembangan rambut akar. Pemberian oksigen ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara, seperti: memberikan gelembung-gelembung udara pada
larutan (kultur air), penggantian larutan hara yang berulang-ulang,
mencuci atau mengabuti akar yang terekspose dalam larutan hara dan
memberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman untuk kultur agregat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">d. Air</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kualitas
air yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman secara hidroponik mempunyai
tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai EC
tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm serta tidak mengandung logam-logam berat
dalam jumlah besar karena dapat meracuni tanaman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keuntungan dan Kendala Hidroponik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Beberapa
kelebihan bertanam secara hidroponik adalah produksi tanaman persatuan
luas lebih banyak, tanaman tumbuh lebih cepat, pemakaian pupuk lebih
hemat, pemakaian air lebih efisien, tenaga kerja yng diperlukan lebih
sedikit, lingkungan kerja lebih bersih, kontrol air, hara dan pH lebih
teliti, masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi serta dapat
menanam tanaman di lokasi yang tidak mungkin/sulit ditanami seperti di
lingkungan tanah yang miskin hara dan berbatu atau di garasi (dalam
ruangan lain) dengan tambahan lampu. Sedangkan kelemahannya adalah
ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit,
memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia
serta investasi awal yang mahal. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">teknik budidaya</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A. Media</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Media
hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5.
Selain itu media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media
yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap
pertumbuhan tanaman :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Media untuk persemaian atau pembibitan<br />Untuk
persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau
rockwool. Pasir halus sering digunakan karena mudah diperoleh dan
harganya murah, namun kurang dapat menahan air dan tidak terdapat
nutrisi di dalamnya. Media yang biasa digunakan adalah campuran arang
sekam dan serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2. Media untuk tanaman dewasa<br />Media
untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir agak
kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah
arang sekam. Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih
terjamin bebas dari kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu
seperti cacing, kutu dan sebagainya yang dapt hidup dalam pasir. Media
arang sekam bersifat lebih ringan namun lebih mudah hancur,
penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian. Arang sekam dapat
dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">B. Benih</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemilihan
benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari
keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu
tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan
komoditas yang akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga
dan pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di
atas rat-rata adalah tomat Recento, ketimun Jepang, Melon, parika,
selada, kailan, melon dan lain-lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">C. Peralatan Budidaya Hidroponik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Peralatan yang diperlukan adalah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan semai, atau kotak kayu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Wadah
tanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40 cm dengan
lobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ayakan pasir untuk mengayak media semai</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Handsprayer untuk penyiraman</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Centong pengaduk media</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Benang rami (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk mengikat tanaman</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ember penyiram</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">D. Pelaksanaan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Persiapan media semai<br />Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara merata.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Persemaian tanaman</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Persemaian benih besar</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk
benih yang berukuran besar seperti benih melon dan ketimun, sebaiknya
dilakukan perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung
ditanamkan dalam wadah semai yang berisi media dan telah disiram dengan
air. Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah
permukaan media.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Transplanting
bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih besar dapat dilakukan ketika
tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah semai).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Persemaian benih kecil</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk
benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara
persemaiannya berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai
dengan media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang
dicampurkan dengan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata.
Benih yang telah tercampur dengan pasir ditebarkan di atas permukaan
media semai secara merata, kemudian ditutup dengan media semai
tipis-tipis (3-5 mm). Setelah itu permukaan wadah semai ditutup dengan
kertas tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer kemudian simpan di
tempat gelap dan aman.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip
pagi selama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan sehat.
Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perlakuan semai<br />Bibit
kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan
air biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan
serangan penyakit busuk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pembibitan<br />Setalah
bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu
dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh
dengan baik. Caranya adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai
(umur 3-4 minggu setelah semai) secara hati-hati dengan tangan agar akar
tidak rusak kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada
pot/polybag pembibitan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Transplanting/pindah tanam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Sebelum
dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu
dengan mengisikan media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian dilakukan
di dekat lokasi penanaman di dalam green house agar sterilitas media
tetap terjaga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Setelah
wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap
dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan
secara perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan
(bibit dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada
pembibitan digunakan polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan
dengan memotong/menggunting dasar polybag secara horisontal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penyiraman<br />Penyiraman
dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh
dipegang dengan tangan terasa kering. Meida tanam hidroponik bersifat
kering sehingga penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan
cara penyiraman adalah sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penyiraman manual<br />Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung. Cara penyiramannya adalah sebagai berikut :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada masa persemaian<br />Cara
penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan handsprayer 4-5
kali sehari untuk menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar
digunakan gembor/emprat berlubang halus atau tree sprayer.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada masa pembibitan<br />Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali sehari dan ditambahkan larutan encer hara.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pada masa pertumbuhan dan produksi<br />Penyiraman dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer hara setiap harinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penyiraman otomatis<br />Penyiraman
dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation
System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga
berasal dari pompa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Perawatan Tanaman. Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemangkasan<br />Pemangkasan
dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air, atau
cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Misal pada tomat recento
hanya dipelihara satu batang utama untuk produksi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengikatan<br />Tanaman
yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang agar
dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur.
Penopang tersebut diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali
(benang rami).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penjarangan bunga (pada sayuran buah)<br />Penjarangan
bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar. Namun hasil
penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak menunjukkan
hasil yang berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengendalian hama dan penyakit<br />Pengendalian dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan pestisida.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Panen dan Pasca panen</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemanenan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam
pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar
diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau
atau gunting panen. Cara panen yang benar dan hati-hati akan mencegah
kerusakan tanaman yang dapat mengganggu produksi berikutnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kriteria
panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan
tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku,
malah termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen yang tepat dan
pengawasan pada proses produksi perlu diperhatikan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penanganan pasca panen</span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemasaran
produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh perlakuan
pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik
atau tidaknya produk yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan
produk (bentuk, warna, dan ukuran). Perlakuan pasca panen sangat penting
karena kualitas produk tidak semata-mata dari hasil produksi saja,
melainkan sangat tegantung dan ditentukan oleh penanganan pasca panen,
kemasan, sistem penyusunan, metode pengangkutam maupun selektivitas
produk. Kerusakan produk dapat dikurangai dengan penanganan pasca panen
yang tepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah pada
produk yang dijual.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-19561933534885343852013-05-03T02:47:00.003-07:002013-05-03T02:47:22.352-07:00BERCOCOK TANAM DENGAN CARA Hidroponik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="genericcontent">
<h1 class="generic-title">
Cara Menanam Hidroponik</h1>
</div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="" src="http://img.carapedia.com/images/article/hidroponik.jpg" style="height: 348px; width: 500px;" /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Istilah hidroponik (hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang
cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.
Disini termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya yang
menggunakan air atau bahan porous lainnya, seperti pecahan genting,
pasir kali, kerikil, maupun gabus putih. Penemu dari metode hidroponik
ini adalah DR. WF. Gericke. Beliau adalah seorang agronomis dari
Universitas California, USA. Saat itu beliau berhasil menanam tomat
setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam di dalam bak yang berisi
mineral hasil uji cobanya.<br />
<br />
<br />
<strong>Berikut ini adalah kelebihan bercocok tanam dengan menggunakan sistem hidroponik:</strong></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">
Dapat dilakukan pada ruang / tempat yang terbatas dan higienis</li>
<li style="text-align: justify;">
Tanaman tumbuh lebih cepat dan penggunaan pupuk bisa lebih hemat</li>
<li style="text-align: justify;">
Lebih terjamin dan bebas dari serangga dan hawa penyakit</li>
<li style="text-align: justify;">
Produksi tanaman lebih tinggi dibanding dengan menggunakan media tanam tanah biasa</li>
<li style="text-align: justify;">
Efisien dalam teknis perawatan dan peralatan yang digunakan</li>
<li style="text-align: justify;">
Kualitas tanaman yang dihasilkan lebih bagus dan tidak kotor</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<strong>Adapun cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut:</strong><br />
<br />
<strong># Pembibitan</strong><br />
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal<br />
<br />
<strong># Penyemaian</strong><br />
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau
plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus,
sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua
bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan
ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm.
Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab.
Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering.
Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat
penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar
daun.<br />
<br />
<strong># Persiapan media tanam</strong><br />
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan
menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril,
dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa,
sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik,
polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media
tanam yang sudah disiapkan.<br />
<br />
<br />
<strong># Pembuatan green house</strong><br />
bercocok tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house. Green
house bisa dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu.<br />
Green house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat
tahap persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang
lebih besar.<br />
<br />
<strong># Pupuk</strong><br />
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai
pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan
unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang
disiramkan ke media tanam<br />
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional.<br />
<br />
<strong># Perawatan tanaman</strong><br />
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh
dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan,
pembersihan gulma, penyemprotan pupuk daun, dll.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-26205445819652876882013-05-03T02:40:00.000-07:002013-05-03T02:40:25.121-07:00Budidaya Kelengkeng Pingpong dan Diamond River<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
Manisnya Budidaya Kelengkeng Pingpong dan Diamond River
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<img height="320" id="irc_mi" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-5QGpchvQj3Yl6KNCfRCT66sISLhSP-6WeUT8QNPNDlYBMhxdHtq-5v8erR9YvIiigg_HoZtLW4ShOPNFl4mkYN3TzUF2z68aO73GMQHyeEzm0656WbWnWS2UegPtN3R8wyGMX3VpYb4/s320/Kelengkeng.jpg" style="margin-top: 13px;" width="307" /><br />
<br />
Manisnya Budidaya Kelengkeng Pingpong dan Diamond River.<br />
Perbedaan kelengkeng Pingpong dan Diamond River<br />
Kelengkeng Pingpong merupakan jenis kelengkeng yang memiliki ukuran yang
cukup besar sehingga dipersamakan dengan bola pingpong, Daging sedang,
biji besar, rasanya manis, bual tidak se-lebat Kelengkeng Diamond River.
Kelengkeng Diamond River memiliki ukuran yang lebih kecil dari
Kelengkeng Pingpong, Daging tebal, biji kecil, rasanya manis, buahnya
lebih lebat dari kelengkeng Pingpong.<br />
Kelengkeng varietas Pingpong dan Diamond River ini menurut beberapa
literatur, dapat ditanam pada iklim basah, agak basah dan sedang, dengan
curah hujan antara 1500 mm-3000 mm per tahun. Selain lengkeng Pingpong
dan Diamond River, terdapat pula lengkeng varietas lainnya yang dapat
beradaptasi pada iklim dataran rendah, yaitu: lengkeng Itoh atau Edaw.
Jenis ini lebih dikenal dengan sebutan lengkeng Bangkok Super. Buah
kelengkeng pingpong punya ukuran istimewa yaitu sebesar bola pingpong.
Kelengkeng varietas pingpong berasal dari Vietnam didaerah sekitar delta
sungai Mekong dan Vietnam bagian tenggara dikenal dengan nama
Xuongcomvang. Seperti saudaranya kelengkeng jenis Diamond river,
Kelengkeng pingpong ini merupakan tanaman asli daerah tropis. Hal inilah
yang membedakan dengan Itoh (E-daw) yang merupakan tanaman subtropis.<br />
<br />
Kelengkeng pingpong memilikiki beberapa kelebihan jika dibandingkan
dengan kelengkeng lain sehingga sangat cocok untuk dibudidayakan. Selain
bisa tumbuh di dataran rendah kelengkeng pingpong memiliki ukuran buah
yang besar sebesar bola pingpong. Dari sisi usia kelengkeng pingpong
dapat berbuah dengan cepat yaitu pada usia 1.5 tahun sudah bisa mulai
berbuah. Bila buah-buahan lain rata-rata berbuah satu tahun sekali,
kelengkeng pingpong dapat berbuah lebih dari satu kali dalam satu tahun.
Boleh dikatakan Kelengkeng Pingpong berbuah dengan tidak mengenal musim
karena buah bisa tumbuh dari ranting-ranting secara bergantian. Bagi
masyakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas, kelengkeng pingpong
bisa ditanam pada lahan sempit bahkan pada media pot. Dengan beberapa
kelebihan tersebut membuat kelengkeng pingpong menjadi potensi
agrobisnis yang cukup mengiurkan.<br />
<br />
Sebenarnya ada empat jenis kelengkeng yang cocok ditanam di dataran
rendah yaitu Kelengkeng Pingpong, Kelengkeng Diamond River, Kelengkeng
Kristalin dan Kelengkeng Itoh. Kelengkeng Diamond river merupakan
kelengkeng yang berasal dari Cina sedangkan Kelengkeng Kristalin dan
Itoh dari Thailand. Dari sisi ukuran Kelengkeng memiliki ukuran buah
yang paling besar dan usia berbuah yang paling pendek.<br />
<br />
<br />
Saat ini telah banyak orang yang melakukan budi daya kelengkeng
pingpong, ada yang melakukan budi daya kelengkeng pingpong hanya sebagai
kegemaran dan koleksi saja, tetapin ada yang memang serius menekuninya
sebagai lahan bisnis. Salah satu yang menekuni budi daya kelengkeng
pingpong sebagai usaha bisnis adalah Bpk Suroyo Hadisaputro, beliau ini
Ketua Kelompok Tani Bibit Unggul yang beralamat di Rt 02 Rw 01 , Desa
Paitan Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Tlp. 0275 333
9789 Hp. 081 2271 46664. Bibit-bibit kelengkeng Pingpong aneka ukuran
disemaikan dan dibudidayakan.<br />
<br />
Bibit ini diperoleh dari pohon indukan yang ditanam di Magelang yang
asalnya dari Vietnam. Kini Pak Suroyo sudah menjual bibit kelengkeng ke
berbagai pelosok tanah air. Pembeli selain datang langsung dan membeli
di tempat ada juga yang minta di antar sampai tujuan. Sampai sekarang
Pak Suroyo selalu kebanjiran order bibit kelengkeng. Harga bibit
kelengkeng pingpong cukup bervariasi tergantung pada ukurannya,
misalnya untuk ukuran 15 cm sampai 20 harganya 20 ribu untuk yang
berasal dari biji sementara yang berasal dari okulasi berukuran 60 cm
seharga 30 ribu. Keunggulan bibit dari okulasi adalah lebih cepat
berbuah dibandingkan bibit dari biji, sehingga lebih banyak digemari
pembeli.<br />
<br />
Penanaman Kelengkeng Pingpong dan Diamond River<br />
<img height="240" id="irc_mi" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA9QnqHTvMEo2qql6t9Fa7oUliutmuIxDc957vCIVJukbI9ajaNjMsB_7_2pkGKblZtRsIGpu_S5iq8ExLDZxNmQbFPhvsrENsEdXOK-Pz4k6avWWFRsFZLqzzuHLTDCoTeVB8e3WXhCw/s320/SDC10100.JPG" style="margin-top: 0px;" width="320" /><br />
Untuk mendukung hasil yang maksimal dalam budi daya kelengkeng, ada
beberapa langkah perawatan yang harus dilakukan oleh penggemar antara
lain :<br />
<br />
1. Menyiapkan lubang sebelum kelengkeng ditanam. Untuk bibit kecil
ukuran 0.5mx0.5mx0.5m bibit yang besar ukuran lubang adalah 0.75m x
0.75m x 0.75m sedangkan untuk.<br />
2. Jarak ideal antar tanaman dalam kebun antara 5 sampai 6 meter. <br />
3. Media tanam adalah perbandingan campuran 1:1:1 masing-masing untuk
tanah : pasir atau sekam : pupuk kandang (sebaiknya gunakan pupuk
kandang dari kotoran kambing, karena punya kadar phosphate lebih besar
daripada kotoran sapi). Sebaiknya campuran media dibiarkan dalam lubang
selama seminggu, untuk kemudian digunakan untuk menanam (hal ini supaya
mikroba dari pupuk kandang dapat menyebar dengan baik kecampuran media
sehingga media lebih gembur dan juga memberikan waktu adaptasi bagi
bibit yang akan ditanam terhadap kondisi lingkungan sekitar).<br />
4. Pada saat penanaman sobek bagian bawah dari karung atau polybag,
jangan dari bagian pinggir wadah supaya media dan akar tidak goyang.
Apabila perawatannya baik (sering dipupuk, disiram dan didangir)
biasanya tanaman dari stek akan mulai berbunga dan berbuah pada umur
8-12 bulan. sedangkan yang dari biji bisa mulai berbuah pada umur 21-24
bulan.<br />
5. Sebaiknya penyiraman dan penyemprotan pupuk dilakukan pada malam hari
atau pagi hari sebelum matahari terbit, hal ini lebih efektif karena
pada saat itulah stomata pada daun terbuka.<br />
<br />
6. Dilakukan pemangkasan pada ranting setelah mencapai ketinggian 1.5
meter. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak ranting sehingga kelengkeng
berbuah lebih banyak. Pola pemangkasan dengan sistem 1:3:9.<br />
<br />
7. Dilakukan Pemupukan 3 kali dalam setahun.<br />
<br />
MENANAM LENGKENG DALAM POT<br />
1. Pembibitan. Tanam bibit lengkeng ping pong dalam pot dengan ukuran 1×2 m2 (atau besar pot disesuaikan dengan ukuran bibit).<br />
<br />
2. Penerapan media tanam. Baik-tidaknya kualitas dan pertumbuhan
lengkeng ping pong bergantung pada penerapan media. Idealnya, media yang
sifatnya porous atau berongga dianjurkan untuk diterapkan dalam pot,
seperti pasir malang, pupuk kandang, dan sekam – dengan perbandingan
1:1:1. Dalam tahap ini, hal penting harus dilakukan adalah pendangiran
atau penggemburan media tanam. Penggunaan pupuk atau nutrisi juga cukup
dianjurkan. Namun harus disesuaikan dengan setiap fase pertumbuhan
tanaman.<br />
<br />
3. Penyinaran. Jenis lengkeng ping pong, termasuk tanaman yang gemar
dengan sinar matahari langsung. Dalam hal ini, penyinaran jadi peran
penting dalam proses pertumbuhan dan pembentukan kualitas buah. Usahakan
agar tanaman tak ternaungi oleh apapun, seperti dinding atau tanaman
lain yang ukurannya lebih besar.<br />
<br />
4. Dipastikan dalam jangka waktu 8 bulan-1,5 tahun, hasilnya sudah bisa
dinikmati. Hanya untuk panen, pertama kondisi buah kurang maksimal,
seperti jumlahnya yang masih relatif sedikit. Ini berkaitan dengan masa
adapatasi tanaman. Namun setelah panen pertama, hasilnya bisa optimal.
Bahkan dalam satu pohon, jumlah dompolan bisa mencapai sekitar 50 kg.
Bayangkan jika Anda memiliki 5 atau 10 pohon lengkeng ping pong. Selain
bisa dinikmati sendiri, hasilnya juga berpotensi bisnis.<br />
<br />
Pemeliharaan tanaman kelengkeng Pingpong dan Diamond River<br />
<br />
Pemupukan<br />
Pemupukan tanaman lengkeng dilakukan dua kali dalam satu tahun, yakni
pada awal musim hujan dan menjelang musim kemarau. Pupuk yang digunakan
adalah pupuk anorgnik Urea, TSP, KCl atau pupuk lengkap NPK. Dosis
pemberian pupuk disesuaikan dengan umurnya atau besar dan tingginya
tanaman. Tanaman yang berumur 4 sampai 5 tahun dengan ketinggian 3
sampai 4 meter dapat dipupuk sebanyak 1 sampai 2 kilogram NPK setiap
kali pemupukan. Bagi tanaman lengkeng yang sudah berproduksi, pemupukan
dengan NPK hendaknya lebih dari 2 kilogram setiap kali pemupukan. Cara
pemupukan dilakukan dengan jalan membenamkan pupuk tersebut dalam tanah
di sekitar tanaman, dengan jarak dari batang pokok selebar lingkar luar
dari tajuk daun (proyeksi lingkar luar tajuk daun). Pemupukan dapat juga
dilakukan lewat daun dengan pupuk daun yang mengandung kadar kalium
rendah (misalnya gandasil D, Bayfolan dan sebagainya). Bagi tanaman yang
sudah berproduksi dipakai pupuk daun yang mengandung kalium agak tinggi
(misalnya Gandasil B).<br />
<br />
Pemangkasan<br />
Pemangkasan adalah pemotongan atau pengurangan sebagian dari cabang dan
ranting. Pemangkasan cabang dan ranting ini bertujuan: (1) Untuk
memperbanyak cabang/ranting, karena hilangnya dominasi titik tumbuh
apikal; (2) Untuk memperpendek pohon, supaya mudah pemanenannya
(dwarfing), (3) Untuk mempermuda tnaman yang telah tua; (4) Untuk
mengatur keseimbangan karbohidrat dan nitrat pada tanaman agar dapat
berbuah. Pemangkasan dapat dilakukan sambil memetik buah lengkeng dengan
menggunakan gunting stek. Pada tanaman lengkeng yang buahnya sedikit
harus selalu dilakukan pemangkasan, sebab dengan dilekukan pem,angkasan
lengkeng akan cepat berbuah. Hal ini didasarkan pada perbandingan
banyaknya karbohidrat dalam daun dengan banyaknya protein dan nitrat
yang dapat larut dalam tanaman. Jika karbohidratnya rendah dan kadarnya
tinggi, tanaman secara vegetatif akan tumbuh terus denga subur tetapi
tanpa berbuah. Jika karbohidratnya tinggi dan kadar nitratnya rendah,
tanaman akan tumbuh kerdil dan buahnya sedikit. Tetapi jika
karbohidratnya sedang dan kadar nitratnya tinggi, tanaman lekeng akan
tumbuh sedang dan dapat berbuah lebat. Jika karbohidratnya rendah dan
kadar nitratnya tinggi biasanya daun-daunnya tumbuh lebat tetapi tidak
dapat berbunga dan berbuah. Tanaman lengkeng yang demikian perlu
dipangkas secara teratur supaya karbohidratnya menjadi sedang dan kadar
nitratnya bertambah karena adanya penyerapan pupuk nitrogen (N) dari
dalam tanah oleh akar-akarnya. Dengan demikian tanaman lengkeng dapat
berbunga lebat dan berbuah banyak.<br />
<br />
Pemotongan akar, pengeratan batang dan mengurangi daun<br />
Beberapa cara yang dilakukan petani klengkeng di Jabung dan Tumpang
untuk merangsang pembungaan tanaman yang tidak berbunga, adalah: (1)
Pemotongan akar, untuk mengurangi penyerapan larutan makanan terutama N
dari dalam tanah; (2) Pengeratan (ringing) pada batang-batangnya, untuk
menghambat pengangkutan (translokasi) karbohidrat; dan (3) Pemangkasan
daun-daunnya agar tidak terjadi penimbunan karbohidrat (Afandie, 1993).<br />
<br />
Pengendalian Hama dan Penyakit<br />
<br />
(a). Trusuk. Serangga ini ukurannya sebesar semut hitam, warnanya coklat
dan bersayap. Hama ini menyerang bagian batang, terutama batang
pokoknya, yakni dengan cara membuat lubang dan masuk ke dalamnya.
Apabila jumlahnya sangat banyak, pohon lengkeng yang diserang tentu
terdapat lubang yang banyak pula. Lengkeng yang terserang hama trusuk
menunjukkan perubahan pada warna daunnya, yakni semula berwarna hijau
menjadi kunig dan akhirnya rantok. Dengan rontoknya daun-daun tersebut,
cabang-cabang menjadi kering dan mengakibatkan kematian. Pengendalian
hama trusuk dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida pada batang
yang telah terserang oleh hama tersebut. Namun akan lebih baik kalua
dilakukan pencegahan secara dini sebelum terserang, yakni dengan
melakukan penyemprotan insektisida pada batang-batang tanaman lengkeng
yang sehat, terutama batang pokoknya (Afandie, 1993).<br />
<br />
(b). Kelelawar. Kelelawar juga termasuk hama yang sangat merugikan
petani, makan buah-buah masak dan merontokkan buah-buah muda. Untuk
mengatasi gangguan kelelawar, buah lengkeng pada malainya harus
diberongsong dengan anyaman bambu atau tepes kelapa.<br />
<br />
(c). Penyakit<br />
Salahsatu penyakit yang sering mengganggu tanaman lengkeng adalah Jamur.
Penyakit ini pada umumnya menyerang batang pohon lengkeng, terutama
batang pokoknya. Pemberantasannya dapat dilakukan dengan penyemprotan
fungisida pada batang yang terserang.<br />
<br />
Trimakasih Atas Kunjunganya
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-58232958564575769732013-05-03T02:33:00.000-07:002013-05-03T02:33:17.939-07:00BUDIDAYA IKAN PATIN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 class="art-postheader">
Teknik Berternak dan Cara Budidaya Ikan Patin Kolam Tembok Air Tawar</h2>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="cara budidaya ikan patin air tawar" class="alignleft wp-image-14" height="250" src="http://mancingmania.org/wp-content/uploads/2012/11/cara-budidaya-ikan-patin-e1352489939933-300x200.jpg" title="cara budidaya ikan patin air tawar" width="300" /><span style="color: black;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Cara
budidaya ikan patin air tawar merupakan salah satu faktor penting yang
harus diperhatikan sebelum kita terjun menggeluti usaha ternak ikan
patin, karena dengan mempelajari dan memahami tentang cara budidaya ikan
patin diharapkan kita bisa mempersiapkan dan mempraktekan tentang apa
saja dan bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Ikan patin dengan nama ilmiah <strong>Pangasius hypophthalmus</strong>
masuk ke dalam golongan jenis ikan lele (catfish), habitat asli ikan
patin di alam bebas adalah berasal dari sungai-sungai besar yang ada di
kawasan pulau Kalimantan, pulau Sumatra, dan pulau Jawa. Namun ikan
patin dapat juga hidup dan dibudidayakan di kolam air tawar. Jenis ikan
patin local di Indonesia mempunyai kesamaan bentuk, ukuran dan tekstur
dengan jenis ikan patin yang ada di Thailand (pangasius sutchi). Ikan
patin termasuk golongan ikan yang paling banyak dikonsumsi karena
sebagai sumber protein hewani. Menggeluti bisnis Ikan patin merupakan
bisnis yang berprospek bagus karena dapat mengahsilkan nilai jual yang
tinggi, karena selain sebagai <a href="http://mancingmania.org/kandungan-gizi-dan-manfaat-ikan-patin-bagi-kesehatan" target="_blank" title="Kandungan Gizi Dan Manfaat Ikan Patin Bagi Kesehatan"><span style="color: black;">sumber gizi</span></a> ikan patin juga bisa bernilai jual sebagai ikan hias.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Ikan Patin
termasuk ikan yang cepat besar sehingga untuk bibit yang secara teratur
diberikan makan tambahan ketika mereka mencapai umur 6 bulan panjang
badanya bisa mencapai 35 sampai 40 cm.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Agar
proses pertumbuhan bibit lebih cepat lagi maka ikan patin lebih baik
dibudidayakan di kolam dengan air yang mengalir secara teratur.</span></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Memilih habitat (Kolam) Dalam Cara Budidaya Ikan Patin</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum kita menentukan untuk
memilih habitat di dalam cara budidaya ikan patin sebagai kolam
peternakan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">1) Pilihlah jenis tanah liat atau tanah lempung dan tidak berporos, karena tanah jenis ini</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">merupakan tanah yang bagus untuk dibuat sebagai kolam tempat pemeliharaan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">2) Pilihlah tanah yang mempunyai kemiringan 3 sampai dengan 5 %, supaya aliran air ke kolam bisa lebih mudah secara gravitasi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">3) Jika anda mempunyai pilihan menentukan cara budidaya ikan patin dengan sistem jala apung, maka pilihlah sungai yang</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">mempunyai arus lambat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">4) Pilihlah habitat ikan patin yang mempunyai kualitas air yang bersih, usahakan air tidak begitu keruh, air juga tidak boleh</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">tercemari dengan bahan-bahan kimia yang beracun serta tidak boleh tercemari oleh limbah dari industri atau pabrik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">5) Usahakan suhu air pada kisaran 26 sampai dengan 28 derajat celcius ketika masa penetasan telur mejadi larva yang siap</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">dimasukan akuarium. Untuk daerah yang mempunyai suhu air yang cenderung rendah maka diperlukan heater atau pemanas</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">supaya suhu air tetap stabil dan memcapai suhu yang optimal.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">6) Usahakan agar anda mempunyai kolam air yang mempunyai keasaman kira-kira 6,5 sampai dengan 7.</span></div>
<h2>
<span style="color: black;"> Cara pembenihan ikan patin</span></h2>
Cara pembenihan ikan patin s<span style="color: black;">ebaiknya
dipilih lokasi kolam untuk peternakan yang dekat dengan sumber air dan
bebas dari banjir. Untuk memudahkan sistim pengairan ke dalam kolam
sebaiknya kolam dibangun pada lokasi lahan yang landai dan mempunyai
kemiringan 3 sampai dengan 5 %. Hal ini bertujuan agar air mudah dan
lancer mengalir ke kolam.</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Setidaknya ada 3 jenis kolam yang perlu disiapkan untuk memulai cara budidaya ikan patin.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">1) Kolam Tempat Memelihara Induk.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Luas kolam
ditentukan oleh seberapa banyak jumlah induk dan intensitas dalam
pengolahannya, misalnya untuk 100 kilogram induk sebaiknya dipelihara di
dalam kolam dengan luas kira-kira 500 m<sup>2 </sup>, persyaratan
memilih kolam jenis ini jika anda hanya mengandalkan sumber pakan alami
ditambah dedak. Tetapi jika pakan yang akan diberikan berupa pelet maka
untuk 100 kilogram induk bisa dipelihara di dalam kolam dengan luas
antara 150 sampai dengan 200 m<sup>2 </sup>saja. Kolam sebaiknya
mempunyai bentuk persegi panjang, dinding samping kolam bisa ditembok,
tetapi untuk jenis kolam tanah sebaiknya dinding samping dilapisi
anyaman bambu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">2) Kolam Tempat Pemijahan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Kolam
tempat memijahkan bisa di kolam tanah atau berupa bak tembok, jumlah
induk yang hendak dipijahkan memengaruhi besarnya ukuran atau luas
kolam. Misalnya untuk 1 ekor induk yang mempunyai berat 3 kilogram
sebaiknya ditempatkan pada kolam dengan luas 18 meter persegi yang sudah
dilengkapi dengan kira-kira 18 buah ijuk.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">3) Kolam Tempat Pendederan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Untuk
kolam tempat pendederan sebaiknya dibuatkan kolam berbentuk 4 persegi,
buatkanlah saluran (kemalir) pada dasar kolam dan buatkan juga kubangan
di daerah saluran pengeluaran. Saluran kemalir dan kubangan dibuat
dengan tujuan untuk mengumpulkan benih pada saat panen tiba.</span></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Cara Pemijahan dan Memilih Bibit Ikan Patin</span></h2>
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan pembibitan di dalam cara budidaya ikan patin.<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">1) Memilih Bibit Ikan Patin yang Bagus</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Memilih
Bibit Ikan Patin bisa berasal dari proses pemeliharan di kolam sejak
kecil atau merupakan hasil dari tangkapan di alam , pilihlah induk yang
berasal dari kawanan ikan patin yang sudah dewasa sehingga diharapkan
kita mendapatkan induk yang ideal dan mempunyai kualitas yang bagus.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">2) Perawatan dan Pemeliharaan Induk patin</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Lakukanlah
pemeliharaan secara khusus terlebih dahulu terhadap induk ikan patin
yang telah dipilih untuk dipijahkan, pemeliharan bisa dilakukan di dalam
sangkar yang terapung, berikanlah makanan special terhadap induk yaitu
makanan yang kaya akan protein. Makanan induk bisa dibuat dari
bahan-bahan yang bisa dibeli dan tersedia banyak dipasaran seperti :
Bahan-bahan berupa pakan ayam yang mengandung 35 persen tepung ikan di
dalamnya, dedak halus dengan komposisi 30 persen, menir beras dengan
komposisi 25 persen, tepung kedelai dengan komposisi 10 persen, dan
tambahan vitamin atau mineral sebesar 0,5 persen.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Induk ikan
patin yang secara gonag sudah matang serta siap untuk masuk ke dalam
sesi pemijahan mempunyai kriteria sebagai berikut :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">1. Kriteria induk betina</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">- Induk sudah mempunyai usia 3 tahun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">- Induk sudah mempunyai berat antara 1,5 samapai dengan 2 kilogram.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">- Secara visual induk sudah mempunyai perut yang membesar pada daerah anus.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">- Bila diraba perut induk patin akan terasa empuk, lembek dan tipis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">- Ada pembengkakan dan timbul warna merah di daerah kloaka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">- Akan keluar beberapa butir telur jika daerah kloaka ditekan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">2. Kriteria induk jantan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">- Induk sudah mempunyai usia 2 tahun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">- Induk sudah mempunyai berat antara 1,5 sampai dengan 2 kilogram</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">- Seperti halnya pada induk betina, bila diraba induk jantan mempunyai perut yang lembek dan tipis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">- Jika diurut sambil ditekan induk jantan akan mengeluarkan cairan berupa sperma yang berwarna putih.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">-
Pada bagian kelamin Induk jantan ada pembengkakan dan mempunyai warna
merah tua sebagai tanda bahwa induk siap dikawinkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Setelah
bibit yang dipijahkan menghasilkan benih, lakukanlah pemindahan terhadap
benih ikan patin yang sudah mempunyai usia 1 hari, pindahkan benih ke
dalam akuarium dengan ukuran 80 x 45 x 45 (cm). Setiap akuarium usahakan
diberi air dari sumur bor yang sudah terlebih dahulu diaerasi. Secara
ideal setiap akuarium berisi 500 ekor, tempatkan aerator di setiap
akuarium untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada benih. Agar kestabilan
suhu air dan ruangan terjaga maka dapat ditempatkan heater (pemanas).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Karena
benih baru berusia 1 hari maka benih belum diperlukan pemberian makanan
tambahan karena merka masih mempunyai sumber makanan cadangan yang
berupa yolk sack (kuning telur). Barulah pada hari ke-3 benih bisa
mendapatkan suplai makanan tambahan yaitu emulsi kuning telur ayam yang
sudah di terlebih dahulu direbus. Kemudian secara perlahan-lahan benih
akan menyantap makanan hidup yang berupa kutu air dan atau jentik
nyamuk.</span></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Pemeliharaan dan Pembesaran Bibit Ikan Patin</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;"><img alt="budidaya bibit ikan patin" class="alignleft size-medium wp-image-19" height="225" src="http://mancingmania.org/wp-content/uploads/2012/11/bibit-ikan-patin-300x225.jpg" title="bibit ikan patin" width="300" /></span>Ikan
patin mempunyai karakteristik pertumbuhan yang pesat, terutama
pertambahan panjang badan ikan, ketika menginjak usia 2 bulan, benih
ikan patin bisa tumbuh mencapai 10 sampai dengan 12 cm, dan berat
badanya bisa mencapai 14 sampai dengan 15 gram. Ketika beratnya mencapai
2,50 kilogram pertambahan berat badanya menjadi lebih cepat dari pada
pertambahan panjang badannya. Namun ketika ikan patin mencapai umur 10
tahun pertumbuhannya (berat dan panjang) menjadi lebih lambat
dibandingkan dengan ikan patin yang masih muda. Di habitat aslinya di
alam liar, Ikan patin dewasa bisa bertahan hidup sampai umur 20 tahun.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Proses
membesarkan benih ikan patin bisa dilakukan diberbagai variasi tempat
yang berbeda, yaitu : di kolam biasa, kolam jala apung, sitim pen dan
kolam keramba.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Kegiatan pembesaran dan pemeliharaan ikan patin meliputi :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">1) Kualitas air dan kolam ikan patin</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Kualitas
air ikan patin yang kurang baik bisa mengakibatkan ikan gampang diserang
penyakit, penyeleksian kualitas air meliputi 2 sifat yaitu sifat air
secara fisika dan sifat air secara kimiawi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Sifat air
secara fisika terdiri dari faktor suhu, kekeruhan air, dan warna air.
Sedangkan sifat air secara kimiawi terdiri dari faktor besarnya kecilnya
kandungan oksigen (O2), kandungan karbondioksida (CO2), nilai pH serta
zat-zat atau limbah beracun. Ikan patin dikategorikan golongan ikan yang
sanggup bertahan hidup jika terjadi kekurangan kandungan oksigen dalam
kolam atau air. Kriteria air yang bagus yang diperlukan dalam cara budidaya ikan patin
setidaknya mengandung oksigen sebesar 4 milligram/liter air. Sedangkan
besarnya kandungan karbondioksida harus kurang dari 5 milligram/liter
air.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Kedalaman air mempengaruhi kualitas air dan jumlah plankton.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">a) Kedalaman air 1 – 25 centimeter à air keruh, banyaknya partikel tanah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">b) Kedalaman air 25 – 50 centimeter àoptimal, plankton cukup.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">c) Kedalaman air 50 centimeter à air jernih, plankton sedikit.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Untuk
merangsang dan meningkatkan produktifitas makanan alami
sebanyak-banyaknya maka kolam pembesaran perlu dikasih pupuk. Pupuk bisa
berupa jenis pupuk kandang atau jenis pupuk hijau dengan besaran dosis
50 sampai dengan 700 gram per meter persegi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">2) Pemberian Pakan Ikan Patin</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Pemberian
pakan ikan patin dapat dilakukan pada pagi hari dan sore hari (2x
sehari), banyaknya pakan yang diberikan untuk patin dalam satu hari
sebanyak 3% sampai dengan 5% dari berat tubuh ikan patin yang sedang
diperlihara tsb. Kuantitas atau jumlah pakan yang diberikan mengalami
perubahan setiap bulan. Untuk mendapatkan gambaran pertumbuhan ikan tsb,
ambilah 5 ekor sampai dengan 10 ekor ikan patin sebagai sampel kemudian
ditimbang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Ikan Patin
termasuk ke dalam jenis ikan pemakan segala (omnivore), ikan ini
mempunyai sifat dan kebiasaan menyantap pakan di dasar air (kolam).
Sebelum mempunyai kebiasaan sebagai omnivora, ketika pada masa ikan
berupa larva ikan patin cenderung mempunyai kebiasaan sebagai ikan
pemakan daging (carnivora). Pada masa larva, ikan patin cenderung
memangsa ikan patin lain (kanibalisme) oleh sebab itu ketiaka masa ikan
masih berupa larva, tidak boleh terjadi keterlambatan dalam pemberian
pakan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Untuk
sumber pakan tambahan dapat diberikan pellet, ikan-ikan kecil, serta
sisa-sisa bahan makanan di dapur. Pakan tambahan dapat diberikan setiap 3
hari sampai dengan 4 hari sekali, hal ini bertujuan untuk merangsang
nafsu makan ikan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Untuk
memaksimalkan hasil budidaya agar mendapatkan jumlah ikan yang banyak
pada masa panen ikan patin tiba maka perlu diperhatikan juga adanya
faktor lain yang bisa mempengaruhi seperti gangguan dari <span style="color: black;">hama dan serangan penyakit</span><span style="text-decoration: underline;">.</span></span></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Masa Panen Dalam Budidaya Ikan Patin</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">Metode
penangkapan pada masa panen ikan patin dengan memakai sistim jala apung
sering menyebabkan ikan menjadi luka-luka. Sebaiknya memulai pekerjaan
penankapan ikan terlebih dahulu dilakukan di daerah hilir kemudian
secara perlahan maju ke daerah hulu. Jika anda menggunakan kere
doronglah kawanan ikan patin sehingga mereka terpojok di daerah hulu,
metode penangkapan seperti ini lebih baik dan menguntungkan sebab
kawanan ikan patin tetap memperoleh air segar untuk menghindari kematian
pada ikan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="color: black;">Ikan patin yang dibudidayakan</span>
di dalam hampang dalam kurun waktu 6 bulanan sudah bisa dipanen, benih
yang mempunyai berat 8 sampai dengan 12 gram/ekor ketika pada awal waktu
ditebarkan di kolam, beratnya akan mencapai kira-kira 600 sampai dengan
700 gram/ekor ketika menginjak umur 6 bulan.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-31344384534082155192013-05-02T19:33:00.002-07:002013-05-02T19:33:52.495-07:00budidaya pembesaran gurame<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr><td class="contentheading" width="100%"> Pembesaran Ikan Gurame</td><td align="right" class="buttonheading" width="100%">
</td>
<td align="right" class="buttonheading" width="100%">
</td>
</tr>
</tbody></table>
<table class="contentpaneopen" style="height: 1669px; width: 662px;"><tbody>
<tr>
<td align="left" colspan="2" valign="top" width="70%"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td class="createdate" colspan="2" valign="top"><img height="193" id="irc_mi" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEird3Y7aLSiBM6a8KjqYIoK3FjLrsMcSK5V_S7xKa5o0h2p_AX1ouAacXPIFq3hQg4G88hubMOhuR97c5164FuWLv1PQJ9Q2ff5LBJ6l0v_PpxfN8xjjavLvLayfcQAMmEwRlgsjeoo-_3W/s320/Ikan+Gurami+1.jpg" style="margin-top: 76px;" width="320" /></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" valign="top">
<br />
<div align="justify">
JENIS<br />
Jenis gurame yang umum terdapat dilingkungan petani terdiri dari 4 jenis antara lain:<br />
• BLUE SAFIR<br />
• ANGSA<br />
• BASTER<br />
• BATU<br />
<br />
HABITAT<br />
• Digolongkan ikan DATARAN RENDAH dan OMNIVORA<br />
• Habitat alami : Sungai, Danau dan Rawa <br />
• Temperatur optimum 27-30 °C, pH 7-8, kandungan oksigen 4-5 ppm.<br />
• Lebih menyukai kola, dengan dasar tanah<br />
• Menyukai air yang tenang dengan kedalaman 70-100 cm<br />
• Peka terhadap cahaya terutama pada malam hari dan perubahan kualitas air mendadak<br />
• Kebiasaan makan mempunyai sifat yang cenderung kearah aktif pada kondisi menjelang gelap<br />
• Menyukai pakan yang ada di permukaan<br />
• Hindari penangkapan saat hujan<br />
<br />
TEKNIK PENDEDERAN<br />
PERSIAPAN<br />
• Luas kolam 100-150 m2, konstruksi dasar kolam tidak disemen<br />
• Pematangan kolam tidak berumput. Dinding bentuk trapezium. Dinding
bagian dalam dibuat halus/rata dengan cara di “KEDOK TEPLOK”<br />
• Tinggi pematang 80-100 cm<br />
• Dasar kolam tidak terlalu berlumpur<br />
• Lakukan pengolahan tanah dasar kolam dengan pengapuran dosis 100-200 gram/m2 dan pemupukan pupuk kandang 500-100 gram/m2<br />
• Setelah pengolahan tanah dasar, lakukan pengairan sampai kedalaman
50-60 cm. Selanjutnya pemasukan air dipertahankan mengalir dengan debit
sekitar 1 liter/detik (untuk kolam 100-150 m2)<br />
<br />
PEMILIHAN BENIH TEBAR<br />
Kegiatan pemilihan benih tebar merupakan hal yang sangat vital yang
perlu diperhatikan kesalahan dalam pemilihan benih tebaran akan
berdampak buruk terhadap produksi yang diharapkan. Untuk itu perlu
diperhatikan antara lain : <br />
• Kondisi benih benih sehat, tidak cacat/luka dan lincah.<br />
• Warna tidak terlalu hitam,sisik lengkap/tidak ada yang lepas. Tubuh tidak kaku<br />
• Proses penangkapan hati-hati dan dilakukan saat kondisi tidak terlalu terik. Sebaiknya penangkapan tidak dilakukan saat hujan<br />
• Pengangkutan benih dilakukan pagi/sore hari.<br />
<br />
PENEBARAN BENIH<br />
Penebaran benih sebaaiknya dilakukan pada pagi/sore hari. Sebelum benih
ditebar dikolam, laukan penyusuaian suhu air dalam wadah angkut dengan
suhu air kolam pemeliharaan. Untuk tahap pendederan kepadatan benih
10-20 ekor/m2 dengan ukuran benih 50-75gr/ekor.<br />
<br />
PEMELIHARAAN<br />
Pakan<br />
Pakan yang diberikan terdiri dari 2 macam yaitu pakan buatan dan pakan hijauan.<br />
Pakan buatan yang diberikan sebaiknya pakan terapung (grower) dengan
jumlah pemberian 3-5%/hari dengan frekuensi pemberian 2 kali yaitu jam
06.00 dan 17.00. Hijauan yang diberikan berupa jenis daunt
talas-talasan, lemna minor dan Azolla. Jumlah pemberian sekitar 5%hari</div>
<div align="justify">
<img height="240" id="irc_mi" src="http://www.radar-bogor.co.id/uploads/berita/dir20092010/img20092010610561.jpg" style="margin-top: 63px;" width="320" />.<br />
<br />
KESEHATAN IKAN<br />
Untuk menekan tingkat kematian akibat serangan penyakit, sebaiknya
dilakukan menggunakan garam dapur dengan dosis 20-25 ppm setiap minggu.<br />
<br />
PEMANENAN<br />
Pemanenan dilakukan setelah benih mencapai berat 200-250 gram/ekor.
Berat demikian dapat dicapai dengan pemeliharaan yang baik dan intensif
selama 3-3,5 bulan. Konversi pakan untuk tahap ini sekitar 2-3.
Mortalitas berkisar 5-10%.<br />
Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi/sore hari dengan memperhatikan hal-hal sbb.<br />
• Tidak dalam kondisi hujan .<br />
• Kedalaman air dipertahankan setinggi 20-30 cm.<br />
• Penangkapan dilakukan hati-hati. Diusahakan sisik tidak lepas.<br />
• Gunakan alat tangkap dari bahan yang halus.<br />
• Masukkan daun-daun kering untuk memudahkan penangkapan.<br />
<br />
TEKNIK PEMBESARAN<br />
• Luas kolam optimal sekitar 200 m2. Kolam tanah<br />
• Kedalaman air 70-80 cm<br />
• Dasar kolam tidak terlalu berlumpur <br />
• Persiapan kolam seperti pada tahapan pendederan<br />
• Kepadatan benih tebar (ukuran 200-300 gram/ekor) 1-2 kg/m2<br />
• Pakan yang diberikan berupa pakan buatan terapung (Finisher) dengan
jumlah pemberian 2-3%. Hijauan diberikan berupa daunt talas-talasan
sebanyak 5-10% tiap 2hari sekali. Waktu pemberian pakan 06.00 dan 17.00<br />
• Lama pemeliharaan 3-3,5 bulan. Ukuran panen 600-700 gram/ekor.<br />
• Saat pemanenan sebaiknya tidak menggunakan alat tangkap<br />
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-28708330008125873892013-05-02T19:20:00.000-07:002013-05-02T19:20:59.085-07:00Cara Budidaya Belut Dalam Tong <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="justify">
<b>Cara Budidaya Belut Dalam Tong</b> - Pada tulisan terdahulu sudah dibahas tentang cara budidaya ikan lele
di ini. Untuk melanjutkan tulisan tersebut, maka kali ini kembali akan
dipublikasikan mengenai cara budidaya belut. Adapun budidaya belut pada
kesempatan ini yang dibahas adalah budidaya belut dalam tong.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD1c3i4VNA2A4wh7LEAJYGTK34bMxyVeSZpbZPQjE-8-pq3b1Hd6UpEYd-kl9ST4dMGSDO4wPOkae6tnrpWj5TNsAGH-3ee_MX4D8UZpjgoh6ACSDVgtpc6E9l1P4JTAJ4AFT1VlOHG9U/s1600/budidaya_belut_tong.jpg"><img alt="Cara Budidaya Belut" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5784043650160299618" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD1c3i4VNA2A4wh7LEAJYGTK34bMxyVeSZpbZPQjE-8-pq3b1Hd6UpEYd-kl9ST4dMGSDO4wPOkae6tnrpWj5TNsAGH-3ee_MX4D8UZpjgoh6ACSDVgtpc6E9l1P4JTAJ4AFT1VlOHG9U/s400/budidaya_belut_tong.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 250px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 333px;" /></a></div>
<br />
<div align="justify">
Pembahasan mengenai cara budidaya belut dalam tong akan dimulai dari
persiapan awal hingga masa panen tiba. Tentu dalam hal ini lahan yang
tersedia juga sangat dibutuhkan meski tidak membutuhkan lahan yang luas.<br />
<br />
Bagaimana cara budidaya belut ini secara lengkapnya, maka berikut bisa teman-teman ketahui secara detail yang disajikan oleh blog Karo Cyber untuk Anda.<br />
<b><br /><span style="font-size: 130%;">1. Perlengkapan</span></b><br />
<br />
Hal yang paling utama dan pertama sekali yang harus dipersiapkan dalam
budidaya belut didalam tong adalah peralatan-peralatan sebagai berikut:<br />
<ul>
<li>Tong atau Drum, disarankan yang terbuat dari bahan plastik agar tidak berkarat.</li>
<li>Paralon</li>
<li>Kawat Kasa</li>
<li>Tandon sebagai penampung air</li>
<li>Ember, cangkul, baskom dan juga jerigen.</li>
</ul>
<span style="font-size: 130%;"><b>2. Persiapan dan Teknik Budidaya Belut</b></span><br />
<br />
Persiapan dan teknik budidaya belut perlu diketahui agar kelak
mendapatkan hasil yang maksimal. Disini hal yang perlu diperhatikan
adalah media pemeliharaan sebagai tempat berkembang biak atau media
tempat membesarkan belut. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut:<br />
<br />
<b>A. Drum atau Tong</b><br />
Drum yang digunakan untuk budidaya belut harus yang tidak bocor dan juga
tidak berkarat. Bila drum yang digunakan terbuat dari besi atau kaleng,
maka sebaliknya drum tersebut sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu
dari karat dan lakukan pengecetan ulang dan diamkan sampai kering hingga
tidak berbau cat lagi.<br />
<br />
Cara mempersiapkan drum atau tong sebagai media budidaya belut dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut ini:<br />
<ul>
<li>Letakkanlah tong pada posisi tanah yang datar. Hal ini dilakukan agar media menjadi lebih luas.</li>
<li>Buka bagian tengan drum dan sisakan 5 cm pada bagian sisi kiri dan kanan.</li>
<li>Pasang alat sebagai penganjal agar drum tidak menggelinding dan bergerak.</li>
<li>Buat saluran pembuangan dibawah tong. Letak saluran pembuangan ini dapat disesuaikan dengan penampungan limbah pembuangan.</li>
<li>Buah peneduh tong, sehingga intensitas panas matahari tidak terlalu
tinggi dan mengenai langsung ke permukaan drum. Bahan ini dapat dibuat
dengan net atau waring dan bisa juga dibuat dengan bahan-bahan yang
lebih sederhana lainnya.</li>
</ul>
<b>B. Media Tanah</b><br />
<br />
Media tanah yang digunakan adalah tanah yang tidak berpasir dan juga
tanah yang tidak terlalu liat dan memiliki kandungan hara yang cukup.
Dalam hal ini disarankan untuk menggunakan media tanah yang diambil dari
sawah. Pematangan media tanah dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut:<br />
<ul>
<li>Masukkan tanah kedalam tong hingga ketinggian 30-40 cm</li>
<li>Masukkan air hingga tanah becek namun tidak menggenang.</li>
<li>Masukkan EM 4 sebanyak 4 botol kedalam tong.</li>
<li>Aduk tanah sebanyak 2 kali sehari hingga tanah menjadi lembut dan gembur.</li>
</ul>
Perlu diketahui bahwa perlakuan diatas tidak berlaku untuk bahan baku tanah yang diambil dari sawah.<br />
<br />
<b>C. Media Instan Bokashi</b><br />
<br />
Media ini dibuat diluar tong yang merupakan campuran dari bahan utama
dan bahan campuran. Penggunaan 100 kilo bahan akan menghasilkan 90 kilo
media instan bokashi. Untuk setiap tong ukuran 200 liter membutuhkan 40
kilo bokashi. Dalam pembuatan bokashi dibutuhkan bahan-bahan utama
sebagai berikut:<br />
<ul>
<li>Jerami padi (40 persen)</li>
<li>Pupuk Kandang (30 persen)</li>
<li>Bekatul (20 persen)</li>
<li>Potongan batang pisang (10 persen)</li>
</ul>
Bahan dan campurannya terdiri atas<br />
<ul>
<li>EM4</li>
<li>Air Sumur</li>
<li>Larutan 250 gram gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan molases.</li>
</ul>
Cara pembuatan media instan bokashi dilakukan sebagai berikut:<br />
<ul>
<li>Cacah jerami dan potongan batang pisang dan kemudian dikeringkan
terlebih dahulu. Tanda bahan yang sudah kering adalah hancur ketika
digenggam.</li>
<li>Campurkan bahan cacahan diatas dengan bahan pokok lainnya dan aduk hingga merata.</li>
<li>Campurkanlah bahan ini sedikit demi sedikit tetapi jangan terlalu basah.</li>
<li>Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4-7 hari. Bolak balik campuran agar tidak membusuk.</li>
</ul>
<b>D. Mencampur Media Tanah dan Media Bokashi</b><br />
<br />
Untuk mencapur media tanah dan media bokashi dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:<br />
<ul>
<li>Masukkan media Bokashi kedalam tong dan aduk hingga merata.</li>
<li>Masukkan air kedalam tong hingga ketinggian 5 cm dan diamkanlah
hingga terdapat plankton atau cacing (sekitar 1 minggu) selama proses
ini berlangsung tong tidak perlu ditutup.</li>
<li>Keluarkan air dari tong dan ganti dengan air baru dengan ketinggian yang sama.</li>
<li>Masukkkan tumbuhan air yang tidak terlalu besar sebanyak 3/4 bagian dan ikan-ikan kecil.</li>
<li>Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut dan diamkan selama 2 hari.</li>
</ul>
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ketinggian seluruh media, kecuali media tumbuhan air tidak lebih dari 50 cm.<br />
<br />
<b>E. Masukkan bibit belut</b><br />
<br />
Setelah seluruh media budidaya diatas dipersiapkan, maka tahapan
selanjutnya adalah menebarkan bibit belut. Bibit yang ditebar sebaiknya
sebanyak 2 kg atau dengan jumlah bibit sebanyak 160-200 ekor.<br />
<br />
<span style="font-size: 130%;"><b>3. Perawatan</b></span><br />
<br />
Perawatan belut yang dibudidayakan didalam tong relatif lebih mudah
karena pemantauan budidaya juga relatif kecil. Tetapi demikian perawatan
harus tetapi diperhatikan, diantaranya adalah:<br />
<br />
<b>a. Pemberian Pakan</b><br />
Sebenarnya tidak ada aturan baku tentang volume pemberian pakan. Tetapi
sebaiknya pakan diberikan 5 persen dari jumlah bibit yang ditebarkan.
Pakan yang diberikan sebaiknya terdiri dari cacing, kecebong, ikan-ikan
kecil, dan cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan diberikan
pada hari ke-3 setelah bibit ditebar didalam tong. Pemberian pakan
sebaiknya dilakukan pada sore hari seperti kebiasaan belut makan dialam
bebas, yaitu sore dan malah hari.<br />
<br />
<b>b. Pengaturan Air</b><br />
Pengaturan air sangat diperlukan untuk membuang sisa makanan agar tidak
menumpuk dan menimbulkan penyakit bagi belut. Pengaturan air ini dapat
dilakukan dengan cara mengalirkan air bersih kedalam tong. Sebaiknya air
yang masuk berupa percikan air, dan hal ini sangat cocok dilakukan
dengan menggunakan pipa paralon sebagai media aliran. Sementara untuk
saluran pembuangan dapat dilakukan dengan membuat lobang pada tong di
ketinggian 8 cm dari genangan air pada media. Selain itu untuk mengatur
pembuangan sisa kotoran percikan air juga sangat bermanfaat untuk
menambah oksigen.<br />
<b><br />c. Perawatan Tanaman Air</b><br />
Tanaman air ini juga digunakan sebagai penjaga kelembaban tempat budidaya dan juga menjaga belut dari kepanasan.<br />
<br />
<b>d. Pemberian EM4</b><br />
EM4 berfungsi untuk menetralisir sisa-sisa pakan. Selain itu juga
berfungsi untuk mengurangi bau. EM4 diberikan 2-3 kali sehari dengan
dosis 1/2 sendok makan yang terlebih dilarutkan dalam 1 liter air.<br />
<b><br />e. Perawatan Disekitar Lokasi</b><br />
Perawatan di sekitar lokasi ini dilakukan untuk menjaga tong dari
tanaman liar, lumut, dan hama maupun predator pemangsa seperti ayam.<br />
<b><span style="font-size: 130%;"><br />4. Pemanenan</span></b><br />
Pemanenan belut sudah dapat dilakukan setelah 3–4 bulan masa budidaya
dilakukan atau sesuai dengan keinginan kita dan keinginan (permintaan)
pasar. Pemanenan untuk media drum / tong tentunya lebih mudah , dan
belut hasil budidaya siap dipasarkan.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-91629387141099135212013-05-02T19:01:00.005-07:002013-05-02T19:01:41.578-07:00Cara Budidaya Ikan Nila <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="justify">
<b>Cara Budidaya Ikan Nila</b> - Ikan nila merupakan jenis ikan untuk
konsumsi dan hidup di air tawar. Ikan ini cenderung sangat mudah
dikembangbiakkan serta sangat mudah dipasarkan karena merupakan salah
satu jenis iklan yang paling sering dikonsumsi sehari-hari oleh
Masyarakat. Dengan teknik budidaya yang sangat mudah, serta pemasarannya
yang cukup luas, sehingga budidaya ikan nila sangat layak dilakukan,
baik skala rumah tangga maupin skala besar atau perusahaan.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw-bVGClDwMUuXQYeD2mqCMSbKRWVZRh4IFDY8DzELCaSYEjEzRz-bHtaSLL5hWvlWbwzXhqhjpWzU6-lpjPcPzW5572H9jDUPURCBo1j72hg14cKVVsDlWPs-qX09oTUvG9dTFgn5MSw/s1600/ikan_nila.jpg"><img alt="ikan nila" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5784399470290902994" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw-bVGClDwMUuXQYeD2mqCMSbKRWVZRh4IFDY8DzELCaSYEjEzRz-bHtaSLL5hWvlWbwzXhqhjpWzU6-lpjPcPzW5572H9jDUPURCBo1j72hg14cKVVsDlWPs-qX09oTUvG9dTFgn5MSw/s400/ikan_nila.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 244px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></div>
<br />
Karena begitu besarnya peluang yang dapat diperoleh dari <i>budidaya ikan nila</i>, sekaligus menindak lanjuti artikel sebelumnya, yaitu cara budidaya jamur tiram, maka kali ini blog Karo Cyber akan mempublikasikan cara budidaya ikan nila kepada Anda.<br />
<br />
<span style="font-size: 130%;"><b>Cara Budidaya Ikan Nila</b></span><br />
Cara budidaya ikan nila
terdiri dari beberapa tahapan yang sangat penting untuk diketahui,
yaitu mulai dari persiapan kolam, penerbaran benih ikan, pencegahan
penyakit, dan masa pemanenan. Untuk mengetahi secara detail tentang
langkah-langkah tersebut diatas, maka berikut akan diberikan
penjelasannya secara spesifik kepada Anda.<br />
<br />
<b>1. Persiapan Kolam</b><br />
Kolam adalah salah satu hal yang paling penting untuk membudidayakan
ikan nila. Kolam sebagai tempat pembiakan ikan nila perlu dipersiapakan
secara maksimal, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:<br />
<ul>
<li>Pengeringan kolam;</li>
<li>Perbaikan pematang, saluran pemasukkan dan pengeluaran;</li>
<li>Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2;</li>
<li>Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan TSP gram/ m2.;</li>
<li>Pengisian air kolam;</li>
<li>Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida;</li>
<li>Untuk mencegah h.ewan/ ikan lain masuk, maka dapat dipasang saringan pada pintu masuk air;</li>
<li>Masukkan air sampai kedalaman 80 - 150 cm, kemudian tutup pintu pemasukkan dan pengeluarannya, biarkan air tergenang;</li>
<li>Penebaran Ikan Nila dilakukan setelah 5 - 7 hari pengisian air kolam.</li>
</ul>
<b>2. Penerban Benih Ikan Nila</b><br />
Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka pada
hari yang kelima samapai hari ketujuh setelah masa pengisian air kolam
dilakukan akan dilakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya
berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan
pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan nila dilakukan selama
6 bulan atau hingga ukuran berat ikan nila sudah mencapai 400-600
gram/ekor.<br />
<br />
<b>3. Pemberian Makanan</b><br />
Dalam pemberian makanan ikan nila diberikan setiap hari dengan komposisi
makanan alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan nila ini bisa
terdiri dari dedak, ampas kelapa, pelet dan juga sisa-sisa makanan
dapur.<br />
<br />
Umumnya pemberian pakan dilakukan dengan ukuran seperti berikut ini:<br />
1. Protein 20-30%;<br />
2. Lemak 70% (maksimal.);<br />
3. Karbohidrat 63 - 73%.<br />
4. Pakanyaberupa hijau-hijauan diantaranya adalah :<br />
- Kaliandra<br />
- Kalikina atau kecubung;<br />
- Kipat<br />
- Kihujan<br />
<br />
<b>4. Penyakit</b><br />
Ikan nila pada umumnya dapat diserang oleh penyakit serius yang
disebabkan oleh lingkan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti
populasi yang terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kuran
baik dan sebagainya. Penanggulangan yang paling efektif dilakukan adalah
dengan memberikan kondisi yang lebih baik pada kolam ikan tersebut.<br />
<br />
Apabila sudah terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila,
maka semua upaya yang dilakukan akan terlambat dan sia-sia. Penyembuhan
dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan
biaya yang cukup mahal.<br />
<br />
Untuk mengatasi hal ini, maka salah satu hal yang paling umum dilakukan
adalah melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan
melakukan pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada
kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan.<br />
<br />
<b>4. Pemanenan Ikan Nila</b><br />
Masa pemanenan ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan
4 - 6 bulan. Ikan nila pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan memiliki
berat yang bevariasi, yaitu antara 400-600 gram/ekor.<br />
<br />
Bila ukuran berat dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal, maka
pemanenan bisa juga dilakukan dengan sistem bertahap, dimana hanya
dipilih ukuran konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan menggunakan
jaring dan setiap bulan berikutnya secara bertahap.<br />
<br />
Untuk melakukan pemanenan secara mudah bisa juga dilakukan dengan cara
mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara
keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila
akan memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang.<br />
<br />
Demikianlah informasi mengenai cara budidaya ikan nila yang bisa
disampaikan kepada Anda. Namun apabila penjelasan diatas dirasa masih
belum maksimal, maka Anda juga bisa melihat cuplikan video cara budidaya
ikan nila yang bersumber dari situs berbagi video Youtube berikut ini:</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-30064799427057488942013-05-02T18:51:00.004-07:002013-10-09T19:33:51.641-07:00Peternakan Dan Budidaya Ikan Lele ( Cara Terbaru ) <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;">
Peternakan Dan Budidaya Ikan Lele ( Cara Terbaru )
</span></h3>
<span style="color: blue;"><br /></span>
<div style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;">
<span style="color: blue;"><a href="http://ansharikurniawan23.blogspot.com/2012/01/peternakan-dan-budidaya-iklan-lele.html"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYyvLIhrR-IJWeRsNteOw4MxrUXcFlbrf_dx2KUE_kIZpjytMDvgeo2MRIsdyDnjfGgEIOePq3luIvQPP6C0BAvEGmgClx-gP4pfGt6vsxBOU4V4uAgq4sKH_wJtMGOi39xEl4-xV4I4FG/s320/kolamterpal.jpg" width="320" /></a><b> </b></span></div>
<span style="color: blue;"><b>Assalamu Alaikum WR.WB</b></span><br />
<span style="color: blue;"><b>Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele</b>
merupakan salah satu usaha yang dapat ditekuni. Permintaannya selalu
ada, karena ikan ini banyak diminati. Terutama untuk dijadikan lauk
makanan. iklan lele memang cukup di minati di masyarkat kita.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Salah satu tempat budidaya ikan lele terletak di Kampung Cibodas, Desa
Kadu Agung Barat, Kecamatan Cibadak, Banten. Pemiliknya Haji Aip
Suhendri. Letak kolam budidaya lele ini tidak jauh dari pusat kota
Kabupaten Lebak, Banten.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Disini terdapat 15 kolam dengan ukuran 5 kali 10, yang berisi ribuan
ekor ikan lele. Budidaya ikan lele di tempat ini dilakukan mulai dari
pembenihan. Untuk proses pembenihan disini terdapat 150 ekor induk lele
yang berat per ekornya bisa mencapai 4 kilogram.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Benih ikan lele yang dihasilkan, berukuran antara 5 sampai 15 centimeter
telah dapat dipasarkan. Harganya berkisar 200 hingga 500 rupiah per
ekor. Pembesaran ikan lele di tempat ini, tidak membutuhkan waktu lama,
hanya sekitar 2 bulan.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Memelihara ikan lele tergolong mudah. Karena tidak memerlukan air yang
banyak dan tidak memerlukan air yang selalu bersih. Selain itu, ikan
lele juga tahan terhadap penyakit, asalkan makanannya cukup.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Setiap hari sekitar satu ton ikan lele dihasilkan dari tempat ini. Ikan lele ukuran besar dijual antara 8 r</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="color: blue;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYyvLIhrR-IJWeRsNteOw4MxrUXcFlbrf_dx2KUE_kIZpjytMDvgeo2MRIsdyDnjfGgEIOePq3luIvQPP6C0BAvEGmgClx-gP4pfGt6vsxBOU4V4uAgq4sKH_wJtMGOi39xEl4-xV4I4FG/s1600/kolamterpal.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></span></div>
<span style="color: blue;">ibu hingga 10 ribu rupiah per kilogram. Setiap kilogramnya terdiri dari
10 ekor ikan. Usahabudidaya lele ini memiliki prospek yang baik.
Keuntungan yang diperoleh setiap bulan paling sedikit 3 juta
rupiah.(Helmi Azahari/Ijs)</span><br />
<span style="color: blue;">Sumber </span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"><b>Budi Daya Lele Dumbo kolam terpal </b></span><br />
<span style="color: blue;"><a href="http://ansharikurniawan23.blogspot.com/2012/01/peternakan-dan-budidaya-iklan-lele.html" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXd-wZ8IO86GU5_8zGJ2XqKxaFiE0KbV7G6VkRQH-jRVK80OfJsIWdaqXpdElRtGdwduR9RlPNXSZrWPPVGiY_yVeFDjx15Weh7tYdS2_GfIFQh3xXd5Bj3WEondZH0GU5UMypV6I7sPKJ/s200/S6300111.JPG" width="200" /></a><b>Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele</b>
Peternakan Ikan Lele merupakan keluarga Catfish yang memiliki jenis
yang sangat banyak, diantaranya Lele Dumbo, Lele Lokal, Lele Phyton,
Lele Sangkuriang dan lain-lain. Pada tulisan terdahulu sudah dituliskan
mengenai Budi Daya Ikan Guramih Pada Kolam Terpal, pada kesempatan ini
akan dibahas BUDI DAYA IKAN LELE DUMBO pada Kolam terpal. Budi Daya
Ikan Lele dumbo relatif lebih mudah dan sederhana jika dibandingkan
dengan budi daya guramih. Pada dasarnya metode Budi Daya ini adalah
solusi untuk beberapa kondisi antara lain lahan yang sempit, modal
yang tidak terlalu besar dan solusi untuk daerah yang minim air. Lele
Dumbo merupakan ikan yang memiliki beberapa keistimewaan dan banyak
diminati orang.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"><b>Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele</b>
- Aneka masakan dari lele bisa diperoleh dengan mudah, rasa daging yang
lezat dan gurih membuat bisnis budi daya lele menjadi peluang usaha
yang cukup menjanjikan keuntungan. Selain itu Lele dumbo lebih mudah
dipelihara dan cepat dalam pertumbuhannya. Dengan kondisi air yang
“buruk” Lele dumbo bisa bertahan hidup dan berkembang dengan baik,
dengan demikian solusi pemeliharaan lele dumbo dengan terpal menjadi
alternatif yang perlu dicoba. Budi Daya Ikan Lele dumbo dengan Kolam
terpal mendatangkan peluang usaha yang cukup menjanjikan dan tidak
memerlukan modal usaha yang besar. Analisis budi daya Lele Dumbo dapa
dilakukan dalam berbagai model untuk konsumsi dan pembibitan.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"><b>Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele</b>
- Peluang usaha Budi daya lele dumbo dengan kolam terpal dapat
dilakukan dalam beberapa bentuk antara lain, tujuan pembibitan dan
tujuan konsumsi. Budi daya Ikan Lele Dumbo sebagai bibit merupakan
upaya memenuhi kebutuhan bibit yang terus meningkat seiring dengan
permintaan Ikan Lele Dumbo Konsumsi. Budi Daya Ikan Lele Dumbo Konsumsi
merupakan upaya memelihara Ikan Lele Dumbo sampai ukuran dan bobot
tertentu. Biasanya dari berat 1 ons per ekor ikan lele dumbo sampai 1
kg per ekor. Ukuran Lele Dumbo 1 Kg /ekor ke atas biasanya digunakan
pada kolam pemancingan yang berisi Lele dumbo.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Salah Satu Model Kolam Terpal Lele Dumbo</span><br />
<span style="color: blue;"><a href="http://ansharikurniawan23.blogspot.com/2012/01/peternakan-dan-budidaya-iklan-lele.html" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpM3x7nBOla14vDG7HubxIfPx79056ECTKfysbqlk5WMkKlEPT_sWBQ1ZFFPuxAQpEMrbBhn5FAQSNjWaeR4vSaCJVUicEJD_Dcq8VER-PqEXl_xlMO3jhjPuSWbPDyGeWv2_hdCJp-3Fe/s200/S6300017.JPG" width="200" /></a></span><br />
<span style="color: blue;"><b>Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele</b> - Budi Daya Lele Dumbo Untuk Pembibitan</span><br />
<span style="color: blue;">Peluang Usaha Budi Daya Lele dumbo Untuk tujuan pembibitan bisa dilakukan antara lain:</span><br />
<span style="color: blue;">- Pemijahan dan penetasan telur lele dumbo, setelah menetas bisa dijual
kepada peternak lain untuk dibesarkan atau dipelihara lagi sampai
besar. Karena bibit lele dumbo baru menetas sudah bisa dijual, sehingga
merupakan peluang usaha bagi yang memilih menekuni bidang ini. Jika
lahan yang tersedia sempit solusi ini bisa menjadi alternatif. Modal
untuk usaha ini hanya tempat dan indukan lele dumbo. Bibit Lele dumbo
baru menetas biasanya dihargai berdasarkan perkiraan jumlah anakan Lele
Dumbo, yang ditentukan berdasarkan bobot induk dan jumlah induk Lele
Dumbo.</span><br />
<span style="color: blue;">- Penyediaan Bibit Ukuran 2-3 cm, dalam kurun waktu satu bulan setelah
menetas bibit lele dumbo telah mencapai ukuran 2-3 cm dan siap untuk
dijual ke pasaran. Pembesaran benih lele dari menetas hingga ukuran ini
idealnya ditempatkan pada kolam lumpur atau sawah, sehingga memerlukan
lahan yang relatif luas. Meski di kolam terpal tetap bisa dilakukan
tetapi tidak bisa dalam jumlah yang besar, meski demikian peluang usaha
tetap terbuka. Pembesaran Lele Dumbo pada bak atau kolam terpal pada
ukuran ini memerlukan makanan tambahan berupa pelet buatan pabrik.</span><br />
<span style="color: blue;">- Penyediaan Bibit ukuran 5-7 cm, pada ukuran 5-7 cm benih lele dumbo
siap dijual sebagai bibit yang mendatangkan peluang usaha. Biasanya
ukuran ini dipelihara oleh peternak sampai ukuran layak konsumsi.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"><b>Pemeliharaan Lele Dumbo Untuk Konsumsi</b></span><br />
<span style="color: blue;">Lele dumbo untuk keperluan konsumsi biasanya dipelihara mulai dari
ukuran 5-7 cm atau lebih besar, untuk hasil panen cepat bisa dilakukan
dalam waktu 2 bulan dengan pemberian makanan yang ekstra dan optimal.
Peluang usaha budi daya lele dumbo untuk konsumsi ini relatif lebih
mudah karena ukuran lele yang besar lebih tahan terhadap penyakit, dan
tingkat hidup lebih tinggi. Untuk mendapatkan ukuran lele dumbo yang
lebih besar memerlukan waktu 3 sampai 4 bulan.</span><br />
<span style="color: blue;">Persiapan Pembuatan Kolam Terpal</span><br />
<span style="color: blue;">Persiapan untuk budi daya lele dumbo dengan kolam terpal meliputi
persiapan lahan kolam , persiapan material terpal ,dan persiapan
perangkat pendukung. Lahan yang perlu disediakan disesuaikan dengan
keadaan dan jumlah lele yang akan dipelihara. Untuk Pembesaran sampai
tingkat konsumsi bisa digunakan lahan dengan ukuran 2 x 1x 0.6 meter,
yang bisa diisi dengan 100 ekor lele dumbo ukuran 5-7 cm. Model
pembuatan kolam bisa dengan menggali tanah kemudian diberi terpal atau
dengan membuat rangka dari kayu yang kemudian diberi terpal. Cara
pertama lebih membuat terpal tahan lebih lama.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"><b>Pemeliharaan Lele Dumbo</b></span><br />
<span style="color: blue;">Pertama kali kolam terpal diisi dengan air yang tidak terlalu dalam
terlebh dahulu, untuk lele dumbo ukuran 5-7 cm bisa diisi air 40 cm
terlebih dahulu, agar ikan tidak terlalu capek naik dan turun dasar
kolam untuk mengambil oksigen, seiring dengan bertambahnya usia dan
ukuran kedalaman air ditambah. Perlu disediakan pula rumpon atau semacam
perlindungan untuk lele. Karena lele merupakan ikan yang senang
bersembunyi di daerah yang tertutup.</span><br />
<span style="color: blue;">Pemberian pakan dilakukan dengan pemberian pelet sehari dua kali, lebih
bagus lagi lebih dari dua kali tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit.
Jika di lingkungan tersedia pakan alami seperti Bekicot, kerang, keong
emas, rayap dan lain-lain, bisa diberikan makanan alami tersebut.
Makanan alami selain bisa menghemat pengeluaran juga memiliki kandungan
protein yang tinggi sehingga pertumbuhan lele dumbo lebih cepat. Selain
itu ada beberapa teknologi yang bisa dipakai untuk mempercepat
pertumbuhan ikan lele dan ikan lainnya.</span><br />
<span style="color: blue;">Meski Lele dumbo tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu
diganti air sekitar 10-30% setiap minggu, agar kolam tidak terlalu
kotor dan berbau. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air yang
kotor. Pada usia satu bulan atau jika diperlukan perlu dilakukan
seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang berbeda. Biasanya
lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak
dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut
makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang
penyakit agar tidak menular.Pembuatan Kolam Terpal Untuk Lele</span><br />
<span style="color: blue;">Posted by nto on Jul 4, '08 5:20 AM for everyone</span><br />
<span style="color: blue;">Setelah perkenalan dan analisa usaha pembesaran ikan lele di kolam
terpal, sekarang gw coba untuk sedikit menjelaskan cara pembuatan kolam
terpalnya. Penjelasan ini sesuai dengan apa yang saya
lakukan sendiri, sehingga mungkin ada beberapa perbedaan dengan orang2
yang sudah pernah membuat kolam serupa or perbedaan dengan apa yang
sudah di jelaskan di blog2 lain.</span><br />
<span style="color: blue;">Apa saja yang di perlukan untuk membuat kolam terpal?</span><br />
<span style="color: blue;">1. Lahan, usahakan lahan yang sedikit rindang, tapi jangan langsung di bawah pohon.</span><br />
<span style="color: blue;">2. Terpal, berukuran ukuran 4x5. yang gw pake adalah terpal jenis A3, lebih tebal. Tapi gw</span><br />
<span style="color: blue;">juga pernah ngeliat beberapa kolam sejenis dengan terpal yang lebih tipis. Jadi, gw pikir itu</span><br />
<span style="color: blue;">pun bisa di pakai untuk menghemat biaya.</span><br />
<span style="color: blue;">3. Bambu, diperlukan bambu yang dibelah besar. dengan ukuran 2,2 meter sebanyak kurang</span><br />
<span style="color: blue;">lebih 10 belahan, dan ukuran 3,2 meter sebanyak kurang lebih 10 belahan.</span><br />
<span style="color: blue;">4. Tiang patok, diperlukan kayu yang nantinya bakal tumbuh agar bisa bertahan lama, seperti</span><br />
<span style="color: blue;">tanaman Hanjuang or apa sajalah yang kuat . Jangan menggunakan bambu karena masa</span><br />
<span style="color: blue;">pakainya terbatas. </span><br />
<span style="color: blue;">5. Paku, digunakan untuk memaku belahan bambu ke patoknya.</span><br />
<span style="color: blue;">6. Kawat, digunakan untuk mengikat terpal ke patok/bambu.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"><b>Cara pembuatan :</b></span><br />
<span style="color: blue;">Setelah semua bahan tersedia, terlebih dulu ratakan tanah yang akan di
pakai untuk mendirikan kolam terpal, jangan sampai ada benda tajam di
atasnya. Lalu dirikanlah patok di empat sudut berbeda dengan ukuran
panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Kemudian pasang belahan bambu 2,2 m
untuk lebarnya dengan menggunakan paku, dan belahan bambu 3,2 m untuk
panjangnya. pasang agak merapat agar rangka kolam kuat, setelah semua
terpasang, maka terpal dapat dipasang membentuk segi empat di dalam
rangka tersebut. Ujung terpal di ikat kuat2 dengan kawat ke patok.
Karena nantinya terpal akan diisi air, maka pastikan rangka kolam
terpasang dengan kuatAnalisa Usaha Budidaya Lele Kolam Terpal</span><br />
<span style="color: blue;">Posted by nto on Jul 4, '08 3:38 AM for everyone</span><br />
<span style="color: blue;">Seperti diceritakan disini, gw coba kasih gambaran berapa sih
keuntungan yang kita peroleh untuk membuat usaha ini? Analisa usaha ini
gw buat sendiri berdasarkan apa yang telah gw alami dan pelajari. Yang
gw alami artinya sampai tahap pembelian bibit dan pakan. Sedangkan yang
lainnya berdasarkan yang gw pelajari dan cari tau.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">1. Analisa Usaha yang gw buat secara umum</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Analisa Usaha Budidaya Lele </span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">A. Biaya Investasi</span><br />
<span style="color: blue;">1. 3 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- = Rp. 450.000,-</span><br />
<span style="color: blue;">2. Selang 15 meter @Rp.2.500,- = Rp. 37.500,-</span><br />
<span style="color: blue;">3. Ember karet 2 buah @Rp.10.000,- = Rp. 20.000,-</span><br />
<span style="color: blue;">4. Gayung 1 buah @Rp. 5000,- = Rp. 5.000,-</span><br />
<span style="color: blue;">5. Lamit 1 buah @Rp.15.000,- = Rp. 15.000,-</span><br />
<span style="color: blue;">Jumlah = Rp. 527.500,-</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">B. Biaya Produksi</span><br />
<span style="color: blue;">1. Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,- = Rp.1.500.000,-</span><br />
<span style="color: blue;">2. Pakan selama 3 bulan = Rp. 337.000,-</span><br />
<span style="color: blue;">3. Obat-obatan selama 3 bulan = Rp. 50.000,-</span><br />
<span style="color: blue;">4. Tenaga Kerja = Rp. 900.000,-</span><br />
<span style="color: blue;">6. Biaya Penyusutan/ periode Rp.527.500 : 10 = Rp. 52.750,-</span><br />
<span style="color: blue;">5. Biaya lain-lain = Rp. 100.000,-</span><br />
<span style="color: blue;">Jumlah = Rp. 2.939.750,-</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Perkiraan Hasil</span><br />
<span style="color: blue;">Panen : 70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 7000, = Rp. 3.500.000,-</span><br />
<span style="color: blue;">Pendapatan = Rp. 3.500.000 – 2.939.750 = Rp.560.250,-</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">BEP = Rp. 2.939.750 : 500 = Rp. 5879.5</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Nah, itu analisa usaha secara umum dengan perhitungan 5000 bibit lele
yang di tanam. Sekarang analisa usaha yang bener2 gw alami dalam arti
kata apa adanya saja.. hehehe...</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">2. Analisa usaha itung2an skala kecil yang gw alami saat ini </span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Biaya investasi</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">1. Lahan Tanah (saya tanggung) Rp. 0,-</span><br />
<span style="color: blue;">2. 2 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- Rp. 300.000,- </span><br />
<span style="color: blue;">3. Bambu (saya tanggung) Rp. 0,- </span><br />
<span style="color: blue;">4. Paku 1 kg Rp. 8.000, </span><br />
<span style="color: blue;">5. Tukang (saya sendiri) Rp. 0,-</span><br />
<span style="color: blue;">Jumlah Rp. 308.000,- </span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Biaya Produksi</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">1. Bibit/benih 1000 ekor @Rp.300,- Rp. 300.000,-</span><br />
<span style="color: blue;">2. Pakan :</span><br />
<span style="color: blue;">Pakan bulan pertama 5kg @Rp. 10.000,- Rp. 50.000,</span><br />
<span style="color: blue;">Pakan selanjutnya 1Bal @Rp. 180.000,- Rp. 180.000,-</span><br />
<span style="color: blue;">Biaya obat/lain-lain Rp. 50.000,-</span><br />
<span style="color: blue;">Jumlah Rp. 580.000,-</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Jumlah modal awal = Rp. 888.000</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Diperkirakan panen 1 kolam 150 kg</span><br />
<span style="color: blue;">Harga lele /bulan Mei 2008 = Rp. 9.000/kg (harga bisa berubah sewaktu-waktu)</span><br />
<span style="color: blue;">150 X 9.000 = Rp. 1.350.000</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Pemasukan/panen = Rp. 1.350.000</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Keuntungan/panen = Rp. 1.350.000 - Rp. 888.000</span><br />
<span style="color: blue;">= Rp. 462.000,-</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Itu analisa usaha untuk panen pertama. Untuk panen2 selanjutnya jelas
lebih besar karena tidak memerlukan biaya investasi lagi. Oya, kata2
"saya tanggung" itu artinya gw tidak mengeluarkan biaya untuk itu.
beruntung banget di rumah ada lahan sedikit dan kebun bambu.
hehehehe....</span><br />
<span style="color: blue;"> Selamat mencoba jika tertarik!</span><br />
<span style="color: blue;">Wow bagaimana bisnis ini cukup enggiurakan bukan ? jika anda tertarik untuk menekuni <b>Peternakan Dan Budidaya Iklan Lele</b> mulailah sekarang juga, semoga dengan ini anda mempunyai inspirasi usaha yang mungkin sedang anda cari.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<span style="color: blue;">Artikel ini saya kumpulkan dari berbagai sumber yang menurut saya bermanfaat dan terpercaya, segala materi saya kumpulkan guna membantu anda yang mencari tentang <i>Peternakan Dan Budidaya Ikan Lele</i> semoga bermanfaat..</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-8461247485906263732013-04-28T21:40:00.001-07:002013-10-09T19:32:29.329-07:00budidaya apel<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="color: white;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi6qBPvntgvicq1h3DwbxjuVjexPiq4tvPH-q-bpA8r11dMqeM291JsLik8KitvAU7nT-fbIPNh0amcSyI28pvMzjt925zdgHBRpDQoX2SBWoL4xHkJ6qeM8huHpfePle-yjF2jACSbaY/s1600/apel.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" id="irc_mi" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi6qBPvntgvicq1h3DwbxjuVjexPiq4tvPH-q-bpA8r11dMqeM291JsLik8KitvAU7nT-fbIPNh0amcSyI28pvMzjt925zdgHBRpDQoX2SBWoL4xHkJ6qeM8huHpfePle-yjF2jACSbaY/s320/apel.jpg" style="margin-top: 44px;" width="320" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Bik7JrUgASoebzQ9xIBWpVY4z4d5VrBD_TFyfm0pvbskzCIZrsWvQGVl6zbp-xpoGZhijhgbD89rP3QuNJfd2Hx8iBJ9Rf9soXlVg9InoRVRwuBX9UINeNFCqp6Z1f67hgB_N4DokWHs/s1600/apel.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" id="irc_mi" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Bik7JrUgASoebzQ9xIBWpVY4z4d5VrBD_TFyfm0pvbskzCIZrsWvQGVl6zbp-xpoGZhijhgbD89rP3QuNJfd2Hx8iBJ9Rf9soXlVg9InoRVRwuBX9UINeNFCqp6Z1f67hgB_N4DokWHs/s320/apel.jpg" style="margin-top: 0px;" width="320" /></a>BUDIDAYA APEL</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">1. SEJARAH SINGKAT</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Apel merupakan tanaman
buah tahunan yang berasal dari daerah Asia Barat dengan iklim sub
tropis. Di Indonesia apel telah ditanam sejak tahun 1934 hingga saat
ini.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">2. JENIS TANAMAN</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Menurut sistematika, tanaman apel termasuk dalam:</span><br />
<span style="color: white;">1) Divisio : Spermatophyta</span><br />
<span style="color: white;">2) Subdivisio : Angiospermae</span><br />
<span style="color: white;">3) Klas : Dicotyledonae</span><br />
<span style="color: white;">4) Ordo : Rosales</span><br />
<span style="color: white;">5) Famili : Rosaceae</span><br />
<span style="color: white;">6) Genus : Malus</span><br />
<span style="color: white;">7) Spesies : Malus sylvestris Mill</span><br />
<span style="color: white;">Dari
spesies Malus sylvestris Mill ini, terdapat bermacam-macam varietas
yang memiliki ciri-ciri atau kekhasan tersendiri. Beberapa varietas apel
unggulan antara lain: Rome Beauty, Manalagi, Anna, Princess Noble dan
Wangli/Lali jiwo.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">3. MANFAAT TANAMAN</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Apel mengandung banyak vitamin C dan B. Selain itu apel kerap menjadi pilihan para pelaku diet sebagai makanan substitusi.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">4. SENTRA PENANAMAN</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Di
Indonesia, apel dapat tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi.
Sentra produksi apel di adalah Malang (Batu dan Poncokusumo) dan
Pasuruan (Nongkojajar), Jatim. Di daerah ini apel telah diusahakan sejak
tahun 1950, dan berkembang pesat pada tahun 1960 hingga saat ini.
Selain itu daerah lain yang</span><br />
<span style="color: white;">banyak dinanami apel adalah Jawa Timur
(Kayumas-Situbondo, Banyuwangi), Jawa Tengah (Tawangmangu), Bali
(Buleleng dan Tabanan), Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan
Sulawesi Selatan. Sedangkan sentra penanaman dunia berada di Eropa,
Amerika, dan Australia.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">5. SYARAT TUMBUH</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">5.1. Iklim</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">1)
Curah hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan
110-150 hari/tahun. Dalam setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan
dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat berbunga akan
menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah.</span><br />
<span style="color: white;">2) Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap harinya, terutama pada saat pembungaan.</span><br />
<span style="color: white;">3) Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27 derajat C.</span><br />
<span style="color: white;">4) Kelembaban udara yang dikehendaki tanaman apel sekitar 75-85%.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">5.2. Media Tanam</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">1)
Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam,
mempunyai lapisan organik tinggi, dan struktur tanahnya remah dan
gembur, mempunyai aerasi, penyerapan air, dan porositas baik, sehingga
pertukaran oksigen, pergerakan hara dan kemampuan menyimpanan airnya
optimal.</span><br />
<span style="color: white;">2) Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.</span><br />
<span style="color: white;">3)
Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7
dan kandungan air tanah yang dibutuhkan adalah air tersedia.</span><br />
<span style="color: white;">4) Dalam pertumbuhannya tanaman apel membutuhkan kandungan air tanah yang cukup.</span><br />
<span style="color: white;">5)
Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman,
sehingga bila masih memungkinkan dibuat terasering maka tanah masih
layak ditanami.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">5.3. Ketinggian Tempat</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Tanaman apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian 700-1200 m dpl. dengan ketinggian optimal 1000-1200 m dpl.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">6. PEDOMAN BUDIDAYA</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">6.1. Pembibitan</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Perbanyakan
tanaman apel dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan yang
baik dan umum dilakukan adalah perbanyakan vegetatif, sebab perbanyakan
generatif memakan waktu lama dan sering menghasilkan bibit yang
menyimpang dari induknya. Teknik perbanyakan generatif dilakukan dengan
biji, sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan okulasi atau
penempelan (budding), sambungan</span><br />
<span style="color: white;">(grafting) dan stek.</span><br />
<span style="color: white;">1) Persyaratan Benih</span><br />
<span style="color: white;">Syarat
batang bawah : merupakan apel liar, perakaran luas dan kuat, bentuk
pohon kokoh, mempunyai daya adaptasi tinggi. Sedangkan syarat mata tunas
adalah berasal dari batang tanaman apel yang sehat dan memilki
sifat-sifat unggul.</span><br />
<span style="color: white;">2) Penyiapan Benih</span><br />
<span style="color: white;">Penyiapan benih dilakukan dengan cara perbanyakan batang bawah dilakukan langkah-langkah sebagai beriku t:</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">a) Anakan / siwilan</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">1. Ciri anakan yang diambil adalah tinggi 30 cm, diameter 0,5 cm dan kulit batang kecoklatan.</span><br />
<span style="color: white;">2.
Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif dengan cara
menggali tanah disekitar pohon, lalu anakan dicabut beserta akarnya
secara berlahan-lahan dan hati-hati.</span><br />
<span style="color: white;">3. Setelah anakan dicabut,
anakan dirompes dan cabang-cabang dipotong, lalu ditanam pada bedengan
selebar 60 cm dengan kedalaman parit 40 cm.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">b) Rundukan (layering)</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">1. Bibit hasil rundukan dapat diperoleh dua cara yaitu:</span><br />
<span style="color: white;">-
Anakan pohon induk apel liar: anakan yang agak panjang direbahkan
melekat tanah, kemudian cabang dijepit kayu dan ditimbun tanah;
penimbunan dilakukan tiap 2 mata; bila sudah cukup kuat, tunas dapat</span><br />
<span style="color: white;">dipisahkan dengan cara memotong cabangnya.</span><br />
<span style="color: white;">-
Perundukan tempelan batang bawah: dilakukan pada waktu tempelan dibuka
(2 minggu) yaitu dengan memotong 2/3 bagian penampang batang bawah,
sekitar 2 cm diatas tempelan; bagian atas keratan dibenamkan dalam tanah
kemudian ditekuk lagi keatas. Pada tekukan diberi penjepit kayu atau
bambu.</span><br />
<span style="color: white;">2. Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, dilakukan
pemisahan bakal bibit dengan cara memotong miring batang tersebut
dibawah keratan atau tekukan. Bekas luka diolesi defolatan.</span><br />
<span style="color: white;">c) Stek</span><br />
<span style="color: white;">Stek
apel liar berukuran panjang 15-20 cm ( diameter seragam dan lurus),
sebelum ditanam bagian bawah stek dicelupkan ke larutan Roton F untuk
merangsang pertumbuhan akar. Jarak penanaman 30 x 25 cm, tiap bedengan
ditanami dua baris. Stek siap diokulasi pada umur 5 bulan, diameter
batang ± 1</span><br />
<span style="color: white;">cm dan perakaran cukup cukup kuat.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">3) Teknik Pembiitan</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">a) Penempelan</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">1.
Pilih batang bawah yang memenuhi syarat yaitu telah berumur 5 bulan,
diameter batang ± 1 cm dan kulit batangnya mudah dikelupas dari kayu.</span><br />
<span style="color: white;">2.
Ambil mata tempel dari cabang atau batang sehat yang berasal dari pohon
apel varietas unggul yang telah terbukti keunggulannya. Caranya adalah
dengan menyayat mata tempel beserta kayunya sepanjang 2,5-5 cm (Matanya
ditengah-tengah). Kemudian lapisan kayu dibuang dengan hati-hati agar
matanya tidak rusak</span><br />
<span style="color: white;">3. Buat lidah kulit batang yang terbuka pada
batang bawah setinggi ± 20 cm dari pangkal batang dengan ukuran yang
disesuaikan dengan mata tempel. Lidah tersebut diungkit dari kayunya dan
dipotong setengahnya.</span><br />
<span style="color: white;">4. Masukkan mata tempel ke dalam lidah batang
bawah sehingga menempel dengan baik. Ikat tempelan dengan pita plastik
putih pada seluruh bagian tempelan.</span><br />
<span style="color: white;">5. Setelah 2-3 minggu, ikatan
tempelan dapat dibuka dan semprot/ kompres dengan ZPT. Tempelan yang
jadi mempunyai tanda mata tempel berwarna hijau segar dan melekat.</span><br />
<span style="color: white;">6.
Pada okulasi yang jadi, kerat batang sekitar 2 cm diatas okulasi dengan
posisi milintang sedikit condong keatas sedalam 2/3 bagian penampang.</span><br />
<span style="color: white;">Tujuannya untuk mengkonsentrasikan pertumbuhan sehingga memacu pertumbuhan mata tunas.</span><br />
<span style="color: white;">b) Penyambungan</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">1. Batang atas (entres) berupa cabang (pucuk cabang lateral).</span><br />
<span style="color: white;">2. Batang bawah dipotong pada ketinggian ± 20 cm dari leher akar.</span><br />
<span style="color: white;">3. Potong pucuknya dan belah bagian tengah batang bawah denngan panjang 2-5 cm.</span><br />
<span style="color: white;">4.
Cabang entres dippotong sepanjang ± 15 cm (± 3 mata), daunnya dibuang,
lalu pangkal batang atas diiris berbentuk baji. Panjang irisan sama
dengan panjang belahan batang bawah.</span><br />
<span style="color: white;">5. Batang atas disisipkan ke belahan batang bawah, sehingga kambium keduanya bisa bertemu.</span><br />
<span style="color: white;">6. Ikat sambungan dengan tali plastik serapat mungkin.</span><br />
<span style="color: white;">7.
Kerudungi setiap sambungan dengan kantung plastik. Setelah berumur 2-3
minggu, kerudung plastik dapat dibuka untuk melihat keberhasilan
sambungan.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">4) Pemeliharaan pembibitan</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Pemeliharaan batang bawah meliputi</span><br />
<span style="color: white;">a)
Pemupukan: dilakukan 1-2 bulan sekali dengan urea dan TSP masing-masing
5 gram per tanaman ditugalkan (disebar mengelilingi) di sekitar
tanaman.</span><br />
<span style="color: white;">b) Penyiangan: waktu penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma.</span><br />
<span style="color: white;">c) Pengairan: satu minggu sekali (bila tidak ada hujan)</span><br />
<span style="color: white;">d)
Pemberantasan hama dan penyakit: disemprotkan pestisida 2 kali tiap
bulan dengan memperhatikan gejala serangan. Fungisida yang digunakan
adalah Antracol atau Dithane, sedangkan insektisida adalah Supracide
atau Decis.</span><br />
<span style="color: white;">Bersama dengan ini dapat pula diberikan pupuk daun, ditambah perekat Agristic.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">5) Pemindahan Bibit</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Bibit
okulasi grafting (penempelan dan sambungan) dapat dipindahkan ke lapang
pada umur minimal 6 bulan setelah okulasi, dipotong hingga tingginya
80-100 cm dan daunnya dirompes.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">6.2. Pengolahan Media Tanam</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">1) Persiapan</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Persiapan
yang diperlukan adalah persiapan pengolahan tanah dan pelaksanaan
survai. Tujuannya untuk mengetahui jenis tanaman, kemiringan tanah,
keadaan tanah, menentukan kebutuhan tenaga kerja, bahan paralatan dan
biaya yang diperlukan.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">2) Pembukaan Lahan</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Tanah diolah dengan cara mencangkul tanah sekaligus membersihkan sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">3) Pembentukan Bedengan</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Pada tanaman apel bedeng hampir tidak diperlukan, tetapi hanya peninggian alu penanaman.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">4) Pengapuran</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah. Pengapuran hanya dilakukan apabila ph tanah kurang dari 6.</span><br />
<span style="color: white;">5) Pemupukan</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Pupuk
yang diberikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang sebanyak 20
kg per lubang tanam yang dicampur merata dengan tanah, setelah itu
dibiarkan selama 2 minggu.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">6.3. Teknik Penanaman</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">1) Penentuan Pola Tanam</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Tanaman
apel dapat ditanam secara monokultur maupun intercroping. Intercroping
hanya dapat dilakukan apabila tanah belum tertutup tajuk-tajuk daun atau
sebelum 2 tahun. Tapi pada saat ini, setelah melalui beberapa
penelitian intercroping pada tanaman apel dapat dilakukan dengan tanaman
yang berhabitat</span><br />
<span style="color: white;">rendah, seperti cabai, bawang dan lain-lain. Tanaman
apel tidak dapat ditanam pada jarak yang terlalu rapat karena akan
menjadi sangat rimbun yang akan menyebabkan kelembaban tinggi, sirkulasi</span><br />
<span style="color: white;">udara
kurang, sinar matahari terhambat dan meningkatkan pertumbuhan penyakit.
Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung varietas. Untuk
varietas Manalagi dan Prices Moble adalah 3-3.5 x 3.5 m, sedangkan untuk
varietas Rome Beauty dan Anna dapat lebih pendek yaitu 2-3 x 2.5-3 m.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">2. Pembuatan Lubang Tanam</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Ukuran
lubang tanam antara 50 x 50 x 50 cm sampai 1 x 1 x 1 m. Tanah atas dan
tanah bawah dipisahkan, masing-masing dicampur pupuk kandang
sekurangkurangnya 20 kg. Setelah itu tanah dibiarkan selama ± 2 minggu,
dan menjelang tanam tanah galian dikembalikan sesuai asalnya.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">3. Cara Penanaman</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Penanaman apel dilakukan baik pada musim penghujan atau kemarau (di sawah). Untuk lahan tegal dianjurkan pada musim hujan.</span><br />
<span style="color: white;">Cara penanaman bibit apel adalah sebagai berikut:</span><br />
<span style="color: white;">a. Masukan tanah bagian bawah bibit kedalam lubang tanam.</span><br />
<span style="color: white;">b. Masukan bibit ditengah lubang sambil diatar perakarannya agar menyebar.</span><br />
<span style="color: white;">c. Masukan tanah bagian atas dalam lubang sampai sebatas akar dan ditambah tanah galian lubang.</span><br />
<span style="color: white;">d.
Bila semua tanah telah masuk, tanah ditekan-tekan secara perlahan
dengan tangan agar bibit tertanam kuat dan lurus. Untuk menahan angin,
bibit dapat ditahan pada ajir dengan ikatan longgar.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">6.4. Pemeliharaan Tanaman</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">1) Penjarangan dan penyulaman</span><br />
<span style="color: white;">Penjarangan
tanaman tidak dilakukan, sedangkan penyulaman dilakukan pada tanaman
yang mati atau dimatikan kerena tidak menghasilkan dengan cara menanam
tanaman baru menggantikan tanaman lama. Penyulaman sebaiknya dilakukan
pada musim penghujan.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">2) Penyiangan</span><br />
<span style="color: white;">Penyiangan dilakukan hanya
bila disekitar tanaman induk terdapat banyak gulma yang dianggap dapat
mengganggu tanaman. Pada kebun yang ditanami apel dengan jarak tanam
yang rapat (± 3x3 m), peniangan hampir tidak perlu dilakukan karena
tajuk daun menutupi permukaan tanah sehingga rumput-rumput tidak dapat
tumbuh.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">3) Pembubunan</span><br />
<span style="color: white;">Penyiangan biasanya diikuti dengan
pembubunan tanah. Pembubunan dimaksudkan untuk meninggikan kembali tanah
disekitar tanaman agar tidak tergenang air dan juga untuk menggemburkan
tanah. Pembubunan biasanya dilakukan setelah panen atau bersamaan
dengan pemupukan.</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">4) Perempalan/Pemangkasan</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Bagian yang
perlu dipangkas adalah bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm, tunas
yang tumbuh di bawah 60 cm, tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk,
4-6 mata dan bekas tangkai buah, knop yang tidak subur, cabang yang
berpenyakit dan tidak produkrif, cabang yang menyulitkan pelengkungan,
ranting atau daun yang menutupi buah. Pemangkasan dilakukan sejak umur 3
bulan sampai didapat bentuk yang diinginkan(4-5 tahun).</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">5) Pemupukan</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">a) Pada musim hujan/tanah sawah</span><br />
<span style="color: white;">1. Bersamaan rompes daun</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">7. HAMA DAN PENYAKIT</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">7.1. Hama</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">1) Kutu hijau (Aphis pomi Geer)</span><br />
<span style="color: white;"><br /></span>
<span style="color: white;">Ciri:
kutu dewasa berwarna hijau kekuningan, antena pendek, panjang tubuh 1,8
mm, ada yang bersayap ada pula yang tidak; panjang sayap 1,7 mm
berwarna hitam; perkembangbiakan sangat cepat, telur dapat menetas dalam
3-4 hari. Gejala: (1) nimfa maupun kutu dewasa menyerang dengan
mengisap cairan selsel</span><br />
<span style="color: white;">daun secara berkelompok dipermukaan daun muda,
terutama ujung tunas muda, tangkai cabang, bunga, dan buah; (2) kutu
menghasilkan embun madu yang akan melapisi permukaan daun dan merangsang
tumbuhnya jamur hitam (embun jelaga); daun berubah bentuk, mengkerut,
leriting, terlambat berbunga, buah-buah muda gugur,jika tidak mutu
buahpun jelek. Pengendalian: (1) sanitasi kebun dan pengaturan jarak
tanam (jangan terlalu rapat); (2) dengan musuh alami coccinellidae
lycosa; (3) dengan penyemprotan Supracide 40 EC (ba Metidation) dosis 2
cc/liter air atau 1-1,6 liter; (4) Supracide 40 EC dalam 500-800
liter/ha air dengan interval penyemprotan 2 minggu sekali; (5) Convidor
200 SL (b.a. Imidakloprid) dosis 0,125-0,250 cc/liter air; (6) Convidor
200 SL dalam 600 liter/h air dengan interval penyemprotan 10 hari sekali
(7) Convidor ini dapat mematikan sampai telur-telurnya; cara
penyemprotan dari atas ke bawah. Penyemprotan dilakukan 1-2 minggu
sebelum pembungaan dan dilanjutkan 1-1,5 bulan setelah bunga mekar
sampai 15 hari sebelum panen.
</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-66988136115418550662013-04-28T21:25:00.001-07:002013-10-09T19:33:29.350-07:00Budidaya Stroberi <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title">
</h3>
<h3 class="post-title entry-title">
Budidaya Stroberi
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: center;">
STROBERI</div>
<div style="text-align: center;">
( Fragaria chiloensis L. / F. vesca L. )</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV203HaGO4nX_RRPJQRLNpnV7Rv8V2ZQSJyBbHnHYZwRW9dZyO0HG1-8Yq0XOBVqvOt28p4mCT0FcO3C4tIpM2JaawF8S4nyuLL9iK9OL6UPxLxHHbhdlc0iGRTdD9dTlg2nrw_BhP0Q5r/s200/my+strawberry107+.jpg" width="200" /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
1. SEJARAH <br />
Stroberi merupakan tanaman buah berupa herba yang ditemukan
pertama kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi
yaitu Fragaria chiloensis L menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa
dan Asia. Selanjutnya spesies lain, yaitu F. vesca L. lebih menyebar
luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis stroberi ini pula yang pertama
kali masuk ke Indonesia.<br />
<br />
2. JENIS TANAMAN<br />
Klasifikasi botani tanaman stroberi adalah sebagai berikut:<br />
Divisi : Spermatophyta<br />
Sub divisi : Angiospermae<br />
Kelas : Dicotyledonae<br />
Keluarga : Rosaceae<br />
Genus : Fragaria<br />
Spesies : Fragaria spp.<br />
<br />
Stroberi yang kita temukan di pasar swalayan adalah hibrida yang
dihasilkan dari persilangan F. virgiana L. var Duchesne asal Amerika
Utara dengan F. chiloensis L. var Duchesne asal Chili. Persilangan itu
menghasilkan hibrid yang merupakan stroberi modern (komersil) Fragaria x
annanassa var Duchesne. Varitas stroberi introduksi yang dapat ditanam
di Indonesia adalah Osogrande,<br />
Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella dan Red
Gantlet. Di Cianjur ditanam varitas Hokowaze asal Jepang yang cepat
berbuah. Petani Lembang (Bandung) yang sejak lama menanam stroberi,
menggunakan varitas lokal Benggala dan Nenas yang cocok untuk membuat
makanan olahan dari stroberi seperti jam.<br />
<br />
3. MANFAAT TANAMAN<br />
Buah stroberi dimanfaatkan sebagai makanan dalam keadaan segar
atau olahannya. Produk makanan yang terbuat dari stroberi telah banyak
dikenal misalnya sirup, jam, ataupun stup (compote) stroberi.<br />
<br />
4. SENTRA PENANAMAN<br />
Dapat dikatakan bahwa budidaya stroberi belum banyak dikenal dan
diminati. Karena memerlukan temperatur rendah, budidaya di Indonesia
harus dilakukan di dataran tinggi. Lembang dan Cianjur (Jawa Barat)
adalah daerah sentra pertanian di mana petani sudah mulai banyak
membudidayakan stroberi. Dapat dikatakan bahwa untuk saat ini, kedua
wilayah tersebut adalah sentra penanaman stroberi.<br />
<br />
5. SYARAT PERTUMBUHAN<br />
5.1. Iklim<br />
1) Tanaman stroberi dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 600-700 mm/tahun.<br />
2) Lamanya penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan dalam pertumbuhan adalah 8–10 jam setiap harinya.<br />
3) Stroberi adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik
di dataran tinggi tropis yang memiliki temperatur 17–20 derajat C.<br />
4) Kelembaban udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman stroberi antara 80-90%.<br />
<br />
5.2. Media Tanam<br />
1) Jika ditanam di kebun, tanah yang dibutuhkan adalah tanah liat
berpasir, subur, gembur, mengandung banyak bahan organik, tata air dan
udara baik.<br />
2) Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang ideal untuk budidaya stroberi
di kebun adalah 5.4-7.0, sedangkan untuk budidaya di pot adalah 6.5–7,0.<br />
3) Jika ditanam dikebun maka kedalaman air tanah yang disyaratkan adalah
50-100 cm dari permukaan tanah. Jika ditanam di dalam pot, media harus
memiliki sifat poros, mudah merembeskan airdan unsur hara selalu
tersedia.<br />
<br />
5.3. Ketinggian Tempat<br />
Ketinggian tempat yang memenuhi syarat iklim tersebut adalah 1.000-1.500 meter dpl.<br />
<br />
6. PEDOMAN BUDIDAYA<br />
6.1. Pembibitan<br />
Stroberi diperbanyak dengan biji dan bibit vegetatif (anakan dan
stolon atau akar sulur). Adapun kebutuhan bibit per hektar antara
40.000-83.350.<br />
1) Perbanyakan dengan biji<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIE86-T-EFQRpLJcAFtYnex0r-ruaZDBhiTEv0Zh0J7Rs71OMsghILcBx9vsi_iRw7tDQG5QQTa93uoHBSaxvVwGkUvJdY7x76WmrzBS5BtiztAz8BwFwzvojTO6sl3Ylqo9wpA3d_wRyj/s1600/stroberi+bibith.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIE86-T-EFQRpLJcAFtYnex0r-ruaZDBhiTEv0Zh0J7Rs71OMsghILcBx9vsi_iRw7tDQG5QQTa93uoHBSaxvVwGkUvJdY7x76WmrzBS5BtiztAz8BwFwzvojTO6sl3Ylqo9wpA3d_wRyj/s1600/stroberi+bibith.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bibit vegetatif</td></tr>
</tbody></table>
1. Benih dibeli dari toko pertanian, rendam benih di dalam air selama 15 menit lalu keringanginkan.<br />
2. Kotak persemaian berupa kotak kayu atau plastik, diisi dengan media
berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang (kompos) halus yang
bersih (1:1:1).<br />
Benih disemaikan merata di atas media dan tutup dengan tanah tipis.
Kotak semai ditutup dengan plastik atau kaca bening dan disimpan pada
temperatur 18-20 derajat C.<br />
3. Persemaian disiram setiap hari, setelah bibit berdaun dua helai siap
dipindahtanam ke bedeng sapih dengan jarak antar bibit 2-3 cm. Media
tanam bedeng sapih sama dengan media persemaian. Bedengan dinaungi
dengan<br />
plastik bening. Selama di dalam bedengan, bibit diberi pupuk daun.
Setelah berukuran 10 cm dan tanaman telah merumpun, bibit dipindahkan ke
kebun.<br />
2) Bibit vegetatif untuk budidaya stroberi di kebun Tanaman induk yang
dipilih harus berumur 1-2 tahun, sehat dan produktif. Penyiapan bibit
anakan dan stolon adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Bibit anakan<br />
Rumpun dibongkar dengan cangkul, tanaman induk dibagi menjadi
beberapa bagian yang sedikitnya mengandung 1 anakan. Setiap anakan
ditanam dalam polibag 18 x 15 cm berisi campuran tanah, pasir dan pupuk
kandang halis (1:1:1), simpan di bedeng persemaian beratap plastik.<br />
2. Bibit stolon<br />
Rumpun yang dipilih telah memiliki akar sulur pertama dan
kedua. Kedua akar sulur ini dipotong. Bibit ditanam di dalam atau
polibag 18 x 15 cm berisi campuran tanah, pasir dan pupuk kandang
(1:1:1). Setelah tingginya 10 cm dan berdaun rimbun, bibit siap
dipindahkan ke kebun.<br />
3) Bibit untuk budidaya stroberi di polibag<br />
Pembibitan dari benih atau anakan/stolon dilakukan dengan cara
yang sama, tetapi media tanam berupa campuran gabah padi dan pupuk
kandang (2:1). Setelah bibit di persemaian berdaun dua atau bibit dari
anakan/stolon di polibag kecil (18 x15) siap pindah, bibit dipindahkan
ke polibag besar ukuran 30 x 20 cm berisi media yang sama. Di polibag
ini bibit dipelihara sampai menghasilkan.<br />
<br />
5.2. Pengolahan Media Tanam<br />
1) Budidaya di Kebun Tanpa Mulsa Plastik<br />
a) Di awal musim hujan, lahan diolah dengan baik sedalam 30-40 cm.<br />
b) Keringanginkan selama 15-30 hari.<br />
c) Buat bedengan: lebar 80 x 100 cm, tinggi 30-40 cm, panjang
disesuaikan dengan lahan, jarak antar bedengan 40 x 60 cm atau guludan:
lebar 40 x 60 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan,
jarak antar guludan 40 x 60 cm.<br />
d) Taburkan 20-30 ton/ha pupuk kandang/kompos secara merata di permukaan bedengan/ guludan.<br />
e) Biarkan bedengan/guludan selama 15 hari.<br />
f) Buat lubang tanam dengan jarak 40 x 30 cm, 50 x 50 cm atau 50 x 40 cm.<br />
<br />
2) Budidaya di Kebun Dengan Mulsa Plastik.<br />
a) Di awal musim hujan, lahan diolah dengan baik dan keringanginkan 15-30 hari.<br />
b) Buatlah bedengan: lebar 80 x 120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang
disesuaikan dengan lahan, jarak antar bedengan 60 cm atau guludan: lebar
bawah 60 cm, lebar atas 40 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan
dengan lahan, jarak antar bedengan 60 cm.<br />
c) Keringanginkan 15 hari.<br />
d) Taburkan dan campurkan dengan tanah bedengan/guludan 200 kg urea, 250 kg SP-36 dan 100 kg/ha KCl.<br />
e) Siram hingga lembab.<br />
f) Pasang mulsa plastik hitam atau hitam perak menutupi bedengan/guludan
dan kuatkan ujung ujungnya dengan bantuan bambu berbentuk U.<br />
g) Buat lubang di atas plastik seukuran alas kaleng bekas susu kental
manis. Jarak antar lubang dalam barisan 30, 40 atau 50 cm, sehingga
jarak tanam menjadi 40 x 30, 50 x 50 atau 50 x 40 cm.<br />
h) Buat lubang tanam di atas lubang mulsa tadi.<br />
3) Pengapuran<br />
Bila tanah masam, 2-4 ton/ha kapur kalsit/dolomit ditebarkan di atas
bedengan/guludan lalu dicampur merata. Pengapuran dilakukan segera
setelah bedengan/guludan selesai dibuat.<br />
<br />
6.3. Teknik Penanaman<br />
1) Siram polybag berisi bibit dan keluarkan bibit bersama media tanamnya dengan hati-hati.<br />
2) Tanam satu bibit di lubang tanam dan padatkan tanah di sekitar pangkal batang.<br />
3) Untuk tanaman tanpa mulsa, beri pupuk dasar sebanyak 1/3 dari dosis
pupuk anjuran (dosis anjuran 200 kg/ha Urea, 250 kg SP-36 dan 150 kg/ha
KCl). Pupuk diberikan di dalam lubang sejauh 15 cm di kiri-kanan
tanaman.<br />
4) Sirami tanah di sekitar pangkal batang sampai lembab.<br />
<br />
6.4. Pemeliharaan Tanaman<br />
1) Penyulaman<br />
Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 15 hari setelah tanam. Tanaman yang disulam adalah yang mati atau tumbuh abnormal.<br />
<br />
2) Penyiangan<br />
Penyiangan dilakukan pada pertanaman stroberi tanpa ataupun dengan mulsa
plastik. Mulsa yang berada di antara barisan/bedengan dicabut dan
dibenamkan ke dalam tanah. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan
gulma, biasanya dilakukan bersama pemupukan susulan.<br />
<br />
3) Perempelan/Pemangkasan<br />
Tanaman yang terlalu rimbun, terlalu banyak daun harus dipangkas.
Pemangkasan dilakukan teratur terutama membuang daun-daun tua/rusak.
Tanaman stroberi diremajakan setiap 2 tahun.<br />
<br />
4) Pemupukan<br />
a) Pertanaman tanpa mulsa: Pupuk susulan diberikan 1,5-2 bulan setelah
tanam sebanyak 2/3 dosis anjuran. Pemberian dengan cara ditabur dalam
larikan dangkal di antara barisan, kemudian ditutup tanah.<br />
b) Pertanaman dengan mulsa: Pupuk susulan ditambahkan jika pertumbuhan
kurang baik. Campuran urea, SP-36 dan KCl (1:2:1,5) sebanyak 5 kg
dilarutkan dalam 200 liter air. Setiap tanaman disiram dengan 350-500 cc
larutan pupuk.<br />
<br />
5) Pengairan dan Penyiraman<br />
Sampai tanaman berumur 2 minggu, penyiraman dilakukan 2 kali sehari.
Setelah itu penyiraman dikurangi berangsur-angsur dengan syarat tanah
tidak mengering. Pengairan bisa dengan disiram atau menjanuhi parit
antar bedengan dengan air.<br />
<br />
6) Pemasangan Mulsa Kering<br />
Mulsa kering dipasang seawal mungkin setelah tanam pada bedengan/ guludan<br />
yang tidak memakai mulsa plastik. Jerami atau rumput kering setebal 3–5 cm<br />
dihamparkan di permukaan bedengan/guludan dan antara barisan tanaman.<br />
<br />
7. HAMA DAN PENYAKIT<br />
7.1. Hama<br />
1) Kutu daun (Chaetosiphon fragaefolii)<br />
Kutu berwarna kuning-kuning kemerahan, kecil (1-2 mm), hidup
bergerombol di permukaan bawah daun. Gejala: pucuk/daun keriput,
keriting, pembentukan bunga/buah terhambat. Pengendalian: dengan
insektisida Fastac 15 EC dan Confidor 200 LC.<br />
<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOhem32Rwfy-QZ-QezTwsg6icHx_JjWJOuPE5Vrm4LuCiIu5Sg6JX2qYAK7jPKZLLV6YnbRlpSdG1Tee-ZAxcE5cgOWWeJPpa4OQVd_RGU1g4R3zhy8Eneftys-YZQ0P1YzJY7zB8zyb9M/s1600/sdssdsd.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOhem32Rwfy-QZ-QezTwsg6icHx_JjWJOuPE5Vrm4LuCiIu5Sg6JX2qYAK7jPKZLLV6YnbRlpSdG1Tee-ZAxcE5cgOWWeJPpa4OQVd_RGU1g4R3zhy8Eneftys-YZQ0P1YzJY7zB8zyb9M/s320/sdssdsd.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tetranychus sp</td></tr>
</tbody></table>
2) Tungau (Tetranychus sp. dan Tarsonemus sp.)<br />
Tungau berukuran sangat kecil, betina berbentuk oval, jantan berbentuk
agak segi tiga dan telur kemerah-merahan. Gejala: daun berbercak kuning
sampai coklat, keriting, mengering dan gugur. Pengendalian: dengan
insektisida Omite 570 EC, Mitac 200 EC atau Agrimec 18 EC.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
3) Kumbang penggerek bunga (Anthonomus rubi), kumbang penggerek akar
(Otiorhynchus rugosostriatus) dan kumbang penggerek batang (O.
sulcatus). Gejala: di bagian tanaman yang digerek terdapat tepung.
Pengendalian: dengan insektisida Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 EC atau
Curacron 500 EC pada waktu menjelang fase berbunga.<br />
<br />
4) Kutu putih (Pseudococcus sp.)<br />
Gejala: bagian tanaman yang tertutupi kutu putih akan menjadi abnormal.
Pengendalian: kimia dengan insektisida Perfekthion 400 EC atau Decis 2,5
EC.<br />
<br />
5) Nematoda (Aphelenchoides fragariae atau A. ritzemabosi)<br />
Hidup di pangkal batang bahkan sampai pucuk tanaman. Gejala: tanaman
tumbuh kerdil, tangkai daun kurus dan kurang berbulu. Pengendalian:
dengan nematisida Trimaton 370 AS, Rugby 10 G atau Nemacur 10 G.<br />
<br />
7.2. Penyakit<br />
1) Kapang kelabu (Botrytis cinerea)<br />
Gejala: bagian buah membusuk dan berwarna coklat lalu mengering. Pengendalian: dengan fungisida Benlate atau Grosid 50 SD.<br />
<br />
2) Busuk buah matang (Colletotrichum fragariae Brooks)<br />
Gejala: buah masak menjadi kebasah-basahan berwarna coklat muda dan buah
dipenuhi massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian: dengan
fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocide 80 AS, Funguran 82 WP,
Cupravit OB 21.<br />
<br />
3) Busuk rizopus (Rhizopus stolonifer).<br />
Gejala: (1) buah busuk, berair, berwarna coklat muda dan bila ditekan
akan mengeluarkan cairan keruh; (2) di tempat penyimpanan, buah yang
terinfeksi akan tertutup miselium jamur berwarna putih dan spora hitam.
Pengendalian:membuang buah yang sakit, pasca panen yang baik dan
budidaya dengan mulsa plastik.<br />
<br />
4) Empulur merah (Phytophthora fragariae Hickman)<br />
Gejala: jamur menyerang akar sehingga tanaman tumbuh kerdil, daun tidak segar, kadang-kadang layu terutama siang hari.<br />
<br />
5) Embun tepung (Sphaetotheca mascularis atau Uncinula necator).<br />
Gejala: bagian yang terserang, terutama daun, tertutup lapisan putih
tipis seperti tepung, bunga akan mengering dan gugur. Pengendalian:
dengan fungisida Benlate atau Rubigan 120 EC.<br />
<br />
6) Daun gosong (Diplocarpon earliana atau Marssonina fragariae)<br />
Gejala: Daun berbercak bulat telur sampai bersudut tidak teratur,
berwarna ungu tua. Pengendalian kimia dengan fungisida Dithane M-45 atau
Antracol 70 WP.<br />
<br />
7) Bercak daun<br />
Penyebab:<br />
(1) Ramularia tulasnii atau Mycosphaerella fragariae, Gejala: bercak
kecil ungu tua pada daun. Pusat bercak berwarna coklat yang akan berubah
menjadi putih;<br />
(2) Pestalotiopsis disseminata, Gejala: bercak bulat pada daun. Pusat
bercak berwarna coklat fua dikelilingi bagian tepi berwarna coklat
kemerahan atau kekuningan, daun mudah gugur <br />
(3) Rhizoctonia solani, Gejala: bercak coklat-hitam besar pada daun.
Pengendalian kimia dengan fungisida bahan aktif tembaga seperti Funguran
82 WP, Kocide 77 WP atau Cupravit OB 21.<br />
<br />
8) Busuk daun (Phomopsis obscurans).<br />
Gejala: noda bula berwarna abu-abu dikelilingi warna merah ungu,
kemudian noda membentuk luka mirip huruf V. Pengendalian: dengan Dithane
M-45, Antracol 70 WP atau Daconil 75 WP.<br />
<br />
9) Layu vertisillium (Verticillium dahliae)<br />
Gejala: daun terinfeksi berwarna kekuning-kuningan hingga coklat, layu
dan tanaman mati. Pengendalian: melalui fumigasi gas dengan Basamid-G.<br />
<br />
10) Virus<br />
Ditularkan melalui serangga aphids atau tungau. Gejala: terjadi
perubahan warna daun dari hijau menjadi kuning (khlorosis) sepanjang
tulang daun atau totol-totol (motle), daun jadi keriput, kaku, tanaman
kerdil. Pengendalian: menggunakan bibit bebas virus, menghancurkan
tanaman terserang, menyemprot pestisida untuk mengendalikan serangga
pembawa virus.<br />
Pencegahan hama dan penyakit umumnya dapat dilakukan dengan
menjaga kebersihan kebun/tanaman, menanam secara serempak (untuk memutus
siklus hidup), menanam bibit yang sehat, memberikan pupuk sesuai
anjuran sehingga tanaman tumbuh sehat, melakukan pergiliran tanaman
dengan tanaman bukan keluarga Rosaceae dan memangkas bagian
tanaman/mencabut tanaman yang sakit. Membudidayakan stroberi dengan
mulsa plastik juga akan menekan pertumbuhan<br />
hama/penyakit. Khusus untuk penyakit, perbaikan drainase biasanya dapat menurunkan serangan.<br />
<br />
8. PANEN<br />
Tanaman asal stolon dan anakan mulai berbung ketika berumur 2
bulan setelah tanam. Bunga pertama sebaiknya dibuang. Setelah tanaman
berumur 4 bulan, bunga dibiarkan tumbuh menjadi buah. Periode pembungaan
dan pembuahan dapat berlangsung selama 2 tahun tanpa henti.<br />
<br />
8.1. Ciri dan Umur Panen<br />
1) Buah sudah agak kenyal dan agak empuk.<br />
2) Kulit buah didominasi warna merah: hijau kemerahan hingga kuning kemerahan.<br />
3) Buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan buah.<br />
<br />
8.2. Cara Panen<br />
Panen dilakukan dengan menggunting bagian tangkai bunga dengan kelopaknya. Panen dilakukan dua kali seminggu.<br />
<br />
8.3. Perkiraan Produksi<br />
Produktivitas tanaman stroberi tergantung dari varietas dan teknik budidaya:<br />
a) Varitas Osogrande: 1,2 kg/tanaman/tahun.<br />
b) Varitas Pajero: 0,8 kg/tanaman/tahun.<br />
c) Varitas Selva: 0,6-0,7 kg/tanaman/tahun.<br />
Teknik budidaya stroberi dengan naungan UV memberikan hasil 1-1,25<br />
kg/tanaman/tahun.<br />
<br />
9. PASCAPANEN<br />
9.1. Pengumpulan<br />
Buah disimpan dalam suatu wadah dengan hati-hati agar tidak memar,
simpan di tempat teduh atau dibawa langsung ke tempat penampungan hasil.
Hamparkan buah di atas lantai beralas terpal/plastik. Cuci buah dengan
air mengalir dan tiriskan di atas rak-rak penyimpanan.<br />
<br />
9.2. Penyortiran dan Penggolongan<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit4pjx9ipJYHTgic5Wb5EDN9-jHFCftj2joeLVXlY0hA8hz97GcNRhhW3ehT9yVrD47WPNE2LiZ6P49-5v9v7fp_Yi1bO8ATI1ZBelGYo0eP-nObrkHhTWjo7aI5JViY6Bq8JrNzrKYsI3/s1600/Strawberries+panen.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit4pjx9ipJYHTgic5Wb5EDN9-jHFCftj2joeLVXlY0hA8hz97GcNRhhW3ehT9yVrD47WPNE2LiZ6P49-5v9v7fp_Yi1bO8ATI1ZBelGYo0eP-nObrkHhTWjo7aI5JViY6Bq8JrNzrKYsI3/s200/Strawberries+panen.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Buah siap panen</td></tr>
</tbody></table>
Pisahkan buah yang rusak dari buah yang baik.
Penyortiran buah berdasarkan pada varietas, warna, ukuran dan bentuk
buah. Terdapat 3 kelas kualitas buah yaitu:<br />
a) Kelas Ekstra:<br />
(1) buah berukuran 20-30 mm atau tergantung spesies<br />
(2) warna dan kematangan buah seragam.<br />
<br />
b) Kelas I:<br />
(1) buah berukuran 15-25 mm atau tergantung spesies<br />
(2) bentuk dan warna buah bervariasi.<br />
<br />
c) Kelas II:<br />
(1) tidak ada batasan ukuran buah<br />
(2) sisa seleksi kelas ekstra dan kelas I yang masih dalam keadaan baik.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN5owsa_4-M5YfgxzvsEWHGiT_sVewzHTx7vlrDQN9Pk9NujTE0E5wYZ4s-ZrRFoZ4JRY63vTYypNLX-_33GHJgSnTJScHO3Fns-tg-3pgUlzIsNi0GyZSyn3D1M0WNCdmVJrsG3GO7T3n/s1600/stroberi+tempatcop.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN5owsa_4-M5YfgxzvsEWHGiT_sVewzHTx7vlrDQN9Pk9NujTE0E5wYZ4s-ZrRFoZ4JRY63vTYypNLX-_33GHJgSnTJScHO3Fns-tg-3pgUlzIsNi0GyZSyn3D1M0WNCdmVJrsG3GO7T3n/s1600/stroberi+tempatcop.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> kemasan stroberi</td></tr>
</tbody></table>
9.3. Pengemasan dan Penyimpanan<br />
Buah dikemas di dalam wadah plastik transparan atau putih
kapasitas 0,25-0,5 kg dan ditutup dengan plastik lembar polietilen.
Penyimpanan dilakukan di rak dalam lemari pendingin 0-1 derajat C.<br />
<br />
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN<br />
10.1 Analisis Usaha Budidaya<br />
Perkiraan analisis budidaya 1 hektar stroberi selama 2 tahun dengan
jarak tanam 50 x 40 cm mengunakan mulsa plastik hitam perak (MPHP) di
daerah Jawa Barat<br />
<br />
1) Biaya produksi<br />
1. Sewa tanah selama 2 tahun ..........................................................Rp. 5.000.000,-<br />
2. Bibit 50.000 anakan @ ................................................................Rp. 1.000,- Rp. 50.000.000,-<br />
3. Pupuk dan kapur<br />
- Pupuk kandang 30 ton @ .............................................................Rp. 150.000,- Rp. 4.500.000,-<br />
- Urea: 2 x 200 kg @ ......................................................................Rp. 1.500,- Rp. 600.000,-<br />
- SP-36: 2 x 250 kg @ ....................................................................Rp. 1.800,- Rp. 900.000,-<br />
- KCl: 2 x 100 kg @ .......................................................................Rp. 1.800,- Rp. 360.000,-<br />
- Kapur: 4 ton @ ............................................................................Rp. 400.000 Rp. 1.600.000,-<br />
- Pupuk daun: 20 kg @ ...................................................................Rp. 20.000 Rp. 400.000,-<br />
4. Pestisida 20 kg ...........................................................................Rp. 1.300.000,-<br />
5. Peralatan dan bangunan<br />
- Mulsa plastik 20 rol @ .................................................................Rp. 300.000,- Rp. 6.000.000,-<br />
- Alat pertanian ............................................................................. Rp. 1.250.000,-<br />
- Gubug 1 unit ...............................................................................Rp. 1.000.000,-<br />
6. Tenaga kerja<br />
- Pengolahan tanah, buat bedeng: 150 HKP @ .................................Rp.7.500,- Rp. 1.125.000,-<br />
- Pupuk, kapur dan pasang mulsa 50 HKP .......................................Rp. 375.000,-<br />
- Penanaman 10 HKP + 30 HKW (@ Rp. 5.000) .............................Rp. 225.000,-<br />
- Pemeliharaan 2 tahun 80 HKP + 100 HKW ...................................Rp. 1.100.000,-<br />
- Gaji pekebun 2 orang selama 2 tahun .............................................Rp. 12.000.000,-<br />
7. Panen dan pascapanen<br />
- Panen dan pasca panen 100 HKP + 200 HKW ...............................Rp. 1.750.000,-<br />
8. Lain-lain : Pajak dan iuran ...........................................................Rp. 500.000,-<br />
Jumlah biaya produksi .....................................................................Rp. 89.985.000,-<br />
2) Produksi 1 th/ha: 0,45 kg/tahun x 40.000 tanaman x ......................Rp. 5.500,- Rp.198.000.000,-<br />
3) Keuntungan selama 2 tahun .........................................................Rp.108.015.000,-<br />
Keuntungan per tahun .....................................................................Rp. 54.007.500,-<br />
4) Parameter kelayakan usaha<br />
1. Output/Input rasio (dalam 1 tahun) = 1,1<br />
Keterangan: HKP Hari kerja Pria, HKW Hari kerja wanita.<br />
<br />
10.2.Gambaran Peluang Agribisnis<br />
Buah stroberi enak rasanya, harum dan sangat menarik dipandang,
jadi pertanaman stroberi bisa atau berpotensi dijadikan kawasan
agrowisata dimana pengunjung dapat memetik langsung buah di bawah
pengawasan.<br />
<br />
11. STANDAR PRODUKSI<br />
11.1.Ruang Lingkup<br />
Standard ini meliputi klasifikasi/penggolongan dan syarat mutu, cara
pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan cara pengemasan.<br />
<br />
11.2.Klasifikasi dan Standar Mutu<br />
Berdasarkan ukurannya, stroberi diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu:<br />
Kelas AA: > 20 gram/buah<br />
Kelas A : 11-20 gram/buah<br />
Kelas B : 7-12 gram/buah<br />
Kelas C1 : 7-8 gram/buah<br />
Kualitas stroberi ditentukan oleh rasa (manis-agak asam-asam), kemulusan
kulit dan luka mekanis akibat benturan atau hama-penyakit.<br />
<br />
11.4.Pengambilan Contoh<br />
Satu partai/lot buah stroberi terdiri dari maksimum 1.000 kemasan.
Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan dalam 1 (satu)
partai/lot.<br />
a) Jumlah kemasan dalam partai/lot 1 s/d 5, contoh pengambilan semua<br />
b) Jumlah kemasan dalam partai/lot 6 s/d 100, contoh pengambilan sekurang-kurangnya 5<br />
c) Jumlah kemasan dalam partai/lot 101 s/d 300, contoh pengambilan sekurang-kurangnya 7<br />
d) Jumlah kemasan dalam partai/lot 301 s/d 500, contoh pengambilan sekurang-kurangnya 9<br />
e) Jumlah kemasan dalam partai/lot 501 s/d 1000, contoh pengambilan sekurang-kurangnya 10<br />
<br />
Petugas pengambil contoh harus orang yang memenuhi persyaratan
yaitu orang yang telah berpengalaman atau dilatih lebih dahulu dan
mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum.<br />
<br />
11.5.Pengemasan<br />
Buah stroberi segar disajikan dalam bentuk lepasan, dibungkus
bahan kertas, jaring plastik atau bahan laian yang sesuai, lalu dikemas
dengan keranjang bambu atau kotak karton/kayu/bahan lain yang sesuai
dengan atau tanpa penyangga, dengan berat bersih maksimum 10 kg.<br />
Pada bagian luar kemasan, diberi label yang bertuliskan antara lain :<br />
a) Produksi Indonesia.<br />
b) Nama barang/kultivar.<br />
c) Golongan ukuran.<br />
d) Jenis mutu.<br />
e) Nama Prusahaan/eksportir.<br />
f) Berat bersih/kotor.<br />
<br />
12. DAFTAR PUSTAKA<br />
1) Dr. Livy Winata Gunawan, Ir. Stroberi. 1996. Penebar Swadaya. Jakarta<br />
2) H.Rahmat Rukmana, Ir. 1998. Stroberi Budidaya dan Pascapanen. Penerbit Kanisius Yogyakarta.<br />
3) Onny Untung. 1999. Stroberi Pagi di Bali Sore di Jakarta. Trubus no. 350 hal. 52-53.<br />
<br />
<u><i><b>Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS</b></i></u><br />
<h3 class="post-title entry-title">
Budidaya Stroberi dalam Pot
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b>Tanaman Buah dalam Pot</b> </span><br />
<img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0sxaiFxaHQLjxjEyx0dhQ0HwHoRizYNgu3SaWvuNQMzhIhLM82A7WzIgBWt2Lbgqg-eHnOwOwK8IH_f8zi3fuRhYeCUwIfh4NIsEOUpn1uJOASMkSZKOfW05Gy3euMgIFM99TluqiiGJi/s200/Stroberi+4.jpg" width="200" /><span style="font-size: x-small;">Budidaya
stroberi merupakan peluang usaha yang cukup menggiurkan, dan untungnya
budidaya stroberi tidak harus dilakukan di lahan yang luas, tapi bisa
juga di lahan yang sempit dengan menggunakan polybag atau pot.</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"> Budidaya stroberi dalam pot, tidak
hanya dijadikan sarana penyalur hobi, tetapi bisa dikembangkan dalam
skala besar dengan tujuan komersial, tentu dengan pengetahuan dan
kemauan yang cukup mantap.</span><br />
<a href="http://www.blogger.com/null" name="more"></a><span style="font-size: x-small;"> Untuk itu perlu
diketahui tentang persyaratan budidaya tanaman stroberi. Buah Stroberi
banyak dimanfaatkan sebagai makanan dalam keadaan segar atau olahannya.
Produk makanan yang terbuat dari Stroberi telah sangat banyak dikenal
dengan berbagai macam olahannya.</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b>Syarat Tumbuh</b></span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Lama penyinaran matahari 8-10 jam
hari. Curah hujan berkisar 600-700 mm pertahun. Suhu udara optimum
antara 17°C-20°C dan suhu udara minimum antara 4°C-5°C dengan
kelembaban udara 80%-90%.Ketinggian tempat yang ideal antara 1000-2000
mdpl.</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b><br />
</b></span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b>Penyiapan wadah atau tempat tanam</b></span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Wadah atau tempat tanam yang biasa
digunakan adalah pot. Pot mempunyai banyak jenis dan variasi bentuknya.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pot adalah
ukurannya seimbang dan serasi dengan ukuran tanaman. Selain itu, pot
harus dapat menampung media tanam yang cukup agar perakaran tanaman
tumbuh dengan leluasa. Ukuran ideal pot adalah berdiameter 7 cm-20 cm
dan di beri lubang keci-kecil di bawahnya. Selain pot, kita juga bisa
menggunakan kantong plastik (polybag) yang banyak tersedia di toko-toko
alat pertanian dengan berbagai macam ukuran.</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b>Penyiapan medium tanam</b></span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN6GlD0sOjq9CyjSFdjKj2mfdwb1vqQl1fI7v8qn7Dg0nSmvhYCA7pCI2bHOveGbSpWujxa-T-ODkABDQgYi5UkwDO0KhDqRL0B6gUg1KnwZSpljoEGMXjwhZ67RM9v5f9UX4KbMpQXIi-/s200/Stroberi+1.jpg" width="200" /><span style="font-size: x-small;">Komposisi bahan medium tanam yang biasa digunakan adalah :</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<ul style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">Campuran tanah dari bawah pohon pinus, humus, daun lamtoro dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1.</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Campuran tanah lapisan atas, pasir dan humus dengan perbandingan 1:1:1.</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Campuran tanah, pasir, humus dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1.</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:2.</span></li>
</ul>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<span style="font-family: 'Helvetica Neue',Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Pengisian medium tanam ke dalam pot </b></span><br />
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Cara-cara pengisian medium tanam ke dalam pot atau wadah tanam adalah :</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<ul style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">Siapkan alat dan bahan, terdiri atas
pot (wadah tanam), pecahan bata merah (genting), gembor (emrat),
medium tanam, serta sarana penunjang lainnya.</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Masukkan selapis pecahan bata merah (genting) ke dasar pot.</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Masukkan medium tanam ke dalam pot hingga hampir penuh.</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Siram medium tanam dalam pot tersebut dengan air bersih hingga keadaan mediumnya cukup basah.</span></li>
</ul>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<span style="font-family: 'Helvetica Neue',Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Penyiapan bibit dan penanaman</b></span><br />
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Tata cara penanaman bibit tanaman stroberi ke dalam pot adalah sebagai berikut:</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<ul style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">Siram medium tanam bibit tanaman dengan air bersih hingga keadaannya cukup basah.</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Keluarkan bibit lengkap bersama akar dan medium tanamnya dengan cara menyobek (menggunting) polybag.</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Buat lubang tanam dalam pot dengan cara menggali (mengambil) sebagian medium tanamnya.</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Tanamkan bibit tepat di tengah pot
pada posisi tegak, kemudian timbun bagian pangkal batang tanaman dengan
medium tanam sambil dipadatkan secara pelan-pelan.</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Siram medium tanam dalam pot dengan air bersih hingga keadaan mediumnya cukup basah (lembab).</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Simpan pot di tempat yang teduh dan lembab selama 7-15 hari agar tanaman segar kembali.</span></li>
</ul>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<span style="font-family: 'Helvetica Neue',Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Pemeliharaan tanaman</b></span><br />
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">a. Penempatan pot</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Penempatan pot harus memperhatikan
kondisi lingkungan tumbuh yang ideal dan serasi dengan keadaan
sekitarnya. Dan yang lebih penting bahwa tanaman harus mendapatkan sinar
matahari yang cukup untuk proses fotosintesis.</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">b. Penyiraman</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada
musim kemarau, yakni pagi dan sore. Hal ini untuk menjaga kelembaban
media, sehingga unsur hara dalam tanah bisa diserap oleh akar secara
maksimal.</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">c. Penyiangan dan penggemburan medium tanam</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">gulma yang tumbuh pada permukaan pot
harus segara dicabut, hal ini untuk menghindari saling berebut nutrisi
dalam tanah dan juga meminimalisir terserangnya hama yang bersarang di
gulma tersebut.</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">d. Pemupukan</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">seminggu setelah tanam perlu dilakukan
pemupukan. Jenis dan takaran pupuk terdiri atas Urea 2 sendok teh + TSP
setengah sendok teh + KCL setengah sendok teh per pot. Pemupukan
selanjutnya dilakukan saat tanaman berumur 1-2 bulan setelah tanam
dengan Urea setengah sendok teh + TSP 1 sendok teh + KCL 1 sendok teh
per pot.</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">e. Pemangkasan</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">pemangkasan dilakukan pada daun yang
kering atau rusak. Tanaman yang terlalu rimbun juga harus dipangkas
daunnya. Hal ini untuk merangsang pembuahan.</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">f. Penggantian pot dan medium tanam (repotting)</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Penggantian pot dilakukan bila media
tanam dalam pot sudah padat, akar sudah mulai ke permukaan pot dan
pertumbuhan tanaman sudah mulai melambat bahkan tidak berbunga atau
berbuah.</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">g. Perlindungan tanaman</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">perlindungan tanaman meliputi
penggunaan bibit yg sehat, sterilisasi media tanam, pemangkasan bagian
tanaman yang terserang hama dan penyakit, penyemprotan pestisida secara
selektif sesuai anjuran.</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<span style="font-family: 'Helvetica Neue',Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b>Hama dan Penyakit Tanaman</b></span><br />
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<ul style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;">Kutu Daun (<i>Chaetosiphon fraggaefolii</i>)</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Tungau (<i>Tetranychus</i> sp. Dan <i>Tarsonemus</i> sp.)</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Ulat tanah (Agrotis segetum)</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Kumbang Penggerek Bunga (<i>Anthonomus rubi</i>) dan kumbang penggerek akar (<i>Otirhynchus rugosostriatus</i>) dan kumbang batang (<i>O. sulcatus</i>).</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Kutu Putih (<i>Pseudococcus</i> sp.)</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Nematoda (<i>Aphelenchoides atau A. ritzemabos</i>)</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Penyakit Kapang Kelabu (Botrytis cinerea)</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Busuk Buah Matang</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Busuk Rizopus</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Empulur merah</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Embun Tepung</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Daun gosong</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Bercak Daun</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Busuk daun</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Layu vertisillium</span><span style="font-size: x-small;"> </span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">Virus</span></li>
</ul>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><b>Panen</b></span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Tanaman dari stolon dan anakan mulai
berbunga ketika berumur 2 bulan setelah tanam, namun bunga pertama
sebaiknya dibuang. Setelah tanaman berumur 4 bulan bunga dibiarkan
tumbuh menjadi buah, periode pembungaan dan pembuahan dapat berlangsung
selama 2 tahun.</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">Ciri-ciri buah yang sudah bisa di panen adalah :</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">1. buah sudah agak kenyal dan agak empuk;</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">2. kulit buah didominasi warna merah 50 -75 % warna merah;</span></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">3. buah berumur 2 minggu sejak pembungaan.</span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-77350507564417096432013-04-26T01:30:00.001-07:002013-10-09T19:33:07.357-07:00budidaya tanaman waortel<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: lime;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">Wortel
adalah sayuran yang sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan
populer sebagai sumber vit. A karena memiliki kadar karotena (provitamin
A). Selain itu, wortel juga mengandung vit. B, vit. C, sedikit vit. G,
serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Sosok
tanamannya berupa rumput dan menyimpan cadangan makanannya di dalam
umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang bentuk dan
fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna kuning
kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah
dan agak manis.</span></span></span></span></span></div>
<div style="line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: lime;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><b style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span">Syarat Tumbuh Wortel</span></b></span></span></span></span></div>
<div style="line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: lime;"><a href="http://ilikesunflower.files.wordpress.com/2010/02/dsc00677.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" id="irc_mi" src="http://ilikesunflower.files.wordpress.com/2010/02/dsc00677.jpg" style="margin-top: 0px;" width="400" /></a><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span"> </span></span></span></span></span></div>
<div style="line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: lime;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">Wortel
merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin (22-24° C),
lembap, dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti itu
biasanya terdapat di daerah berketinggian antara 1.200-1.500 m dpl.
Sekarang wortel sudah dapat ditanam di daerah berketinggian 600 m dpl.
Dianjurkan untuk menanam wortel pada tanah yang subur, gembur dan kaya
humus dengan pH antara 5,5-6,5. Tanah yang kurang subur masih dapat
ditanami wortel asalkan dilakukan pemupukan intensif. Kebanyakan tanah
dataran tinggi di Indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian, tanah
perlu dikapur, karena tanah yang asam menghambat perkembangan umbi.</span></span></span></span></span></div>
<div style="line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: lime;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><b style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span">Pedoman Budidaya Wortel</span></b></span></span></span></span></div>
<div style="line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: lime;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">PENGOLAHAN
TANAH Tanah yang akan ditanami wortel diolah sedalam 30-40 cm.
Tambahkan pupuk kandang sebanyak 1,5 kg/m2 agar tanah cukup subur. Bila
tanah termasuk miskin unsur hara dapat ditambahkan pupuk urea 100 kg/ha,
TSP 100 kg/ha, dan KCl 30 kg/ha. Selanjutnya dibuatkan bedengan selebar
1,5-2 m dan panjangnya disesuaikan dengan lahan. Tinggi bedengan di
tanah kering adalah 15 cm, sedangkan untuk tanah yang terendam, tinggi
bedengan dapat lebih tinggi lagi. Di antara bedengan perlu dibuatkan
parit selebar sekitar 25 cm untuk memudahkan penanaman dan pemeliharaan
tanaman. PENANAMAN Kebutuhan benih wortel adalah 15-20 g/10 m2 atau
15-20 kg/ha. Benih wortel yang baik dapat dibeli di toko-toko tanaman
atau membenihkan sendiri dari tanaman yang tua. Jika membeli, pilihlah
benih yang telah bersertifikat. Benih wortel dapat langsung disebarkan
tanpa disemai dahulu. Sebelumnya, benih direndam dalam air sekitar 12-24
jam untuk membantu proses pertumbuhan. Kemudian, benih dicampur dengan
sedikit pasir, lalu digosok-gosokkan agar benih mudah disebar dan tidak
melekat satu sama lain. Benih ditabur di sepanjang alur dalam bedengan
dengan bantuan alat penugal, lalu benih ditutupi tanah tipis-tipis.
Berikutnya, bedengan segera ditutup dengan jerami atau daun pisang untuk
menjaga agar benih tidak hanyut oleh air. Jika tanaman telah tumbuh
(antara 10-14 hari), jerami atau daun pisang segera diangkat.</span></span></span></span></span></div>
<div style="line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: lime;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><b style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span">Pemeliharaan</span></b></span></span></span></span></div>
<div style="line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: lime;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">Setelah
tanaman tumbuh segera dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan pertama
adalah penyiraman yang dapat dilakukan sekali sehari atau dua kali
sehari jika udara sangat kering. Cara pemberian air yang lain ialah
dengan jalan menggenangi parit di antara bedengan. Cara seperti ini
dapat dilakukan bila terdapat saluran drainase. Tanaman yang telah
tumbuh harus segera diseleksi. Caranya cabutlah tanaman yang lemah atau
kering, tinggalkan tanaman yang sehat dan kokoh. Tindakan ini sekaligus
diikuti dengan penjarangan yang berguna untuk memberikan jarak dalam
alur dan menjaga tercukupinya sinar matahari sehingga tanaman tumbuh
subur. Penjarangan menghasilkan alur yang rapi berjarak antara 5- 10 cm.
Pemeliharaan selanjutnya adalah pemupukan yang sudah dapat dilakukan
sejak tanaman berumur dua minggu berupa 50 kg Urea/ha, disusul pemberian
kedua (1 atau 1,5 bulan kemudian) berupa urea sebanyak SO kg/ha dan KCl
20 kg/ha. Dosis dapat berubah sesuai kondisi tanah dan rekomendasi
pemupukan yang ada. Cara pemupukan adalah dengan menaburkan pupuk pada
alur sedalam 2 cm yang dibuat memanjang berjarak sekitar 5 cm dari alur
tanaman. Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan
dan pendangiran. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan
menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung.</span></span></span></span></span></div>
<div style="line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: lime;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><b style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span">Hama dan Penyakit Wortel</span></b></span></span></span></span></div>
<div style="line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: lime;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">Ada
beberapa hama yang penting diketahui karena sering menyerang tanaman
wortel di Indonesia, di antaranya sebagai berikut. Manggot-manggot
(Psila rosae) Umbi wortel yang terserang memperlihatkan gejala kerusakan
(berlubang dan membusuk) akibat gigitan pada umbi. Penyebab kerusakan
ini adalah sejenis lalat wortel yang disebut manggot-manggot (Psila
rosae). Periode aktif perusakan adalah saat larva lalat ini memakan umbi
selama 5-7 minggu sebelum berubah menjadi kepompong. Umbi yang telah
terserang tidak dapat di perbaiki, sebaiknya dicabut dan dibuang.
Pencegahannya, saat tanaman wortel masih muda disiram dengan larutan
Polydo120 g dicampur air sebanyak 100 liter. Untuk lebih meyakinkan
hasilnya, pemberian Polydol diulangi lagi 10 hari kemudian. Semiaphis
dauci Serangan hama ini ditandai dengan terhentinya pertumbuhan, tanaman
menjadi kerdil, daun-daun menjadi keriting, dan dapat menyebabkan
kematian. Hama ini umumnya menyerang tanaman muda sehingga menyebabkan
kerugian besar. Hama perusak ini adalah serangga berwarna abu-abu
bernama Semiaphis dauci. Pemberantasan dan pengendaliannya dilakukan
dengan menyemprotkan Polydol 20 g dicampur air 100 liter. Atau dapat
pula menggunakan Metasyttox 50 g dicampur air 100 liter. Penyakit
Penyakit tanaman wortel yang dianggap penting antara lain sebagai
berikut. Bercak daun cercospora Penyakit ini ditandai dengan
bercak-bercak bulat atau memanjang yang banyak terdapat di pinggir daun
sehingga daun mengeriting karena bagian yang terserang tidak sama
pertumbuhannya dibanding bagian yang sehat. Penyebab penyakit ini adalah
jamur Cercospora carotae (Pass). Penyebarannya dibantu oleh angin.
Bagian tanaman yang lebih dahulu terserang adalah daun muda.
Pengendaliannya dengan menanam biji yang sehat, menjaga sanitasi,
tanaman yang telah terserang dicabut dan dipendam, serta pergiliran
tanaman. Cara pengendalian yang lain adalah dengan menyemprotkan
fungisida yang mengandung zineb dan maneb, yaitu Velimex 80 WP sebanyak
2-2,5 g/1 dengan volume semprot 400-800 1/ha. Busuk hitam (hawar daun)
Gejala penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak kecil berwarna cokelat
tua sampai hitam bertepi kuning pada daun. Bercak dapat membesar dan
bersatu sehingga mematikan daun-daun (menghitam). Tangkai daun yang
terinfeksi menyebabkan terjadinya bercak memanjang berwarna seperti
karat. Gejala pada akar baru tampak setelah umbi akar disimpan. Pada
akar timbul bercak berbentuk bulat dan tidak teratur, agak mengendap
dengan kedalaman sekitar 3 mm. Jaringan yang busuk berwarna hitam
kehijauan sampai hitam kelam. Terkadang timbul pula kapang kehitaman
pada permukaan bagian yang busuk. Penyebab penyakit ini adalah jamur
Alternaria dauci yang semula disebut Macrosporium carotae.
Pengendaliannya dengan pergiliran tanaman, sanitasi, penanaman benih
yang sehat, dan membersihkan tanaman yang telah terserang (dicabut dan
dipendam atau dibakar). Dapat juga digunakan fungisida, misalnya Velimex
80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot 400-800 1/ha.</span></span></span></span></span></div>
<div style="line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: lime;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><b style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span">Panen dan Pasca Panen</span></b></span></span></span></span></div>
<div style="line-height: 1.4em; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="color: lime;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span">Wortel
dapat dipanen setelah 100 hari tergantung dari jenisnya. Pemanenan
tidak boleh terlambat karena umbi akan semakin mengeras (berkayu)
sehingga tidak disukai konsumen. Cara pemanenan dilakukan dengan jalan
mencabut umbi beserta akarnya. Untuk memudahkan pencabutan sebaiknya
tanah digemburkan dahulu. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari agar
dapat segera dipasarkan.</span></span></span></span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-81839126502666772872013-04-26T01:23:00.001-07:002013-04-26T01:23:08.132-07:00Budidaya tanaman dengan lahan sempit<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<b>Cara Budidaya Tanaman</b>
sederhana saat ini menjadi salah satu metode yang paling diidamkan oleh
para petani yang memiliki pengetahuan pas-pasan. Lahan sempit kerap
menjadi hambatan petani untuk mengembangkan hasil panen oleh sebab
itulah pengetahuan tentang vertikultur harus diketahui secara luas.
Vertikultur merupakan salah satu metode penanaman pada lahan berbentuk
vertikal atau bertingkat. Sehingga sangat cocok di aplikasikan pada
lahan sempit seperti di pemukiman dengan penduduk padat. Petani awam
jarang yang mengetahui teknik ini, oleh sebab itulah kali ini kami
membahas <i>cara budidaya tanaman</i> vertikultur.</div>
<br />
<h3 style="text-align: center;">
Cara Budidaya Tanaman</h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiisbzxfcW84KwCKKBmN4b2Az8ilpKF6uGZqnkBLSqklsTAeTfowt9CcOOLgZZ06A_0mjOGWO0UJYCjGcWeNfDa-AaFOucHygASAD4zNwgqFaLEOTcGk5_5oOL1uB76A9qJKrgtWuPUKXY/s1600/Cara+Budidaya+Tanaman.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cara Budidaya Tanaman" border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiisbzxfcW84KwCKKBmN4b2Az8ilpKF6uGZqnkBLSqklsTAeTfowt9CcOOLgZZ06A_0mjOGWO0UJYCjGcWeNfDa-AaFOucHygASAD4zNwgqFaLEOTcGk5_5oOL1uB76A9qJKrgtWuPUKXY/s320/Cara+Budidaya+Tanaman.jpg" title="Cara Budidaya Tanaman" width="320" /></a></div>
<br />
<b>Kelebihan dari sistem penanaman vertikultur :</b><br />
<br />
<ol>
<li style="text-align: justify;">Hemat pada penggunaan lahan, sehingga dapat menampung banyak tanaman jauh lebih efisien ketimbang model penanaman konvensional</li>
<li style="text-align: justify;">Menekan anggaran pengeluaran untuk membeli pupuk maupun pestisida yang selama ini terbuang percuma pada model tanam biasa.</li>
<li style="text-align: justify;">Jika selama ini petani sering
dikesalkan oleh tumbuhnya rumput parasit dan gulma, tidak dengan
vertikultur yang mampu menekan tanaman parasit.</li>
<li style="text-align: justify;">Mudah perawatan dan dapat diatur sedemikian rupa karena diletakkan pada wadah yang dapat dipindahkan.</li>
<li style="text-align: justify;">Dan pastinya mudah saat melakukan pemantauan dan perawatan.</li>
</ol>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Aneka <b>Budidaya Tanaman</b>
menggunakan sistem vertikultur yang paling umum berasal dari jenis
sayuran, tanaman hias, dan beberapa tanaman obat. Jenis sayuran yang
dapat dibudidayakan antara lain pakcoi, kangkung, bayam, kemangi, sawi,
kucai, seledri, bawang pre. Tanaman sayuran yang kami sebutkan tersebut
dapat dengan mudah ditanam pada sistem vertikultur dan diletakkan di
pekarangan rumah. Walaupun bukan petani dapat menanamnya dengan mudah,
untuk kebutuhan keluarga pun dapat terpenuhi, serta dapat dipanen kapan
saja. Sehingga dapat menekan anggaran pengeluaran keluarga untuk
memenuhi kebutuhan gizi setiap hari.</div>
<br />
Ada 4 macam model penanaman atau <u>Budidaya Tanaman</u> vertikultur yang bisa diterapkan yakni<br />
<br />
<ol>
<li>Model gantung</li>
<li>Model tempel</li>
<li>Model tegak</li>
<li>Model rak</li>
</ol>
<br />
<b>Proses Pembuatan Wadah</b><br />
<br />
<ol>
<li style="text-align: justify;">Bahan yang disiapkan adalah wadah
tanaman yang terbuat dari talang air segiempat yang biasanya diletakkan
di atap rumah untuk melancarkan air hujan. Panjang talang 150 cm
berjumlah 3 buah, masing - masing talang beri lubang di bawahnya dan
tutup pada kedua sisinya.</li>
<li style="text-align: justify;">Cara membuat rak. Siapkan kayu reng 1 m
x 5 batang. Kayu bulat 1 m x 3 batang, 60 cm x 2 batang, 45 cm x 2
batang, 30 cm x 2 batang. Tata sedemikian rupa hasilnya seperti gambar
di bawah ini.</li>
</ol>
<br />
<br />
<h2 style="text-align: center;">
Cara Budidaya Tanaman</h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgahbtLT3VTGSZqg4BZbpWBTHUkAefgzoQooQDHz6oTSoynXXHFqcKx6oaQk_R8bztAMT56LV74xHO_t-y1icY3zijAhfDodHGKXozyHx1JWr0zsJfHvvCrEXoQIhTAgi-oBQ8zFfbGzqE/s1600/Cara+Budidaya+Tanaman.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Budidaya Tanaman" border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgahbtLT3VTGSZqg4BZbpWBTHUkAefgzoQooQDHz6oTSoynXXHFqcKx6oaQk_R8bztAMT56LV74xHO_t-y1icY3zijAhfDodHGKXozyHx1JWr0zsJfHvvCrEXoQIhTAgi-oBQ8zFfbGzqE/s320/Cara+Budidaya+Tanaman.jpg" title="Budidaya Tanaman" width="320" /></a></div>
<br />
<b>Komposisi Media Penanaman :</b><br />
<br />
<ol>
<li style="text-align: justify;">Campurkan pupu kandang dengan tanah perbandingannya 1 : 1</li>
<li style="text-align: justify;">Hasilnya langsung masukkan kedalam
wadah yang terbuat dari talang air yang telah disiapkan seperti
penjelasan Proses Pembuatan Wadah</li>
</ol>
<div>
<b>Cara Penanaman Pada Media Vertikultur</b></div>
<div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Ada beberapa jenis tanaman yang dapat
langsung ditanam pada media talang air misalnya kangkung dan bayam.
Sedangkan untuk cabai, terong, paprika, dan sawi benih harus disemaikan
terlebih dahulu, namun dengan lahan sempit hal tersebut sangat
merepotkan sehingga pilihlah jenis tanaman yang berupa sayuran daun
seperti bayam dan kangkung</li>
<li style="text-align: justify;">Apabila Anda penasaran ingin menanam
tanaman cabai , terong, dan paprika berikut cara menyemainya. Rendam
benih pada air hangat ± 50ºC selama 1 jam. Semaikan pada media tanam
berupa bak plastik, setelah tumbuh daun kira - kira 4-5 helai, bibit
dapat langsung dipindahkan pada talang air.</li>
<li style="text-align: justify;">Proses pemindahan harus dilakukan
dengan hati - hati, sebisa mungkin pertahankan tanah agar tetap menempel
pada akar tanaman. Benamkan tanaman sampai leher akar pada sore hari
atau pagi hari.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu ada tahapan terakhir pada <i>Budidaya Tanaman</i> yang sangat
penting yakni proses pemeliharaan. Nah, untuk memelihara tanaman yang
perlu diperhatikan adalah tanaman wajib disiram sebanyak 2 kali sehari
pagi dan sore, dibutuhkan penyulaman jika ada tanaman yang mati,
pemupukan menggunakan pupuk cair NPK, juga dibutuhkan pengendalian hama
penyakit dengan cara mencabut atau menggunting tanaman yang mati. Itulah
informasi yang dapat kami berikan mengenai <u>Cara Budidaya Tanaman</u>.</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-42344289141554043692013-04-26T01:15:00.002-07:002013-04-26T01:15:46.686-07:00Budidaya tanaman kentang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Budidaya tanaman kentang dan cara menanam kentang</b> sama halnya seperti budidaya tanaman
sayuran yang lainnya, dimana dalam langkah-langkahnya kita perlu
mengetahui karakter tanaman tersebut sebelum memulai membudidayakannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhBo4lI8KNU0qJW8j7Ggac-J10tRvBoiXc_1q44WqJF0IxAwS_8aKt3jzYI3NQ5TPXaBqeKZUzs_eMts-FE8nla2qb1rDQYnAznZqp8Y5ml8Kqy3EJrGQZIhugFt0LB7Gj-xEbx1nVoyo/s1600/DSC01286.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" id="irc_mi" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhBo4lI8KNU0qJW8j7Ggac-J10tRvBoiXc_1q44WqJF0IxAwS_8aKt3jzYI3NQ5TPXaBqeKZUzs_eMts-FE8nla2qb1rDQYnAznZqp8Y5ml8Kqy3EJrGQZIhugFt0LB7Gj-xEbx1nVoyo/s400/DSC01286.JPG" style="margin-top: 0px;" width="400" /></a><br />
Ada beberapa faktor yang harus diketahui dalam melakukan<span style="color: red;"> </span><b>budidaya kentang atau cara menanam kentang</b>
karena faktor-faktor ini akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman kentang. Faktor-faktor tersebut diantaranya:
iklim, tinggi-rendahnya letak geografis, kesuburan tanah, hama dan
pathogen serta tumbuhan pengganggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Iklim</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Tanaman kentang berasal dari daerah subtropika, menghendaki iklim yang
khusus, yaitu daerah yang memiliki suhu udara dingin dan lembap. Namun
demikian, sinar matahari juga dibutuhkan oleh tanaman kentang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Karena tanaman kentang sangat peka terhadap air maka untuk memulai
penanaman kentang sebaiknya diawali pada akhir musim hujan. Tanaman
kentang juga sangat peka terhadap kelembapan dalam tanah, kalau
perubahan kelembapan dalam tanah terlalu tinggi maka pengaruhnya akan
berdampak pada pertumbuhan umbi yang tidak normal (bentuknya
bercabang-cabang).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Waktu tanam kentang yang baik adalah pada akhir musim hujan (sekitar
bulan April atau Mei), tetapi apabila ingin menanam pada awal musim
hujan (sekitar bulan Oktober atau November) diusahakan pada waktu musim
turun hujan usia tanaman kentang sudah berumur dua bulan dan umbinya
sudah cukup besar. Begitupun dengan angin yang kencang tidak baik untuk
pertumbuhan tanaman kentang, karena batang tanaman kentang tidak kuat
sehingga mudah patah atau roboh apabila terkena angin yang kencang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Tinggi-rendahnya Letak Geografis</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Tanaman kentang dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi, yakni lebih
dari 500 meter di atas permukaan air laut. Yang paling ideal, kentang
ditanam dalam ketinggian antara 1000-3000 meter di atas permukaan laut.
Tinggi-rendahnya suatu tempat biasanya berhubungan dengan suhu udara dan
kelembapan udara. Perbedaan kelembapan dan suhu udara sangat penting
untuk pertumbuhan tanaman kentang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Kesuburan Tanah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kesuburan tanah memegang peranan tyang sangat penting untuk tanaman
kentang. Selain sebagai penyangga akar, tanah juga berfungsi sebagai
penyedia air, zat-zat hara, dan udara bagi pernafasan akar tanaman.<br />
Tanah yyang subur bisa mengoptimalkan perkembangan dan pertumbuhan
tanaman. Factor-faktor yang menyuburkan tanah adalah kandungan air,
bahan organic, batuan induk,suhu, organism tanah, keasaman tanah,
struktur dan tekstur tanah serta kelengkapan dan ketersediaan zat-zat
hara.<br />
Kentang cocok ditanam pada tanah yang gembur, banyak mengandung humus,
sedikit berpasir, sedikit mengandung air. Tanaman kentang akan tumbuh
ideal pada tanah yang memiliki kesamaan tanah (pH) antara 5-5,5.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<ul>
<li><b>Gembur</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kegemburan tanah sangat dikehendaki untuk membantu perkembangan akar
tanaman kentang dalam membentuk umbi yang sempurna sehingga bermutu
tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><b>Banyak mengandung humus</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Tanah yang banyak mengandung humus bisa mempercepat pertumbuhan
tanaman, karena menyimpan zat-zat makanan dalam jumlah yang cukup.
Zat-zat makanan sangat diperlukan bagi tanaman kentang sehingga dapat
tumbuh subur dan menghasilkan umbi yang besar dan sehat.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><b>Sedikit berpasir</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Tanah yang sedikit berpasir bisa menumbuhkan kentang yang berkarbohidrat tinggi dan rasanya menjadi lebih lezat.</div>
<ul>
<li><b>Sedikit mengandung air</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman kentang tidak tahan terhadap air yang banyak, terlebih-lebih air
yang menggenang. Air yang berlebihan membuat tanaman kentang terserang
penyakit kayu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Biotik</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Selai factor-faktor abiotik, yaitu iklim dan tanah, yang perlu
diperhatikan juga adalah factor biotic. Hama, pathogen, dan gulma adalah
factor biotic yang sering menggagalkan panen kentang.<br />
<br />
<b>Cara Menanam Kentang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Hal-hal yang perlu dikerjakan dalam bercocok tanam kentang adalah:
pengolahan dan penggarapan tanah, pembibitan, penanaman, penyiraman,
pendangiran dan penyiangan serta pembumbunan.<br />
Pengolahan dan Penggarapan Tanah<br />
Tanah yang akan dipakai untuk menanam kentang harus diolah sebaik mungkin. Dalam pengolahan tanah, yang perlu dilakukan adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Mencangkul tanah<br />Menggemburkan tanah<br />Membuat bedengan <br />Membuat saluran air<br />Meratakan tanah</b></div>
<ul>
<li>Mencangkul tanah</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Tanah harus dicangkul sedalam 30-40 cm. setelah dicangkul, tanah
dibiarkan beberapa hari agar mendapat sinar matahari sehingga peredaran
udara lancer serta hama dan bakteri bisa terbunuh.</div>
<ul>
<li><b>Menggemburkan tanah</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
setelah dicangkul, tanah harus dilembutkan dan digemburkan. Tanaman
kentang hanya bisa tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur sekali.
Dalam tanah yang gembur, akar kentang sebagai asal terjadinya umbi bisa
berkembang secara maksimal. Tanah yang kurang gembur dapat menghambat
proses terjadinya umubi. Untuk menggemburkan tanah dapat digunakan
cangkul berukuran sedang atau garu.</div>
<ul>
<li><b>Membuat bedengan</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Bedengan perlu dibuat sebagai tempat penanaman kentang. Bedengan bisa
memudahkan petani untuk memelihara tanaman kentang. Dengan bedengan,
tanaman kentang tidak akan tergenang air jika hujan turun.<br />
Bedengan sebaiknya dibuat membujur kea rah barat-timur. Lebarnya lebih
kurang 70 cm (untuk satu jalur tanaman) atau 140 cm (untuk dua jalur
tanaman). Panjangnya disesuaikan kondisi tanah. Tinggi bedengan lebih
kurang 15 cm. parit bedengan lebarnya lebih kurang 25 cm.<br />
Parit-parit bedengan selain berfungsi sebagai jalan untuk merwat
tanaman, juga sebagai saluran air. Oleh karena itu, parit-parit bedengan
ini dibuat sedemikian rupa agar air dapat mengalir lancer bila turun
hujan.</div>
<ul>
<li><b>Membuatsaluran air</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Saluran air dibuat untuk pembuangan dan untuk mengalirkan air. Hal ini
dimaksudkan agar air tidak menggenang di parit-parit bedengan.<br />
Tanaman kentang sangat peka terhadap air, terlebih-lebih sejak penanaman
sampai berumur dua bulan. Akar tanaman kentang yang tergenang air akan
membusuk, kemudian tanaman kentang pun layu.</div>
<ul>
<li><b>Mertakan tanah</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Proses mertakan tanah ini perlu dilakukan agar permukaan bedengan rata
atau datar dan tidak terdapat bongkahan-bongkahan tanah lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Pembibitan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Bibit sangat menentukan keberhasialan penanaman. Bibit yang baik
kemungkinan besar akan membuahkan kesuksesan penanaman. Sebaliknya,
bibit yang kurang bagus pasti hasilnya akan mengecewakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kentang ditanam melalui umbinya langsung pada lahan tanpa melalui
proses persemaian terlebih dahulu. Jauh sebelum penanaman, bibit-bibit
harus dipersiapkan terlebih dahulu. Pilihlah umbi-umbi kentang yang
baik, besar, dan tidak banyak matanya. <br />
Umbi yang kecil tak boleh dipergunakan sebagai bibit, sebab matanya
kurang kuat dan persediaan makanan hanya sedikit sehingga tunas yang
tumbuh sudah mati. Selain itu, umbi yang kecil ada kemungkinan berasal
dari umbi yang sakit. Umbi yang besar bisa dibelah menjadi dua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Simpanlah bibit kentang di tempat yang kering dan berhawa segar.
Penyimpanan di dalam bakul, lakukan di atas asap, ini berlangsung kurang
lebih tiga bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Penanaman</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Karena tanaman kentang tidak memerlukan persemaian, maka setelah memilih
bibit yang baik dan disimpan dengan cermat, maka kemudian akan muncul
titik-titik tumbuh. Hal ini menjadi pertanda bahwa bibit sudah bisa
ditanam. Bibit bisa langsung ditanam ditempat yang telah dipersiapkan.<br />
Yang harus dikerjsakan terlebih dahulu dalam penanaman, yaitu membuat
lubang-lubang tanaman berupa alur-alur silang. Kemudian, pada titik
pertemuan sialang itulah nantinya bibit kentang ditanam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Agar pertumbuhan tanaman dapat sempurna, maka jarak tanaman harus diatur sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Jarak antara baris 50-65 cm</li>
<li>Jarak tanam di dalam baris 30-40 cm</li>
<li>Dalamnya tanaman masuk ke tanah 5-10 cm</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pada tanah berat, bibit ditanam lebih dangkal. Demikian pula pada musim
penghujan, bibit ditanam lebih dangkal agar tidak banyak terendam air.
Tetapi, sebaliknbya, pada musim kemarau bibit kentang ditanam lebih
dalam agar tidak mengalami kekeringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dalam proses penanaman, tiap-tiap lubang tanaman diberi pupuk kandang
sebanyak 0,5 kg. dalam satu hektar tanaman kentang diperlukan pupuk
kandang 20-30 ton.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Letakkanlah bibit-bibit kentang di atas pupuk kandang dengan kedalaman
7,5-12,5 cm. Usahakan agar tunas-tunasnya menghadap ke atas. Pada
sebelah kanan dan kirinya, berilah pupuk DS dan ZA sejauh kurang lebih 5
cm dari bibit, yaitu disebelah kanan diberi pupuk DS sebanyak kira-kira
16 gram dan di sebelah kiri diberi pupuk ZA sebanyak lebih kurang 16
gram juga. Kemudian, tutplah lubang-lubang tanam dengan tanah. Dalam
satu hektar tanaman kentang diperlukan lebih kurang 80-900 kg DS dan
ZA. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan lahan seluas satu hektar diperlukan bibit kentang sebanyak 1200-1500 kg yang berat tiap umbinya antara 30-40 gram.<br />
Setelah lebih kurang 10-12 hari kemudian, maka bibit kentang mulai tumbuh rata di atas tanah.<br />
Penanaman kentang juga bisa dilakukan tanpa membuat bedengan, yakni
langsung di atas tanah yang tersedia. Langkah-langkah yang perlu
dilakukan:</div>
<ul>
<li>Mula-mula tanah digemburkan dan diratakan terlebih dahulu. Kemudian,
buatlah lubang tanaman seperti di atas. Lalu, tanamlah bibit kentang
pada lubang-lubang yang telah disiapkan.</li>
<li>Setelah bibit ditanam, kemudian tanah di bagian kanan dan kiri
barisan tanaman ditimbunkan pada bibit yang baru ditanam sehingga
membentuk gundukan tanah yang memanjang.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Lebar parit-parit anttara gundukan tanah sama seperti parit-parit bedengan, lebih kurang 25 cm, dan tinggi kira-kira 15 cm.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br />Penyiraman</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Tanaman kentang idak menghendaki kekeringan, meskipun sangat peka
terhadap air yang berlebihan, terutama air yang menggenang. Jika terlalu
kering, maka suhu tanah akan menjadi panas dan kelembabannya turun.
Umbi kentang memerlukan suhu dingin dengan kelembaban yang tinggi. Pada
tanah yang suhu dan kelembabannya tidak stabil, tanaman kentang akan
menghasilkan umbi yang bentuknya tidak menarik dan benjol-benjol.<br />
Penyiraman kentang harus diperhatikan, terutama bila tidak turun hujan. Apalagi pada musim kemarau.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Pendangiran dan Penyiangan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Setelah tanaman kentang berumur kira-kira satu bulan, maka perlu
dilakukan pendangiran. Yakni, tanah disekitar tanaman perlu digemburkan
agar peredara udara menjadi lancer. Dengan demikian, pertumbuhan tanaman
menjadi lebih baik,. Rumput-rumput yang ada di sekitar tanaman juga
perlu dibersihkan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman kentang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Proses penggemburan juga disertai dengan peniggian gundukan tanah atau
bedengan agar umbi tanaman selalu terkubur. Umbi kentang yang tidak
tertutup tanah akan berwarna hijau dan kualitasnya rendah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Pembumbunan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Setelah tanaman kentang berumur 3-4 minggu, maka perlu dilakukan
pembumbunan, yakni proses peninggian tanah. Pembumbunan akan memberikan
keuntungan bagi tanaman, antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Akan merangsang pembentukan akar baru sehingga umbi kentang yang dihasilkan bisa semakin banyak.</li>
<li>Membantu perkembangan umbi</li>
<li>Memperkokoh berdirinya batang</li>
</ul>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-41407074093089160942013-04-26T00:39:00.003-07:002013-04-26T00:39:59.018-07:00objek wisata danau depati empat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrlbsnIQT-7d_ZiwTqLtkoaHLeLyYBB6tjekL7qMozRPiV5D4TBzQ5vqbRlKh9ORPBGgPgiQOwIRNzJcfDBnAdonC3dHwmLYsLfBSf84b6SBI4t3AOTLOeJxEb8ni_RnErMaXaAUsNL2fw/s1600/Danau+Depati+Empat.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrlbsnIQT-7d_ZiwTqLtkoaHLeLyYBB6tjekL7qMozRPiV5D4TBzQ5vqbRlKh9ORPBGgPgiQOwIRNzJcfDBnAdonC3dHwmLYsLfBSf84b6SBI4t3AOTLOeJxEb8ni_RnErMaXaAUsNL2fw/s1600/Danau+Depati+Empat.jpg" /></a><span style="font-weight: bold;">Danau Depati Empat</span> Terletak di
Desa Rantau Kermas Kecamatan Jangkat berjarak sekitar ± 110 dari kota
Bangko. Danau ini dapat dicapai melalui jalan setapak sekitar 7 km.
Danau seluas 271 hektar dengan ketinggian 1.200 m dpl ini dikelilingi
hutan primer Taman Nasional Kerinci Seblat dan perkebunan kopi dan kayu
manis. Air danau bening dengan dasar berpasir putih yang sangat menarik,
indah dan asri.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-85873252704607598452013-04-26T00:39:00.000-07:002013-04-26T00:39:04.211-07:00Objek Wisata Teluk Wang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-weight: bold;">Objek Wisata Teluk Wang</span></span>
<br />
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;"><b><br /></b></span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<a href="http://mw2.google.com/mw-panoramio/photos/medium/32886560.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" id="irc_mi" src="http://mw2.google.com/mw-panoramio/photos/medium/32886560.jpg" style="margin-top: 26px;" width="400" /></a><span style="font-size: x-small;"><span style="font-weight: bold;"> </span></span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-weight: bold;">Objek Wisata Teluk Wang</span>
adalah nama lubuk tempat air terjun jeram Sungai Batang Merangin yang
terletak diantara Desa Biuku Tanjung-Desa Air Batu dipinggir Sungai
Batang Merangin. Jalan masuk kearah kiri pada Km 15 jalan ke Kerinci
menempuh jalan 1,5 km ke pinggir sungai Merangin yang telah difasilitasi
dengan jalan setapak, tangga beton,<br />Konon
dahulunya Teluk Wang adalah kampong atau dusun raja-raja orang sakti
nenek moyangnya masyarakat Pulau Rengas dan Bukit Tanjung sehingga
tempat ini dijuluki Kampung nan Hilang. Selain air terjun juga terdapat
tempat istirahat pencari ikan.<br /> </span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;"> </span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;"> </span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;"> </span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;"> </span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;"> </span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;">Pemandangan
batu alam dan jeram arus sungai Merangin serta hempasan airnya di
bebatuan yang besar dengan kedalaman lebih kurang 30 meter merupakan
daya tarik tersendiri. Anda juga dapat melakukan berbagai kegiatan atau
kemping di area yang cukup luas ini.</span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-29994885076880712202013-04-26T00:36:00.003-07:002013-04-26T00:36:34.509-07:00objek wisata Danau Tamalam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: x-small;"><b>Danau Tamalam</b></span>
<br />
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizmp9luVlkxsGtpgqpgky030B6MUnKtppYaynHValsPubK6m9E1tp9KDKrwOsB06qCHg_ovtdX9SRDXUFKkGHOoZF6ExlzwLNY9wLiy5_GOnh2SRrr68hXxe4KsCiBNtGvs6Fo1Aw9Cas7/s1600/Danau+Tamalam.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizmp9luVlkxsGtpgqpgky030B6MUnKtppYaynHValsPubK6m9E1tp9KDKrwOsB06qCHg_ovtdX9SRDXUFKkGHOoZF6ExlzwLNY9wLiy5_GOnh2SRrr68hXxe4KsCiBNtGvs6Fo1Aw9Cas7/s1600/Danau+Tamalam.jpg" /></a>Objek Wisata <span style="font-weight: bold;">Danau Tamalam </span>Merupakan
danau irigasi yang Berjarak sekitar 1 km dari prasasti batu bertulis di
desa Karang Berahi melalui jalan Lintas Sumatra Km. 23 dari Bangko arah
pemenang, belok kekiri menempuh jalan beraspal 1,5 km tiba di jembatan
gantung 125 m menyeberangi Sungai Merangin. Diseberang sungai terdapat
Batu Bersurat menuju Danau Tamalam melalui jalan setapak beton dan
saluran irigasi yang disebelah kanannya terhampar sawah yang luas. Tiba
diwaduk pengendali (Km. 25,5 Bangko) kearah hulu 250 m lagi terdapat
waduk utama. Dam ini memiliki panorama yang indah. Panjang danau 1.500
m, lebar 500 m dengan kedalaman 8 m. Terdapat beraneka ikan seperti
kalui, belida, lambak, nila dan mas serta jenis ikan kecil lainnya.
Tempat ini cocok bagi anda yang hobi memancing.dan juga buat liburan di
akhir pekan<b> </b></span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: x-small;"><b><br /></b></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-63702244479270394212013-04-26T00:34:00.003-07:002013-04-26T00:34:40.626-07:00objek wisata Semburan Air Panas <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: x-small;"><b>Semburan Air Panas</b></span>
<br />
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXJ5V2qqXMHtA7aTUzU8JQVxerzL_PNNn7cJJ6vYbfVA8UsOJaiVBMbA1j_Judg8P2Q9EdUXCOw12iewxk4kqIEYCSTtPnPbHyfbs5rqG96rC_UQXH1ReESfud5wXXcMJXU5Xy_K8FVexw/s1600/rhao.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXJ5V2qqXMHtA7aTUzU8JQVxerzL_PNNn7cJJ6vYbfVA8UsOJaiVBMbA1j_Judg8P2Q9EdUXCOw12iewxk4kqIEYCSTtPnPbHyfbs5rqG96rC_UQXH1ReESfud5wXXcMJXU5Xy_K8FVexw/s1600/rhao.jpg" /></a><b>Semburan air panas</b> dari perut bumi / Grao,,<span style="font-weight: bold;"></span><strong></strong>ini
mengeluarkan asap belerang/gas yang disemburkan oleh Grao Matahari,
Grao Solar, Grao Ngauk dan Grao Kunyit. Keunikan dari grao ini adalah
apabila dibacakan mantra oleh pawang yang mengerti grao dari desa
setempat maka aitnya bisa menyembur setinggi 14 meter. Kalau tidak
dibacakan mantra air semburannya biasa saja, tidak tinggi.<br />Grao ini
terletak di antara Desa Tanjung Kasri dan Desa Renah Kemumu 150 km dari
Bangko. Disarankan menggunakan ojek yang sudah terbiasa dengan lokasi
karena untuk mencapai lokasi harus melewati bukit dan jurang melalui
jalan setapak.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;">Air grao ini jernih dan panas dan disekeliling grao
dihiasi hutan Taman Nasional Kerinci Seblat. Anda bisa mandi dengan air
panas sedang untuk mengobati penyakit kulit dan rematik.<b> </b></span></div>
</div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7221004696720148583.post-86951322515292174962013-04-15T21:53:00.003-07:002013-04-15T21:53:26.721-07:00taman bumi (geopark) di Kabupaten Merangin<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<hr />
<a href="http://jambitourism.co.id/images/uploads/Geopark-Merangin1.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-3028" height="225" src="http://jambitourism.co.id/images/uploads/Geopark-Merangin1-300x225.jpg" title="Geopark Merangin" width="300" /></a><br />
Jambi berharap taman bumi (geopark) di Kabupaten Merangin dapat
menjadi warisan dunia karena di lokasi tersebut ditemukan fosil flora
dan fauna laut berusia 250-290 juta tahun lalu dalam keadaan utuh dan
tiada duanya di dunia.<br />
“Kami berharap pemerintah berjuang agar taman bumi menjadi warisan
dunia, apalagi kriterianya lebih baik dibanding yang lain,” ujar Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Didy Wurjanto, di sela
kunjungan wartawan pariwisata di Jambi, Jumat (25/11).<br />
Untuk menjadikan suatu lokasi menjadi warisan dunia maka perlu diusulkan ke UNESCO (Badan Pendidikan, Sosial dan Budaya PBB).<br />
Didy menjelaskan di taman tersebut ditemukan banyak fosil kerang,
yang berarti menunjukkan bahwa Jambi dahulunya di bawah laut. Selain
itu juga ditemukan fosil tumbuhan yang berasal dari masa dinosaurus
masih hidup.<br />
Ia mengatakan, dari fosil dan bukti-bukti lainnya juga dapat diduga
bahwa telah terjadi tujuh letusan gunung berapa di daerah tersebut.<br />
Saat ini, katanya, telah banyak peneliti dari dalam maupun luar
negeri yang menaruh perhatian terhadap situs tersebut. Hasil penelitian
yang bisa menceritakan keunikan daerah tersebut dapat digunakan
sebagai upaya untuk menjadikan taman bumi sebagai warisan dunia.<br />
Situs tersebut terdapat di samping kanan kiri Sungai Batang Merangi
sehingga untuk mengetahui adanya fosil-fosil tidak perlu membelah batu
atau mengikis dinding. Langsung terlihat. Ini yang tidak dimiliki situs
lainnya.<br />
Bukti-bukti fosil dan kondisi alam taman bumi Merangi, katanya, lebih
baik dari yang ada di China dan Malaysia yang sudah dijadikan warisan
dunia. Ia berharap, jika dijadikan warisan dunia maka akan banyak turis
dan perhatian dunia terhadap situs tersebut.<br />
Selain turis biasa, ia mengatakan ada banyak kelompok turis tertentu
yang sangat menaruh perhatian terhadap warisan dunia. “Mereka punya
uang lebih sehingga bisa meningkatkan ekonomi,” katanya.<br />
Selain dijadikan wisata minat khusus, wisatawan juga bisa sekaligus
melakukan wisata petualang arung jeram karena situs tersebut berada di
sisi sungai.<br />
Saat ini sudah ada pihak yang menyediakan alat-alat untuk melakukan
arung jeram. Panjang sungai yang dapat dijadikan wisata arung jeram
adalah 10 km yang dapat ditempuh dengan waktu 1,5-2 jam.<br />
Pada 2012, katanya, di lokasi itu akan dibangun pusat informasi
geologi sebagai bagian dari pusat informasi turisme. Selain itu juga
akan dibangun jembatan untuk pengunjung.<br />
Lokasi tersebut ditemukan pada tahun 1980 namun baru intensif
diperhatikan dan dikembangkan sejak tahun lalu. Untuk mencapai lokasi
diperlukan perjalanan darat sekitar 4-5 jam dari kota Jambi. (*)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06943712518261214210noreply@blogger.com0